Viral 14 Ambulans Mengantre untuk Jemput Pasien Covid-19 di Tasikmalaya, Ini Faktanya
Merdeka.com - Kamis (11/03) beredar sebuah video viral belasan ambulans yang tengah mengantre di Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Adapun ke empat belas ambulans tersebut silih berganti untuk menjemput pasien positif Covid-19 di wilayah tersebut.
Dalam video viral yang pertama kali diunggah di Instagram @infopuspahiang itu disebutkan bahwa rombongan mobil ambulans bersama para petugas ber-APD lengkap didatangkan untuk membawa 47 warga. Puluhan warga tersebut diduga terpapar Covid-19 akibat klaster senam aerobik yang dilakukan beberapa waktu lalu.
“Penjemputan 47 orang pasien Covid-19 di Kecamatan Puspahiang, stay safe yah, semoga yang terkena Covid-19 cepat disembuhkan kembali dan semoga suasana normal kembali” tulis akun @infopuspahiang, Kamis (11/03).
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa yang terjadi di video viral tersebut? Sebuah video viral diunggah oleh akun TikTok @rismasf10 terkait peristiwa di gerbong wanita KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas.Dalam video yang beredar, terdengar seorang ibu hamil marah-marah. Rupanya, ia marah karena direkam sembarangan oleh penumpang lain yang juga seorang wanita.'Nggak usah foto-foto saya, hapus! Terus maksudnya apa? Orang hamil diketawain? Gue lagi hamil pengen pakai kaya gini, nggak boleh? Saya udah curiga dari tadi. Etika anda kemana!' ucap ibu hamil tersebut.
Berikut beberapa fakta yang berhasil dirangkum Merdeka terkait video penjemputan warga Puspahiang yang terpapar Covid-19 dari kegiatan senam aerobik.
47 Pasien Merupakan Hasil Penelusuran Anggota Senam Beserta Kontak Eratnya
©2021 Kanal Youtube Dhefe Sport Channel/editorial Merdeka.com
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 47 warga yang dijemput belasan ambulans itu merupakan pasien yang terpapar dari klaster senam di Kecamatan Puspahiang. Hal itu diketahui dari hasil penelusuran baik dari anggota klub senam, maupun yang berkontak erat sejak 3 Maret 2021 lalu.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi menyebutkan, awalnya terdapat beberapa orang kemudian bertambah menjadi 21 orang seiring dilakukannya tes usap kepada warga.
"Itu (kasus positif) hasil penelusuran anggota klub senam dan keluarganya, yang diusap sudah banyak. Dan 47 orang yang positif. Itu baru sebagian, mungkin ada penambahan. Jadi mungkin saja nantinya bakal ada penambahan," kata Atang dilansir dari Antara.
Warga Dibawa ke Wisma Haji di Kecamatan Singaparna
Atang menyebut, seluruh warga yang terkonfirmasi positif langsung dibawa oleh rombongan ambulans untuk dilakukan tindakan isolasi di Wisma Haji, Kecamatan Singaparna. Lokasi tersebut merupakan tempat rekomendasi dari pemerintah.
Para pasien telah dijemput dengan menerapkan protokol kesehatan agar mendapatkan pelayanan medis lebih maksimal guna memutus rantai penularan di daerah itu. "Semua dibawa ke Wisma Haji, tapi setelah dilakukan skrining awal, tiga orang dipulangkan karena sudah melewati masa isolasi, jadi sekarang yang di Wisma Haji 44 orang," ujarnya.
Berawal dari Kegiatan Senam di Garut
©2021 Kanal Youtube Dhefe Sport Channel/editorial Merdeka.com
Sementara itu Atang mengungkap jika sebanyak 47 warga Puspahiang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari luar kota pada 14 Februari 2021.
Pada pekan lalu mereka melakukan perjalanan menuju kawasan Papandayan Garut untuk melakukan kegiatan tahunan senam aerobik. Ia melanjutkan bahwa di lokasi warga Puspahiang bertemu dengan rombongan lainnya yang berasal dari wilayah Bandung, Jawa Barat.
“Jadi mereka ini sebelumnya melakukan perjalanan ke luar daerah, tepatnya ke Gunung Papandayan Garut untuk acara tahunan. Total yang terpapar awalnya ada 21 orang, itu terdiri dari anggota Club, keluarga dan kontak erat” tambahnya.
Seorang Warga Batuk Pilek
Ia menambahkan, jika sebelumnya seusai pulang dari Garut, seorang warga dari klub senam mengeluh batuk dan pilek. Kemudian usai diperiksa, Ia dinyatakan positif Covid-19.
Mayoritas warga yang terpapar merupakan orang dengan minus gejala, atau OTG (orang tanpa gejala).
Untuk meminimalisir dampak tersebut, pihaknya meminta agar Puspahiang terus melakukan pengetatan melalui PPKM mikro. Hal tersebut guna mencegah penyebaran lanjutan. "Baru ketahuan setelah pulang dari Garut, sekarang ada yang bergejala ringan, mayoritas OTG (orang tanpa gejala)," pungkasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen lucu sopir ambulans dapat panggilan tugas saat sedang ikuti karnaval 17-an.
Baca SelengkapnyaSopir ambulans yang disetop saat iring-iringan rombongan Presiden Joko Widodo minta maaf
Baca SelengkapnyaDari dalam mobil ambulans, petugas mengatakan sedang membawa pasien kode merah, yang artinya sangat darurat
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaAksinya menjadi teladan banyak orang mengingatkan pentingnya sikap peduli dan responsif terhadap situasi darurat.
Baca SelengkapnyaHelikopter tersebut dipersiapkan agar dapat menjangkau beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaViral korban kecelakaan lalu lintas dibawa menggunakan mobil pikap di Kecamatan Muaragembong Bekasi.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral memperlihatkan respons mengagumkan dari para pemobil di negara Tirai Bambu saat melihat ambulans hendak melintas.
Baca SelengkapnyaKarena disetop, mobil ambulans yang tengah membawa pasien pun tidak dapat masuk ke RSUD Murjani Sampit.
Baca SelengkapnyaTernyata, inilah yang terjadi pada kru ambulans jika ada panggilan darurat untuk menjemput pasien.
Baca SelengkapnyaTernyata, inilah yang terjadi pada kru ambulans jika ada panggilan darurat untuk menjemput pasien.
Baca Selengkapnya