Viral Jembatan 'Siluman' di Cianjur, Telan Dana Ratusan Juta Tapi Tak Bisa Dilintasi
Merdeka.com - Jembatan merupakan salah satu akses transportasi untuk menghubungkan dua wilayah yang dipisahkan oleh sungai. Keberadaannya amat vital dalam menyokong aktivitas sosial termasuk perputaran ekonomi kedua wilayah.
Namun apa jadinya jika sebuah jembatan yang baru selesai dibangun justru tak bisa digunakan? Hal itulah yang kini dirasakan oleh masyarakat di Kampung Cibitung Muara, Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dilansir dari dream.id, di kampung tersebut terdapat sebuah jembatan yang baru tiga pekan selesai dikerjakan, namun tidak bisa dilintasi hingga membuat warga bingung. Padahal biaya pembangunan jembatan bernama Leuwi Dahu itu menelan anggaran ratusan juta rupiah.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
-
Bagaimana jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun menggunakan rangka baja tipe Callender Hamilton dengan menggunakan dua profil siku ganda sebagai rangka jembatannya.
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Apa masalah dari jembatan gantung di Lebak? Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Jembatan tersebut terbengkalai hingga mendapat julukan jembatan siluman. Berikut informasi selengkapnya.
Telan Anggaran Rp190 Juta
Jembatan 'Siluman' di Cianjur Jawa Barat
©2021 YouTube Sawah Ndeso/editorial Merdeka.com
Menanggapi viralnya jembatan tersebut, Kepala Desa Cibokor, Elian Syahudin mengungkapkan jika konstruksi jembatan dengan panjang 11 meter dan lebar 3 meter itu dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Cianjur.
Menurutnya, anggaran pengerjaan menggunakan Dana Alokasi Umum senilai Rp190 juta. Sedangkan pelaksananya diserahkan kepada pihak ketiga. Pekerjaannya sendiri disebut Elian sudah selesai sejak tiga pekan lalu.
"Selesai tiga pekan lalu dan sampai sekarang belum bisa digunakan, karena tidak ada akses jalan. Kalau desa hanya penerima manfaat," terangnya saat ditemui wartawan beberapa waktu lalu.
Asal Mula Julukan Jembatan Siluman
Elian menjelaskan, terkait julukan jembatan siluman oleh warga setempat, hal itu dikarenakan keberadaannya yang tidak bisa digunakan masyarakat.
Jembatan itu dibangun dengan posisi yang sangat tinggi. Diukur dari permukaan tanah, tinggi jembatan itu mencapai 3 meter. Kemudian untuk melintasinya juga tidak ada akses jalan, hingga tidak bisa dilewati baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan bermotor.
"Kata warga mah jembatan siluman, karena cuma siluman yang bisa lewat situ," kata dia.
Warga Harus Manjat Jika Ingin Lewat
©2021 YouTube Sawah Ndeso/editorial Merdeka.com
Posisinya yang tak masuk akal juga membuat masyarakat di sana mengalami kesulitan. Betapa tidak, menurut Elian masyarakat harus memanjat sisi jembatan jika ingin melewatinya.
"Jadi kalaupun mau ke atas jembatan tersebut harus manjat dulu,” kata Elian.
Hal itu yang kemudian membuat masyarakat di sana memilih tetap menggunakan jembatan bambu ala kadarnya yang sudah lama dibangun, sebagai akses transportasi satu satunya dari kedua wilayah.
"Kalau dibongkar, nanti warga mau lewat mana, sekarang saja jembatannya tidak bisa dimanfaatkan, banyak juga yang sudah jatuh saat melintas jembatan lama, karena di kanan kirinya tidak ada pegangan pengaman," kata dia.
Minta Tolong Pemkab Cianjur
Terkait permasalahan tersebut, Elian berharap Pemkab Cianjur memperhatikan kejadian ini dan membantu membangunkan akses, agar jembatan baru tersebut bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Kampung Cibitung Muara, Cibokor.
Menurutnya, ia tak bisa mengandalkan dana desa mengingat anggaran tidak dapat mencukupi seluruh kebutuhan biaya pembangunan.
Hal itu dikarenakan pembangunan akses jalan harus dilakukan di dua sisi jembatan. Belum lagi, Tembok Penahan Tebing (TPT) juga harus dibangun agar jalan di kedua sisinya tidak tergerus air ketika terjadi luapan sungai.
"Kalau dari Dana Desa akan lama, makanya saya mendorong Pemkab juga membantu membangun jalan dan TPT-nya agar segera bisa digunakan warga," jelasnya.
Tanggapan Bupati
Jembatan 'Siluman' di Cianjur Jawa Barat
©2021 YouTube Sawah Ndeso/editorial Merdeka.com
Sementara itu terkait ramainya jembatan siluman, Bupati Cianjur, Herman Suherman menegaskan jika dalam kegiatan konstruksi tersebut tidak ada yang keliru. Ia menjelaskan, meskipun akses jalan dari kedua sisi jembatan tidak ada, namun jembatan di Kampung Cibitung Mura tersebut memiliki manfaat untuk menghindari terjangan aliran sungai Cikored yang melintas di bawahnya.
Turut disebutkan jika PUPR setempat siap membangun akses jalan, agar kedua sisi bisa terhubung. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaBina Marga akan melakukan pembangunan tiga jembatan penyeberangan dengan nilai anggaran Rp145 miliar.
Baca SelengkapnyaDari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaSeharusnya jembatan bisa dilalui kendaraan bertonase berat, namun karena dikorupsi sehingga tidak mampu.
Baca SelengkapnyaNamun, lokasi pembangunannya tidak tertulis secara detil.
Baca SelengkapnyaKondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaKala itu, jembatan baru diresmikan kurang dari satu tahun dan kembali diterjang lahar dingin Semeru.
Baca SelengkapnyaMasih jadi tanda tanya mengapa jembatan ini dinamakan jembatan cincin
Baca Selengkapnya