Tindak Lanjut Kasus Tawuran SMA di Bogor, Anggota DPRD Ungkap Fakta Mengejutkan Ini
Merdeka.com - Buntut tewasnya RMP (18), siswa SMA usai terlibat aksi tawuran pelajar di Jalan Palupuh Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor Rabu (6/10) lalu mendapat respon Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Said Muhammad Mohan.
Melansir Antara Kamis (15/10), Said mengatakan jika dirinya berhasil mengungkapkan sejumlah akar permasalahan tawuran yang kerap terjadi selama bertahun-tahun itu. Bahkan menurut dia, ada keterlibatan dari para alumni yang sudah lulus sekolah untuk menggelar aksi kekerasan tersebut.
Dalam rapat tersebut, turut hadir perwakilan dari kantor cabang dinas pendidikan (KCD) Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor, Satpol-PP Kota Bogor, Satgas Pelajar, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Bogor dan aparatur wilayah.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
-
Apa kata DPR soal tawuran pelajar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
Alumni Bermasalah Turut Terlibat
Rilis Kasus Pembacokan Pelajar di Bogor ©2021 Merdeka.com/Rasyid Ali
Saat memantik rapat, Said mengungkapkan jika dari hasil temuannya, ada keterlibatan dari para alumni sekolah yang bermasalah untuk mengajak para adik tingkat melakukan tindakan tawuran.
Bahkan, alumni yang kebanyakan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut juga turut menggalang dana tawuran kepada para siswa sekolah dengan menarik sejumlah uang Rp10 ribu bagi yang tidak ikut, dan Rp2 ribu bagi yang terlibat aksi.
“Akar permasalahan dari kekerasan pelajar dan kenakalan pelajar ini tidak lepas dari masih berkomunikasi dengan alumni. Jadi harus ada langkah kongkret dari KCD dan Pemkot Bogor untuk memutus mata rantai itu supaya tidak ada alumni yang mengendalikan dan melakukan kaderisasi," beber Sahid, dalam rapat kerja di Kota Bogor, Rabu (14/10).
Tawuran Banyak Dilakukan di Kawasan Taman Kota Bogor
Said menjelaskan, dari data yang ia miliki, lokasi tawuran pun turut terungkap. Menurutnya, para pelajar akan memanfaatkan kawasan lahan atau area yang jarang diperhatikan seperti halnya di Taman Palupuh, Kota Bogor.
Di rapat itu, dirinya juga meminta Disperumkim Kota Bogor agar lebih memperhatikan dan memaksimalkan penjagaan di taman-taman yang ada di Kota Bogor, bukan hanya di tengah kota.
“Jangan hanya membuat taman dan dibiarkan tetapi juga dilakukan perawatan, penjagaan agar tidak timbul kegiatan yang sifatnya negatif di sana," katanya.
Terdapat Penjualan Miras di Taman Palupuh
Lebih lanjut, Said turut menyinggung soal adanya penjual miras di sekitaran taman Palupuh dan taman-taman lain di Kota Bogor. Dalam rapat itu ia meminta agar Satpol-PP Kota Bogor perlu menindak tegas para penjual miras tersebut.
Dengan maraknya penjual miras ini, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor itu menduga ada oknum yang membiarkan dan memberikan izin lapak berdagang kepada para penjual miras.
“Kita tidak tahu ada apa ini, apakah ada oknum yang membiarkan atau bagaimana. Makanya kami minta Satpol-PP untuk menutup itu, tidak perlu pakai teguran, tindak tegas,” tegasnya.
Berencana Dipasangi CCTV dan Pengeras Suara
Dari hasil rapat yang berjalan kurang lebih empat jam itu, Said turut meminta Disperumkim Kota Bogor agar lebih memperhatikan dan memaksimalkan penjagaan di taman-taman yang ada di Kota Bogor, sehingga tidak timbul kegiatan yang sifatnya negatif bukan hanya di pusat kota.
Dirinya bersama forum lain sepakat untuk meminta penerangan di sekitar taman Palupuh tersebut agar maksimal, termasuk kemudian dipasangi CCTV dan pengeras suara.
"Kita minta di pasang speaker toa, agar kalau ada kerumunan dan kegiatan negatif bisa dibubarkan dari jarak jauh,” ujarnya.
Tindak Lanjut Kasus
Di rumusan rapat juga disebutkan bersama anggota Komisi IV, akan meminta Ketua DPRD agar mengeluarkan rekomendasi kepada Wali Kota Bima Arya Sugiarto dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai langkah acuan kebijakan.
“Langkah kita adalah kita ingin membuat satu rumusan rekomendasi kelembagaan, kita akan minta pimpinan agar menyurati Walikota dan Disdik Jabar supaya ada langkah yang bisa dijalankan,” kata Said
Ke depannya, hasil tersebut akan menjadi suatu kebijakan untuk memaksimalkan peran Satgas Pelajar dalam mencegah dan menyelesaikan persoalan kekerasan pelajar yang berlarut larut.
“Mereka Satgas Pelajar sudah luar biasa kerjanya, cuma mereka ini terhambat dalam jumlah personel dan anggaran yang kurang perhatian dari Pemkot Bogor dan Pemprov Jabar," katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaPelajar SMA itu datang ke Mapolda Sumsel didampingi keluarganya pada Senin (7/8) malam.
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran yang melukai Rifqi itu terjadi di kawasan Pondok Aren, Minggu dinihari (26/11) sekira pukul 04.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya