Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wabah PMK di Cirebon Kian Mengganas, 899 Hewan Ternak Dinyatakan Tertular

Wabah PMK di Cirebon Kian Mengganas, 899 Hewan Ternak Dinyatakan Tertular Ilustrasi sapi. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Gerard Koudenburg

Merdeka.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat kian mengganas. Menurut catatan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon yang disampaikan Selasa (14/6), penyakit tersebut saat ini telah menjangkiti sebanyak 899 ekor hewan ternak.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Asep Pamungkas mengemukakan saat ini PMK telah menyerang di lebih dari 15 kecamatan berdasarkan laporan yang masuk.

"Yang terjangkit PMK terus bertambah dan kini sudah di angka 899 ekor ternak," katanya di Cirebon, melansir ANTARA.

Bermula dari Masuknya Ternak Asal Jateng

Dikatakan Asep, awal terdeteksinya PMK di Cirebon bermula dari ternak terjangkit yang didatangkan oleh pedagang asal Jawa Tengah pada 18 Mei 2022.

Setelah itu, kata dia, ternak khususnya sapi terus tertular, di mana hingga kini tercatat sudah ada 899 ekor ternak terdiri atas 819 sapi, dan 80 ekor kerbau.

"Dari jumlah tersebut yang sudah sembuh berjumlah 45 ekor, sedangkan 22 ekor dipaksa dipotong, ada juga yang mati, dan sisanya masih dilakukan penanganan," katanya.

Butuhkan Obat dan Anggaran Belum Tersedia

Menurut dia, penyakit tersebut tidak bisa dideteksi secara dini untuk mengatasi wabah PMK, karena tidak memiliki tempat pengecekan hewan.

Selain itu, pihaknya hanya bisa memberikan obat kepada para peternak ala kadarnya, karena memang anggaran penanganan PMK belum ada.

"Meskipun sekarang petugas juga sudah turun 24 jam, tapi untuk obat-obatan sangat kurang," kata Asep.

Hindarkan Kerugian

Untuk mengatasi hal ini, masyarakat diminta waspada termasuk lebih teliti saat membeli hewan menjelang hari raya Iduladha.

"Kami mengimbau masyarakat lebih teliti dalam membeli hewan kurban," lanjutnya. 

Pembeli diminta memperhatikan betul kesehatan hewan hingga sampai kandang sehingga meminimalisir potensi penyebaran di kandang yang berujung pada kerugian.

Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui, apakah di peternakan yang hewan kurbannya dibeli aman atau tidak. Karena ketika ada satu terjangkit, maka dipastikan lainnya juga tertular. "Teliti sampai kandangnya, karena ketika ada satu hewan yang terjangkit, maka akan dipastikan semua terkena. Untuk itu lebih baik beli hewan kurban dua hari sebelum Idul Adha," katanya.

Penyebaran Sangat Cepat

003 hery h winarno

©2018 Merdeka.com

Penularan PMK di Kabupaten Cirebon sejauh ini terpantau sangat cepat. Dinas terkait mengaku tidak bisa memastikan hewan kurban yang dijual oleh para pedagang aman dari PMK atau tidak.

Dari jumlah 899 ekor yang tertular merupakan bukti jika wabah tersebut begitu cepat menulari hewan-hewan ternak, padahal wabah PMK baru ditemukan pada pertengahan Mei 2022.

"Penyebarannya sangat cepat, sehingga perlu ketelitian dari masyarakat ketika membeli hewan kurban," kata Asep.  (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
3.888 Kasus Gigitan Hewan Rabies Terjadi di Sumut, Ini Imbauan Dinas Kesehatan
3.888 Kasus Gigitan Hewan Rabies Terjadi di Sumut, Ini Imbauan Dinas Kesehatan

Sepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.

Baca Selengkapnya
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan

Total ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul

Upaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.

Baca Selengkapnya
Jelang Iduladha 2024, Pemprov DKI Periksa Ribuan Hewan Kurban Masuk Jakarta
Jelang Iduladha 2024, Pemprov DKI Periksa Ribuan Hewan Kurban Masuk Jakarta

Petugas juga melaksanakan pemeriksaan dokumen lalu lintas, serta pengawasan terkait kelayakan TPnHK.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal

Kasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan

Hingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.

Baca Selengkapnya
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas

Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.

Baca Selengkapnya