Vaksinasi Covid-19 Ibu Hamil di Tasikmalaya Dapat USG Gratis, Ini Syaratnya
Merdeka.com - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus digencarkan. Bahkan untuk menarik minat kalangan ibu hamil yang menjadi sasaran, Pemkot Tasikmalaya berupaya menghadiahkan para penerima vaksin dengan mendapat pemeriksaan usg gratis.
Eka Rismawati, salah seorang ibu hamil penerima vaksin mengaku antusias saat mengikuti program tersebut. Menurut ibu yang tengah mengandung tujuh bulan tersebut vaksinasi dinilai bisa menghindari ibu hamil dari gejala berat virus tersebut
"Banyak teman saya yang hamil kepapar, berat gejalanya kalau enggak vaksin malahan sampai wafat," ujar dia, Senin (30/8/2021) mengutip Liputan6.
Memantau Kondisi Janin
Vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil di Puskesmas ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki
Eka mengatakan, program vaksinasi yang digelar Pemkot Tasikmalaya tersebut dirasa amat membantu. Menurut dia, pelayanan usg bisa mempermudahnya memantau kondisi janin yang sedang dikandung.
Sebagaimana dihimpun di lapangan, puluhan ibu hamil terpantau antusias untuk langsung menyerbu area dokter kandungan di RSU Prasetya Bunda untuk mengikuti program vaksinasi. Kendati dipadati ibu hamil, penerapan protokol kesehatan pun tetap diutamakan di lokasi
"Saya mau banget divaksin," ujar dia dengan girangnya.
Usia Kandungan Minimal 13 Minggu
Sementara itu Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana mengatakan, pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap awal untuk ibu hamil tersebut pihaknya menargetkan sebanyak 3.800 Ibu Hamil menjalani program vaksinasi hingga Agustus ini.
Angka ini belum mencapai setengah angka ibu hamil di Kota Tasikmalaya yang mencapai sekitar 11 ribu ibu hamil. Terkait syarat, Asep mengatakan untuk ibu hamil yang hendak mengikuti vaksinasi setidaknya usia kandungan harus minimal 13 minggu
"Jadi yang boleh menjalani vaksinasi minimal usia kandungan 13 minggu," ujarnya.
Datang ke Puskesmas Terdekat dengan Membawa Surat Rujukan
Hal senada disampaikan Ketua persatuan Obsetri Ginekologi Indonesia Wilayah Priangan Timur Triono Eddy. Menurutnya, sesuai aturan, ibu hamil yang diperbolehkan mengikuti program vaksinasi memiliki usia kehamilan 13 minggu.
Menurut Triono, usia kandungan 13 minggu merupakan syarat guna memastikan program vaksinasi berlangsung lancar dan tidak berpengaruh terhadap perkembangan janin.
"Tujuan vaksinasi ini untuk melindungi ibu hamil dan meminimalisir kefatalan jika terpapar covid 19," ujar dia mengingatkan.
Bagi ibu hamil yang hendak mendapatkan layanan vaksinasi gratis dan cek usg gratis tersebut, cukup datang ke seluruh puskesmas di Kota Tasikmalaya dengan membawa surat rujukan dari dokter kandungan. Kemudian ibu hamil akan menjalani proses screning sebelum dilakukan penyuntikan vaksin. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan upaya jemput bola agar jangkauan vaksinasi rabies semakin luas.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya