Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mutasi Virus Corona B117 Terdeteksi di Karawang, Begini Faktanya

Mutasi Virus Corona B117 Terdeteksi di Karawang, Begini Faktanya Ilustrasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Dua orang warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat terpapar mutasi virus Corona baru B117. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil.

Dalam keterangan yang disampaikan melalui jumpa pers di Kota Bandung pada Rabu (3/3), Ridwan Kamil menyebut jika kedua warga tersebut merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.

Menurut gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, kedua TKI tersebut sudah mendapat penanganan sesuai standar yang telah ditetapkan sehingga warga tak perlu panik.

Lantas bagaimana fakta yang sebenarnya tentang adanya Covid-19 varian baru di Kabupaten Karawang tersebut, berikut informasinya selengkapnya.

Kedua WNI Sempat Bepergian Menggunakan Maskapai Asing

Dalam keterangannya, Kang Emil menyebut jika kedua WNI tersebut merupakan TKI yang sebelumnya memiliki riwayat bepergian dari luar negeri dengan menggunakan maskapai asing.

"Virus varian UK 117 terdeteksi ada di Karawang dari warga Karawang yang bepergian dengan pesawat Qatar Airways,“ terang Kang Emil dalam jumpa pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung seperti dilansir dari Liputan6.

Keduanya diketahui mendarat dalam waktu yang berbeda. TKI berinisial M mendarat 28 Januari 2021, sedangkan TKI berinisial A mendarat 31 Januari 2021. Kedua TKI tersebut masing-masing berasal dari Kecamatan Lemahabang dan Kecamatan Pedes

Keduanya juga telah mengikuti aturan Satgas Covid-19 bagi para pelaku perjalanan luar negeri.

Isolasi 10 Hari

Menurutnya, saat ini kedua TKI tersebut sudah mendapat penanganan sesuai standar, dengan melakukan isolasi secara mandiri selama 10 hari.

Keduanya juga diketahui telah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR. Guna memastikan keduanya tidak menularkan virus tersebut terhadap orang lain, pihak dinas kesehatan setempat menginstruksikan untuk memperpanjang waktu isolasi mandiri.

Dinas kesehatan setempat juga tengah melakukan pelacakan terhadap kontak erat dari kedua pasien, termasuk melakukan testing.

“Per hari ini dua pasien itu sudah negatif. Tapi kita akan tes berkali-kali untuk memastikan tidak ada yang merugikan. Keduanya masih isolasi di rumah," ungkap Kang Emil.

Virus Belum Hilang Setelah Isolasi

ilustrasi virus corona

©2020 Merdeka.com/ journals.lww.com

Menurut mantan Wali Kota Bandung tersebut, kendati keduanya sudah melakukan isolasi mandiri selama 10 hari, virus Covid-19 varian baru asal Inggris tersebut masih belum hilang.

Walau demikian, pihaknya meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, mengingat langkah antisipasi sudah dilakukan sejak awal.

“Sesuai prosedur mendarat kemudian diisolasi 10 hari sudah dilaksanakan. Namun ternyata isolasi 10 hari sudah tetapi virusnya tidak mau hilang. Per hari ini dua pasien itu sudah negatif. Tapi kita akan tes berkali-kali untuk memastikan tidak ada yang merugikan. Keduanya masih isolasi di rumah," imbuhnya.

Sudah Dilakukan Penanganan

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan penelitian serta mencari informasi terkait varian baru virus tersebut.

Pihaknya juga sudah melakukan tracking dan testing kepada keluarga yang bersangkutan.

Satgas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Karawang sendiri telah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Sadikin serta pejabat Dinkes Jabar.

Dari koordinasi tersebut, pihak Kemenkes langsung memberikan arahan dengan segera melakukan tracking dan testing. "Atas dasar itu, dua tim dari Dinkes Karawang, Dinkes Provinsi Jabar, dan Balitbang Kemenkes langsung bergerak, untuk sampel langsung dilaksanakan whole genom sequencing di Kemenkes," kata Fitra.

Virus Lebih Mudah Menular

Seperti diketahui, varian baru Covid-19 merupakan hasil mutasi virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris dan lebih cepat menular dibanding sebelumnya.

Dilansir dari berbagai sumber, virus tersebut lebih menular 40 sampai 70 persen. Bahkan sejak September 2020, mutasi virus corona tersebut telah menyebar hingga di seperempat Kota London.

Dilansir dari USA Today, pusat pengendalian penyakit menular (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menyebutkan B117 mudah menular karena virus tersebut menghasilkan lonjakan protein di permukaan virus yang menempel di sel manusia.

Kondisi tersebut diketahui mampu mengikat reseptor di bagian sel dengan lebih baik, sehingga proses penularan akan semakin mudah.

Kota Bandung Langsung Bergerak

Terkait ditemukannya kasus dua TKI Karawang yang dinyatakan terpapar mutasi virus corona, Pemerintah Kota Bandung langsung melakukan pencegahan dengan memberlakukan karantina bagi warga yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial pun meminta masyarakat agar tidak jenuh untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Kita sebagai anak bangsa tetap tidak boleh ada rasa jenuh, frustasi, COVID-19 ini perlu kita sikapi supaya tidak khawatir akan adanya varian baru yang tidak kita inginkan," imbaunya.

  (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
2 Kasus Covid-19 Baru Terdeteksi di Palembang, Warga Diminta Kembali Biasakan Prokes
2 Kasus Covid-19 Baru Terdeteksi di Palembang, Warga Diminta Kembali Biasakan Prokes

Kasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI

Kemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Satu Warga Bekasi Positif Cacar Monyet Diisolasi di Rumah Sakit
Satu Warga Bekasi Positif Cacar Monyet Diisolasi di Rumah Sakit

Masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.

Baca Selengkapnya