Vaksin Covid-19 Ada Masa Kedaluwarsa, Ridwan Kamil Lakukan Antisipasi Ini
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan fokus untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19 di wilayahnya. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil.
Menurut mantan Wali Kota Bandung itu, proses vaksinasi tahap II ini akan digenjot pada pekan ini, dengan fokus sasaran kepada lansia dan para pelayanan publik.
Upaya tersebut dilakukan guna mengejar target masyarakat penerima, termasuk masa kedaluwarsa dari vaksin Covid-19 itu sendiri.
-
Siapa yang dorong target RPJMN 2020-2024 tercapai? Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong agar asumsi dasar dan sasaran pembangunan pada RAPBN dapat mengejar target dalam RPJMN tersebut.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk capai target? DPR dan Pemerintah Sepakat Prabowo-Gibran Harus Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,6 Persen di 2025
"Karena kita punya target 6 juta sekian penduduk Jabar untuk lansia dan profesi yang rawan (terpapar) dan pelayanan publik itu harus selesai di bulan Juni. Kalau kita lambat maka vaksinnya kedaluwarsa. Maka kita sedang mengejar target itu," ujar gubernur yang kerasan dipanggil Kang Emil, Senin (8/3/2021) melansir dari jabarprov.go.id.
Emil turut mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa upaya berikut, sebagai langkah antisipasi.
Memperbanyak Fasilitas Kesehatan
©2020 REUTERS
Dalam mempercepat proses vaksinasi dari target tahap II yakni 6,6 juta orang dengan rincian 4.403.984 lansia dan 2.195.215 orang petugas publik. Pihaknya pun akan memperbanyak fasilitas kesehatan untuk tempat penyuntikan.
"Jika hanya mengandalkan puskesmas atau rumah sakit, maka mencapai kekebalan kelompok akan terkejar tepat waktu. Sementara tidak ada yang tahu berapa lagi varian virus Covid-19 akan muncul," ujar Kang Emil.
Menurutnya, gedung-gedung yang ditambah nantinya akan berukuran besar sebagai andalan utama karena Puskesmas sehari hanya bisa 60 orang sementara gedung bisa 1.000-2.000 suntikan per hari.
Menjamah Penerima di Daerah dengan Mobil Vaksin Keliling
Selain menambah gedung-gedung dengan kapasitas besar, pihaknya juga akan memaksimalkan vaksinasi tahap II ini dengan mengerahkan mobil vaksin keliling untuk menjamah para penerima di daerah-daerah.
Untuk mobil vaksin keliling, nanti akan menjalankan tugas pertamanya ke sejumlah daerah seperti Bogor dan Karawang yang bekerja sama dengan Polda Jabar untuk pengadaan mobil vaksin tersebut.
"Mobil-mobil vaksin sudah siap ditambah, yang dari Polda Jabar akan mulai dikirim ke Karawang atau Bogor sebagai penugasan pertamanya," katanya.
Berkomunikasi Dengan Pemerintah Pusat
Terkait dengan vaksinator atau tim penyuntik, lanjut Emil di Jawa Barat sendiri terhitung sudah memadai. Saat ini Jabar sudah memiliki total 11 ribu tenaga. Jumlah tersebut sudah termasuk bantuan dari TNI dan Polri.
"Vaksinator kita itu ada di 11 ribuan dan ditambahi oleh beberapa ribu dari TNI/Polri. Sementara masih memadai," katanya.
Terkait ketersediaan vaksin, saat ini Jawa Barat masih bergantung pada distribusi dari pemerintah pusat. Proses penyalurannya juga dilakukan secara bertahap tergantung sejauh mana progres dari pemerintah daerah melaksanakan vaksinasi.
"Komunikasi dengan pemerintah pusat karena pemerintah pusat itu enggak bisa langsung semuanya, dilihat ini berprestasi atau tidak. Itulah kenapa saya dorong agar vaksinasi ini cepat supaya datang lagi tahap-tahap berikutnya, jangan tahap satu saja belum habis sudah minta tahap berikut," ungkapnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta program kesehatan yang bermanfaat untuk masyarakat cepat dilakukan.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population
Baca Selengkapnya