Warga Bandung Barat Terima BPNT Beras Tak Layak & Ayam Busuk, Begini Faktanya
Merdeka.com - Masyarakat di Kabupaten Bandung Barat mengeluhkan kondisi sembako yang disalurkan pemerintah melalui Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial. Warga menilai, bantuan yang diberikan tidak layak. Warga di 16 Kecamatan wilayah tersebut mengatakan kondisi bantuan berupa paket daging ayam yang diterima mengeluarkan bau busuk dan warnanya pucat.
"Memang sejak awal kualitas barang sudah begitu (jelek), kami hanya menerima,” terang Lelen (40), salah seorang penerima BNPT, pada Minggu (14/03), dilansir dari Liputan6.com.
Selain diri Lelen, sejumlah warga turut mengeluhkan rendahnya kualitas bantuan. Bagaimana itu bisa terjadi? Berikut selengkapnya:
-
Mengapa ayam kampung berbau amis? Seringkali, kelezatan saat menikmati daging ayam dapat terganggu oleh aroma tidak sedap dari sisa darah dan kotoran yang masih menempel, yang merusak cita rasanya.
-
Kenapa daging ayam bisa bau amis? Ayam kaya protein dan rendah lemak sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh, namun aroma tidak sedap seringkali muncul karena sisa darah dan kotoran yang masih menempel di dagingnya, mengurangi kenikmatan saat disantap.
-
Kenapa ceker ayam berbau amis? Ceker ayam sering berbau amis karena adanya senyawa asam yang terbentuk dari sisa kotoran dan darah yang menempel pada kulit ceker.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Apa yang menyebabkan bau amis pada daging ayam? Seperti yang telah dijelaskan , bau amis pada ayam berasal dari darah yang tersisa. Cara paling sederhana untuk menghilangkan sisa darah tersebut adalah dengan membekukan daging ayam, sehingga darah akan mengendap dan keluar secara alami.
-
Kenapa petani di Tanah Karo kesulitan dengan pupuk? 'Sekarang petani mengeluh harga pupuk mahal. Itu sebabnya yang memicu petani mengeluh. Harganya tidak sesuai dengan barang yang diproduksi,' ucap Joy di kanal Youtube CapCapung.
Beras Tidak Premium
Salah satu bahan pokok yang diterima Lelen adalah beras. Menurut warga yang tinggal di Kampung Manapa, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat itu, beras yang diterimanya berwarna kuning dan berkategori medium.
Pecahan bulir beras terhitung tinggi hingga di atas 20 persen. Ia mengeluhkan, seharusnya kondisi beras yang diterima warga berkategori premium.
"Seharusnya berasnya kan premium, ini malah medium dengan brokennya (pecahannya) di atas 20 persen," katanya.
Telur Tidak sampai 1 Kilogram
Selain beras, Lelen juga mendapati jumlah telur kurang dari satu kilogram. Padahal seharusnya, penerima BNPT menerima 1 kilogram telur yang terdiri dari kurang lebih 15 butir.
Dalam paket itu, kentang yang diberikan hanya berisi satu bungkus berukuran kecil. Ada juga tahu bungkus kecil dan dua dendeng yang beratnya hanya mencapai 2 ons.
"Total paling kalau dihitung-hitung sekitar harga pasaran setempat di warungan Rp150 ribu. Itu penjual sudah mengambil keuntungan, padahal dana yang diterima dari pemerintah Rp200 ribu, jadi tidak sesuai dengan paket yang diterima," terangnya pasrah.
Daging Ayam dalam Kondisi Pucat dan Bau Busuk
Selain Lelen, Lia Neliawati (40), penerima BNPT asal Kampung Cikamuning, Desa Tagog Apu, Kecamatan Tagog Apu juga menerima beras yang tidak sesuai standar.
Ia dan penerima BNPT lain menerima ayam potong dengan kondisi yang tidak layak. Warna daging biru pucat dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
"Saya harap tim satgas pangan, saber pungli atau aparat penegak hukum terjun ke masyarakat untuk mengetahui hal itu (penyimpangan)," terang Lia.
Respon Perangkat RT
©2021 pixabay/Merdeka.com
Terkait kondisi bantuan tidak layak yang diterima warganya, pihak RT setempat berkilah. Menurutnya, ia tidak mengetahui jumlah serta kondisi bantuan yang disalurkan pemerintah. Pihak RT menyebut hanya ditugasi untuk mengawal bantuan agar sampai ke tangan penerima.
"Mohon maaf kalau soal isi bantuan bisa ditanyakan langsung ke mitra yang ditunjuk pemerintah," terang ketua RT 02 RW 4, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin bernama Nana.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Sosial melakukan penyaluran bantuan senilai Rp200 ribu setiap bulannya per keluarga untuk dibelanjakan di E-warung.
Bantuan tersebut diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkan, dengan kebutuhan yang melingkupi pokok karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan sumber vitamin serta mineral. Kini bantuan tersebut dialihkan ke pemberian bahan pokok. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program BLT itu tidak boleh dikonversikan dalam bentuk barang, termasuk sembako.
Baca SelengkapnyaHasil sidak terungkap terdapat tiga bahan pokok yang mengalami defisit.
Baca SelengkapnyaMonev ini dilakukan hingga nanti PON berakhir. Setelah itu, data dan dokumen yang dikumpulkan akan digunakan untuk melakukan review pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus menggelontorkan bansos untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaAnggaran untuk makanan atlet PON XXI ini ditetapkan sebesar Rp50 ribu, namun tampilan makanan tersebut tidak mencerminkan nilai anggaran yang ada.
Baca SelengkapnyaBLI akan mengupayakan kesinambungan jadwal penyaluran bantuan pangan, serta mengoptimalkan koordinasi kepada pihak terkait.
Baca SelengkapnyaDiaz mengaku konsumsi dimasak di Aceh, bukan di Jakarta tempat dimana perusahaan vendor tunggal.
Baca Selengkapnyavendor penyedia menu pemberian makanan tambahan (PMT) tak sesuai ketentuan diputus kontraknya
Baca SelengkapnyaProgram ini akan kembali disalurkan di 7 wilayah provinsi, di mana terdapat kasus stunting terbesar di Indonesia.
Baca Selengkapnya