Viral Penjual Nangis Kena Sanksi PPKM, Ternyata Ini Alasannya Tak Bisa Tutup Warung
Merdeka.com - Baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pemilik warung tengah menangis pasrah saat tempatnya terkena sanksi PPKM Darurat oleh rombongan petugas.
Warung yang diketahui berada di daerah Purwakarta, Jawa Barat tersebut terpaksa didatangi aparat lantaran tidak tutup saat melewati jam aturan yang ditetapkan.
Seperti terlihat di video akun Instagram @smart.gram yang diunggah pada Selasa (13/7), di mana ibu-ibu yang tengah hamil itu terus memohon kepada rombongan petugas saat tengah menulis surat yang diduga sanksi akibat tak bisa menutup warungnya.
-
Bagaimana perempuan pemilik warung itu mendapatkan uang? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.'Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,' ucap perempuan tersebut.
-
Kenapa Ika membuka warung makan? Ia ingin mengelola sebuah tempat makan di mana orang-orang bisa berkumpul, makan makanan enak, dan saling terhubung.
-
Bagaimana Ibu Hartini mendapatkan air di warung? Setiap hari anaknya mengantarkan air ke warung itu.
-
Mengapa Ibu Putri ingin memiliki usaha? 'Menurut saya perempuan harus punya usaha karena bisa memperkuat fondasi rumah tangga. Dengan perempuan berusaha anak mau sekolah, anak mau beli skincare, nggak usah nunggu uang suami. Kalau kita mengharapkan hasil suami, cukup sih, tapi nggak secukup-cukupnya itu,' kata Ibu Haji Putri Arofah dikutip dari YouTube Moslem Society pada 4 Agustus 2024 lalu.
-
Apa yang dijual Bu Tin di warungnya? Bu Tin sudah berjualan nasi di dalam kos-kosan selama 25 tahun dan sering berbagi pada penghuni kos lain yang ingin makan di warungnya.
-
Bagaimana Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19. Waktu itu ia termasuk salah satu warga yang kena COVID-19.Setelah pandemi mereda, kampungnya mengadakan pelatihan membatik. Saat itu Ibu Putri tidak ikut sebagai peserta. Di sana ia bertugas sebagai tukang masak. Namun di sela-sela waktu, ia ikut melihat proses membatik itu.Selesai pelatihan, ia mengambil sisa limbah untuk dibawa pulang. Selama mengisi hari-hari di rumah, ia memanfaatkan waktu untuk belajar membatik secara autodidak di rumah. Lama-lama ia ketagihan membatik. Mulai saat itulah Ibu Putri mantap untuk merintis usaha batik.
"Gimana, saya BPJS aja nggak ada," ungkap ibu tersebut, sembari terus meminta agar warungnya tak ditutup.
Tak Bisa Tutup Karena Tak Punya Rolling Door
©2021 Instagram @smart.gram/editorial Merdeka.com
Di video tersebut, si pemilik mengaku tidak bisa berbuat banyak sambil menahan tangisnya karena tak bisa menutup warung miliknya saat jam PPKM Darurat.
Menurutnya, toko di tempatnya itu tak bisa ditutup lantaran tak memiliki pintu rolling door (pintu besi penutup toko).
"Tapi warung saya ini tutupnya gimana bapak, saya nggak punya rolling door," kata ibu tersebut kepada petugas di sana.
Khawatir Tak Ada Biaya Melahirkan
Selain mengaku tak bisa tutup lantaran tak ada pintu rolling door, wanita tersebut juga mengaku tak ada pemasukan jika warungnya harus ditutup petugas.
Ia menjelaskan, jika saat ini kondisi kehamilannya menjelang masa melahirkan. Sehingga membutuhkan biaya yang hanya diandalkan dari penjualan warung miliknya.
"Sok, saya mau melahirkan nanti siapa yang akan membiayai kalau saya tidak buka usaha ini," kata ibu tersebut.
Sampai berita ini ditulis, belum diketahui posisi persis warung yang disebut netizen berada di wilayah Purwakarta, Jawa Barat itu.
Komentar Netizen
Di video tersebut banyak netizen yang bersimpati kepada sang pemilik lantaran di masa PPKM Darurat pandemi Covid-19 ini pemasukan ekonomi serba sulit.
"Bayar angsuran, sekolah, listrik, gmn pak klo gk jualan, blm tentu seharian ad pembeli, termasuk mendzolimi orang gak sih kalau begini, hati2 ya pak doa2 org teraniaya batinnya itu," tulis @davienaskincarekarawang.id.
"klo kata gw mah ngapain usaha org di tutup yg penting ga bkin kumpul2 aja .. ini yg brifing sidak siapa sih ogeb bgt klo warung pd tutup jg kita bingung mau blnja dmn..," kata @ellaramona.
"Ibu, mohon diwajarkan ya bu, bersabar aja," kata @arulmhmmaad.
"Kasihan ibu, semoga Allah beri jalan yang baik," tulis @mlya99996.
View this post on Instagram
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang rela jadi tukang pijat demi anak sekolah.
Baca SelengkapnyaJiwa ulet orang Madura dalam berbisnis sudah tampak sejak zaman kolonial Belanda
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaIa hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa
Baca SelengkapnyaArif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca Selengkapnya