Tak Pakai Bahan Berbahaya, Ini Kata PT Pindad soal Produksi Gas Air Mata
Merdeka.com - Akhir-akhir ini, penggunaan gas air mata oleh polisi ramai dibicarakan, khususnya terkait Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban. Selain itu, banyak beredar mata merah akibat penggunaan gas air mata yang ditembakkan oleh aparat keamanan di Kanjuruhan.
Terkait dengan isi kandungan gas air mata, PT Pindad memastikan gas air mata yang diproduksi dan digunakan oleh pihak kepolisian itu tidak menggunakan bahan berbahaya karena lazim digunakan oleh pasukan anti huru-hara di berbagai negara.
“Gas air mata yang dibuat Pindad ini menggunakan bahan CS. Kita tidak menggunakan CN (kloroasetofenon) karena itu sudah dilarang. Jadi semua produksi sejak tahun 2006 itu kita menggunakan CS,” kata Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Mose, dikutip dari ANTARA pada Jumat (14/10). Berikut selengkapnya:
-
Apa yang dicurigai dalam pengadaan gas air mata? Dalam laporan yang dilayangkan oleh koalisi sipil, Agus Sunaryanto yang merupakan peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut pengadaan alat pelontar gas air mata tersebut ada mark up alias penggelembungan harga di tahun 2022 dan tahun 2023 hingga mencapai Rp26 miliar.
-
Bagaimana modus dugaan korupsi gas air mata? 'Dugaan persekongkolan tender yang mengarah kepada merk tertentu. Itu satu hal,' ucap Agus juga mendesak agar KPK mengusut dugaan kasus korupsi pada pelontar gas air mata tersebut.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan keamanan proses pengisian bahan bakar? Maya menambahkan, bahwa Seluruh proses pengisian bahan bakar VLSFO yang dilakukan Pertamina Patra Niaga telah sesuai dengan prosedur keselamatan dan operasional yang berstandar global.
-
Dimana zat berbahaya di polusi udara berasal? Karbon monoksida biasanya dihasilkan dari pembakaran batu bara, bahan bakar kendaraan bermotor, kayu bakar kompor, pembangkit listrik, dan limbah industri.
-
Apa yang perlu diwaspadai dari BPA pada galon AMDK? Sebagai material yang sering digunakan menjadi bahan baku produksi plastik polikarbonat dan zat kimia resin epoksi, BPA bisa berpindah (bermigrasi) dari kemasan ke produk pangan dan terkonsumsi oleh masyarakat.
-
Zat berbahaya apa saja yang ada di polusi udara? Merdeka.com merangkum informasi tentang 6 berbahaya pada polusi udara yang perlu diwaspadai. Zat-zat tersebut tentu dapat memicu berbagai macam penyakit.
Belum Pernah Ada Komplain
©2022 Merdeka.com
Abraham mengatakan, selain digunakan oleh Polri, gas air mata buatan Pindad juga diekspor ke berbagai negara. Ia mengaku sejauh ini belum ada komplain terkait gas air mata itu.
“Produk gas air mata Pindad itu ada dua jenis. Baik yang powder maupun smoke. Kalau yang powder itu kita lontarkan akan meledak di atas. Kalau yang smoke itu dilontarkan dan akan meledak di bawah,” kata Abraham.
Sebelum dikirim ke pelanggan, ia memastikan gas air mata itu akan diuji kualitas dan mutunya. Sehingga produk itu sesuai dengan standar yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Efek Gas Air Mata
©2022 Liputan6.com/Angga Yuniar
Sementara itu VP Penjamin Mutu K3LH PT Pindad, Prima Kharisma mengatakan, senyawa CS yang ada di gas air mata bisa menimbulkan dampak iritasi seperti kulit gatal hingga mata berair.
Namun sejauh ini PT Pindad selalu melakukan uji kualitas gas air mata itu di ruang terbuka. Menurutnya efek gas air mata itu akan hilang berangsur-angsur mulai dari 20-30 menit sejak gas dilontarkan.
“Untuk di ruang tertutup sendiri kami belum pernah melakukan pengujiannya. Yang kami lakukan selama ini hanyalah di ruang terbuka,” kata Prima.
Prima menambahkan, gas air mata yang diproduksi Pindad rata-rata memiliki masa kadaluwarsa tiga tahun. Jika masa kadaluwarsa lewat, performa gas air mata bakal menurun. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia juga menegaskan bahwa pengadaan gas air mata dialokasikan secara efisien.
Baca SelengkapnyaGas air mata adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan kerumunan atau dalam situasi penegakan hukum sebagai alat non-mematikan.
Baca SelengkapnyaPolri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut dilakukan berdasarkan pengumpulan informasi berbasis sumber terbuka.
Baca SelengkapnyaKetua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah memitigasi risiko keselamatan kerja yang dapat terjadi dengan selalu mengedepankan dan menjaga zero fatality.
Baca SelengkapnyaSenjata tersebut untuk perlindungan diri anggota ketika menghadapi ancaman kejahatan dan mengamankan pelaku kejahatan.
Baca SelengkapnyaPanglima Laksamana TNI Yudo Margono memberikan instruksi piting untuk prajuritnya. Hal itu disalahartikan oleh masyarakat hingga ia meminta maaf.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa akibat Gudang Amunisi
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaKPK mengaku sedang menelaah laporan yang dilayangkan koalisi masyarakat sipil termasuk ICW.
Baca Selengkapnya