Vaksin Bulan Maret di Jabar Ini Kedaluwarsa, Begini Tanggapan Ridwan Kamil
Merdeka.com - Menanggapi terkait adanya vaksin buatan Sinovac yang kedaluwarsa di bulan Maret ini, Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil mengatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir.
Pihaknya sudah memperhitungkan terkait jangka penggunaan vaksin yang diketahui merupakan jatah untuk vaksinasi gelombang pertama tersebut.
Mantan Wali Kota Bandung tersebut mengungkapkan jika vaksin tersebut akan segera habis sebelum masa kedaluwarsa tiba.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
"Jadi vaksin itu produksinya beda-beda tanggalnya. Nah yang kemarin ramai di media itu di Jawa Barat yang tanggal 25 Maret kedaluwarsa, tanggal 18 itu sudah akan habis. Jadi jangan khawatir tidak ada di Jawa Barat memakai vaksin kedaluwarsa," kata gubernur yang kerasan disapa Kang Emil itu di Mapolda Jabar, Senin (15/3/2021), melansir dari Liputan6.
Menaati Prosedur
©2020 Merdeka.com/Aksara Bebey
Pihaknya pun akan melaksanakan vaksinasi sesuai dengan prosedur, sehingga tidak akan mungkin menggunakan vaksin yang telah habis masa pakainya. Ia pun menyebut jika vaksin yang akan kedaluwarsa pada 25 Maret itu akan disuntikkan pada 18 Maret lusa.
"Karena di tanggal 18 yang kedaluwarsa pertama itu sudah selesai dan tidak akan pernah kita melanggar prosedur itu," terangnya.
Hal tersebut turut diaminkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Dewi Sartika. Ia mengatakan jika vaksin yang masuk kategori gelombang pertama akan segera habis pada 18 Maret 2021.
Vaksin Tersebut Datang di Bulan Desember 2020
Vaksin yang akan segera habis masa pakainya itu diketahui merupakan vaksin dari gelombang pertama yang datang pada Desember 2020 lalu.
Menurut pelaksana tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan tertulisnya mengatakan jika vaksin tersebut merupakan merupakan vaksin CoronaVac batch 1, yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis untuk tenaga kesehatan.
Ia menambahkan untuk saat ini vaksin telah diberikan kepada seluruh penerima vaksin, hal tersebut akan menghindarkan tercampurnya vaksin kedaluwarsa yang telah habis masa pakainya.
Kejar Herd-Immunity di Jabar
Sementara itu pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini terus berupaya mengejar ketertinggalan proses vaksinasi Covid-19 untuk herd-imunity. Untuk mencapai target itu, setidaknya dibutuhkan 150 ribu suntikan per harinya.
Emil merincikan jika target tersebut bisa terpenuhi dengan menyiapkan minimal 40 gedung besar agar bisa memvaksin sekitar 2.000 orang per hari.
Pihaknya pun membuka kerja sama dengan EO-EO yang ingin bermitra dengan Pemprov untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
"Kolaborasi ini kalau berhasil akan membuat Jawa Barat sukses dalam menjalankan vaksinasi. Tapi tanpa ada dukungan vaksinasi massal dengan jumlah yang banyak kami khawatir target tidak tercapai vaksin keburu kedaluwarsa," ujar Emil.
Memaksimalkan Vaksinasi
Emil menambahkan, saat ini berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, angka penerima vaksin Covid-19 di Jabar berada di peringkat pertama dibandingkan provinsi lain.
Namun untuk kalangan lansia, proses vaksinasi masih belum maksimal dan berada di urutan ke tiga. Dengan demikian Pemprov pun akan memaksimalkan penyuntikan untuk para lansia.
"Tadi pagi saya rapat dengan Kementerian Kesehatan kalau untuk vaksinasi profesi publik, kita Jabar peringkat satu paling banyak," ujarnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil masih enggan menanggapi rumor mengenai peta politik jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil meminta pemilih muda tidak apatis mengenai Pemilu.
Baca SelengkapnyaTernyata pemasangan baliho Ridwan Kamil tersebut tidak ada kaitannya dengan politik.
Baca SelengkapnyaMomen Ridwan Kamil bersiap-siap tinggalkan Gedung Pakuan menjelang akhir masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaMeksi begitu, ia menilai maju di Pilkada manapun dinilainya sama saja. Karena, sama-sama melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaya mah pensiun, jalan-jalan, keliling dunia. Karena 10 tahun kan gak pergi-pergi secara pribadi.
Baca SelengkapnyaKang Emil, sapaan akrabnya, belum mengetahui siapa yang bakal menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGolkar tengah mempertimbangkan Emil maju di Jawa Barat lagi
Baca SelengkapnyaDPRD Jabar berharap yang ditetapkan menjadi Pj Gubernur mampu menuntaskan RPJMD untuk mewujudkan provinsi juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil beri klarifikasi usai ramai dikritik netizen setelah cuitan lamanya di platform media sosial X kembali viral.
Baca Selengkapnya