Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Transaksi Pakai Dinar-Dirham, Ini 7 Fakta Terbaru Pasar Muamalah Depok

Transaksi Pakai Dinar-Dirham, Ini 7 Fakta Terbaru Pasar Muamalah Depok Pasar Mualamah Depok. ©2021 Liputan6/ Merdeka.com

Merdeka.com - Terbongkarnya transaksi di Pasar Muamalah Depok oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, menghebohkan banyak pihak. Kegiatan jual beli di pasar ini tidak menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran, melainkan mata uang Dinar dan Dirham.

Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan, awal mula terungkapnya pasar berdasarkan video yang beredar viral di masyarakat. Video itu berisi tentang sebuah lapak yang melakukan transaksi janggal, karena tidak menggunakan uang pada umumnya.

Pihak kepolisian akhirnya menangkap Zaim Saidi, selaku pemiliki tempat atau lapak pasar yang viral tersebut. Proses penangkapan telah dilakukan di kediamannya pada Selasa (2/2) malam.

Berdasarkan penelusuran, ada beberapa fakta baru terkait terungkapnya Pasar Muamalah tersebut.

Pemilik Membeli Dinar-Dirham di Antam

pasar mualamah depok

Uang Dirham dan Dinar yang disita dari Pasar Muamalah Depok

©2021 Liputan6/ Merdeka.com

Seperti dilansir dari Antara, Zaim Saidi (ZS) selaku pemilik diketahui membeli mata uang Dinar dan Dirham di perusahaan PT Aneka Tambang (ANTAM). Uang tersebut dicetak dan diberikan gambar seorang tokoh kasultanan.

"Dinar dan dirham yang digunakan tersebut dipesan dari PT. Antam yang dicetak dengan mencantumkan tulisan Kesultanan Bintan Darul Masyur Sultan Haji Husrin Hood, Amir Zaim Saidi Amirat Nusantara, Amir Tikwan Raya Siregar dengan harga sesuai acuan PT Antam," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Rabu (3/2).

Dibeli Sesuai dengan Harga Jual Antam

Kombes Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, Dinar yang digunakan untuk bertransaksi adalah koin emas seberat 4,25 gram dan emas 22 karat. Sedangkan Dirham yang digunakan adalah koin perak murni seberat 2,975 gram.

Pemiliki menentukan harga mata uang tersebut, sesuai dengan harga dari ANTAM. Namun, ZS menambahkan keuntungan sebesar 2,5 persen dari hasil penjualan tersebut.

"Saat ini nilai tukar satu dinar setara dengan Rp4 juta, sedangkan satu dirham setara dengan Rp73.500," kata Ramadhan.

Ada 15 Pedagang yang Pakai Uang Dinar-Dirham

Menurut Ramadhan, ZS memiliki peran sebagai inisiator kepada 15 pelapak yang menjual berbagai kebutuhan di pasar tersebut. ZS juga merupakan pengelola, sekaligus penyedia mata uang bagi masyarakat yang ingin menukarkannya.

“Dalam penangkapan tersebut, kami menyita barang bukti sejumlah uang dinar dan dirham di antaranya, tiga keping koin satu dinar, satu keping koin 1/4 dinar, empat keping koin lima dirham, empat keping koin dua dirham, 34 keping koin satu dirham, 37 keping koin 1/2 dirham. Kemudian meja untuk lapak pedagang, kursi untuk pedagang, barang dagangan berupa buku dan video mengenai transaksi di Pasar Muamalah yang beredar di media sosial," tutur Ramadhan.

Sudah Ada Sejak 2014

Dari hasil pendalaman polisi, terungkap bahwa pasar tersebut telah beroperasi sejak 2014 silam. Aktivitas transaksi Dinar-Dirham dilakukan setiap dua pekan sekali, sejak enam tahun lalu.

"Keberadaan pasar di Jalan Tanah Baru Depok, Jawa Barat yang digunakan sebagai kegiatan perdagangan atau bazar telah dilakukan sejak tahun 2014, di hari Minggu pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB," katanya lagi.

Mengikuti Tradisi Nabi

pasar muamalah disegel polisi

©2021 Merdeka.com/Nur Fauziah

Fakta lainnya yang diperoleh adalah, sang pemilik berupaya mengajak para penjual dan pembeli menggunakan uang Dinar-Dirham. ZS beralasan menggunakan transaksi non rupiah itu untuk mengikuti tradisi jual beli di zaman nabi.

"ZS merupakan amir amirat nusantara di mana dibentuk oleh tersangka ZS untuk komunitas masyarakat yang ingin berdagang dengan aturan yang mengikuti tradisi pasar di jaman Nabi," terang Ramadhan.

Pendiri Merupakan Pegiat Ekonomi Syariah

Seperti dikutip dari tesis Bachtiar Erwin berjudul 'Konsep Ekonomi Syariah Perspektif Zaim Saidi (2017), pendiri Pasar Muamalah, Zaim Saidi diketahui merupakan pegiat ekonomi Syariah.

Ia mulai fokus mengangkat isu syariah, setelah mendalami keilmuan akademik dan mendapatkan beasiswa Public Interest Research Fellowship dari Multinational Monitor (Washington DC), dan Merdeka Fellowship dari pemerintah Australia dalam rangka 50 tahun kemerdekaan RI (tahun 1996).

ZS berkonsentrasi untuk mendalami seputar perlindungan konsumen, dan melanjutkan studinya di jenjang magister, Public Affairs di Departement of Government and Public Administration di University of Sydney, Australia. Tesisnya mengangkat seputar ekonomi dan politik berjudul “The Politics of Economic Reform in the New Order: 1986-1996”.

Beberapa waktu kemudian, Zaim Saidi pernah mencanangkan acara bernama Festival Hari Pasaran (FHP) Dinar Dirham Nusantara, untuk menggerakan keuangan syariah dan menerapkan pembayaran menggunakan Dinar-Dirham di pasar rakyat tersebut tahun 2009.

ZS juga memelopori pembentukan jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar dan Dirham Nusantara atau komunitas JAWARA.

Pemilik Pasar Muamalah Seorang Penulis Buku

Dalam tesisnya, Bachtiar juga menuliskan jika ZS merupakan pemikir di bidang Ekonomi Syariah dengan menghasilkan belasan buku. Tak kurang dari 16 buku telah ia hasilkan, serta beberapa tulisan ia publikasikan di beberapa media massa (Tempo, koran Tempo, dan Republika)

Berikut buku-buku dari ZS:

1.) Secangkir Kopi Max Havelaar: LSM dan Kebangkitan Masyarakat (Gramedia, 1995).

2.) Konglomerat Samson Delilah: Menyingkap Kejahatan Perusahaan (Mizan, 1996).

3) Soeharto Menjaring Matahari (Mizan, 1997), merupakan hasil publikasi dari Tesis Zaim Saidi.

4) Balada Kodok Rebus (Mizan, 1999).

5) Jangan Telan Bulat-bulat: Panduan Konsumen Menghadapi Iklan (PIRAC, 2002).

6) Tidak Islamnya Bank Islam: Kritik atas Perbankan Syariah (Pustaka Adina, 2003).

7) Lawan Dollar dengan Dinar (Pustaka Adina, 2003).

8) Mengasah hati (Pustaka Adina, 2004).

9) Ilusi Demokrasi: Kritik dan Otokritik Islam (Republika, 2007).

10) Tidak Syar’inya Bank Syariah di Indonesia dan Jalan Keluarnya Menuju Muamalat (Delokomotif, 2010).

11) Sutrisno Bachir: Terus Melangkah – Kesaksian Politik dan Gagasan Solusi Bangsa (Editor; Delokomotif, 2011).

12) Euforia Emas: Mengupas Kekeliruan dan Cara yang Benar Mengembangkan Dinar, Dirham, dan Fulus agar Sesuai AlQur’an dan Sunnah (Pustaka Adina, 2011).

13) Stop Wakaf dengan Cara Kapitalis: Begini cara Berwakaf dan Berzakat yang Tepat (Delokomotif, 2012).

14) Kembali ke Dinar: Tinggalkan Riba, Tegakkan Muamalah (Delokomotif, 2013).

Diambang Runtuhnya Demokrasi: Menyongsong Kembalinya Sultaniyya di Nusantara (Pustaka Adina, 2014).

16) Tidak Syariahnya Bank Syariah (Delokomotif, 2015).  (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Aksi Penukaran Uang Receh yang Diisi Tanah, Diduga Modus Penipuan Baru
Viral Aksi Penukaran Uang Receh yang Diisi Tanah, Diduga Modus Penipuan Baru

Si pelaku berhasil menukarkan uang recehnya ke minimarket sebesar Rp1,8 Juta

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Perlihatkan Suasana Pasar yang Sepi Pengunjung Jelang Lebaran, Sebut Jadi Sejarah Baru
Wanita Ini Perlihatkan Suasana Pasar yang Sepi Pengunjung Jelang Lebaran, Sebut Jadi Sejarah Baru

Wanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.

Baca Selengkapnya
Viral Uang Rp2.000 Dibuat Mirip Pecahan Rp20.000, Jangan Sampai Tertipu
Viral Uang Rp2.000 Dibuat Mirip Pecahan Rp20.000, Jangan Sampai Tertipu

Dalam video yang viral, tampak selembar uang Rp2.000 yang dibuat mirip seperti pecahan Rp20.000.

Baca Selengkapnya
Terbongkarnya Modus Pemuda Bayar PSK Pakai Uang Palsu Usai Kencan, Kini Harus Berurusan dengan Polisi
Terbongkarnya Modus Pemuda Bayar PSK Pakai Uang Palsu Usai Kencan, Kini Harus Berurusan dengan Polisi

Korban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.

Baca Selengkapnya
Astaga, Tarif Parkir Liar di Dekat Masjid Istiqlal Rp150 Ribu, ini Tampang Para Pelakunya
Astaga, Tarif Parkir Liar di Dekat Masjid Istiqlal Rp150 Ribu, ini Tampang Para Pelakunya

Viral aksi pungutan liar bermodif tarif parkir di kawasan masjid Istiqlal, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Viral Aksi Perampokan Minimarket di Magelang, Pelaku Bawa Senpi Bawa Kabur Sebungkus Cokelat
Viral Aksi Perampokan Minimarket di Magelang, Pelaku Bawa Senpi Bawa Kabur Sebungkus Cokelat

Video tersebut lantas viral dan dibanjiri beragam komentar dari warganet. Tak sedikit yang juga dibuat heran dengan aksi perampokan tersebut.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Uang Berserakan di Jalanan Kota Medan, Aksi Warga Sekitar Curi Perhatian
Viral Momen Uang Berserakan di Jalanan Kota Medan, Aksi Warga Sekitar Curi Perhatian

Sebuah video memperlihatkan uang berserakan di jalan raya viral jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
5 Pasar Wisata Unik di Indonesia, Suguhkan Berbagai Macam Kebudayaan
5 Pasar Wisata Unik di Indonesia, Suguhkan Berbagai Macam Kebudayaan

Beberapa pasar unik di Indonesia menarik untuk dikunjungi.

Baca Selengkapnya
Viral Parkir di Sekitar Masjid Istiqlal Ditagih Rp150 Ribu, 1 Preman Diciduk
Viral Parkir di Sekitar Masjid Istiqlal Ditagih Rp150 Ribu, 1 Preman Diciduk

Perekam video yang juga pemilik kendaraan mobil mempertanyakan harga yang dipatok parkir liar sebesar Rp150 ribu.

Baca Selengkapnya
Viral BI Keluarkan Uang Pecahan Baru Rp1.0, Cek Faktanya
Viral BI Keluarkan Uang Pecahan Baru Rp1.0, Cek Faktanya

Viral video menampilkan uang pecahan baru senilai Rp1.0

Baca Selengkapnya
Persaingan Semakin Ketat! Ternyata Berburu Takjil kini Sudah Merambah Skala Internasional
Persaingan Semakin Ketat! Ternyata Berburu Takjil kini Sudah Merambah Skala Internasional

Euphoria pasar ramadan nyatanya tak dirasakan oleh warga pribumi saja. Ternyata, takjil kini sudah merambah skala internasional.

Baca Selengkapnya
Pedagang Ini Kena Tipu, Duit Rp2.000 Digambar dan Ditambahi Nol Jadi Rp20 Ribu
Pedagang Ini Kena Tipu, Duit Rp2.000 Digambar dan Ditambahi Nol Jadi Rp20 Ribu

Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu.

Baca Selengkapnya