Warga Depok Ini Berhasil Jadi Volunteer Piala Dunia di Qatar, Mimpinya Terwujud
Merdeka.com - Sebuah cerita inspiratif datang dari salah seorang warga Kota Depok, Jawa Barat. Ia berhasil menjadi relawan atau volunteer di perhelatan sepak bola terbesar di dunia, Piala Dunia 2022 yang diadakan di Qatar.
Volunteer bernama Mita Yulian Sasmita (37) itu mengaku pengalaman internasionalnya ini berawal dari mimpi belasan tahun silam. Ia kemudian mencari jalan, hingga mampu mengalahkan ribuan pesaing untuk ambil bagian di sana.
Sampai saat ini, Mita merasa bahagia lantaran bisa ambil bagian dari acara tersebut, dan mengajak seluruh anak muda agar terus memeluk mimpi yang ingin dicapai. Berikut kisah inspiratif Mita jadi volunteer Piala Dunia Qatar 2022.
-
Kenapa Mitha merasa lega setelah memberikan honor pertamanya? 'Begitu kerja sama orang dan bisa menghasilkan uang sendiri, terus dikasih ke Mama tuh rasanya lega banget,' lanjutnya.
-
Apa yang dilakukan Mitha dengan honor pertamanya? Dengan bangga, Mitha mengungkapkan bahwa ia memberikan seluruh honor pertamanya pada ibunya.
-
Siapa yang ikut serta dalam momen bahagia ini? Kompaknya Shandy Aulia dan David Herbowo menemani anak-anak mereka piknik di sekolah. Keharmonisan mereka terpancar, seolah tidak pernah ada pertikaian di antara mereka.
-
Apa yang dilakukan Mita untuk membuat Denada terkejut? Peserta tersebut bernama Mita merupakan peserta Dangdut Academy 6 berasal dari Karawang. Dirinya berpura-pura pingsan setelah dicecar oleh Denada.
-
Apa prestasi Mikaela Atqia? Atqia tidak hanya cantik dan menawan, tapi juga berprestasi. Pada tahun 2023, dia meraih medali emas dalam kompetisi debat di World Scholar Cup di Yale University, Amerika.
-
Bagaimana cara kata-kata mutiara anak yatim memberikan motivasi? Jangan ragu untuk bermimpi, karena semua orang punya hak untuk itu dan bisa mewujudkan setiap mimpinya dengan doa dan usaha.
Bermula dari Mimpi Ketika Usia 13 Tahun
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Mimpi Mita menembus ajang piala dunia rupanya sudah muncul saat usianya masih 13 tahun lalu.
Ketika itu, dirinya menonton pertandingan dari awal sampai akhir, dan tertarik dengan anak-anak yang memegang bendera dan digandeng para pemain sebelum bertanding. Dari situ, muncul keinginan untuk bisa terlibat di ajang tersebut.
“Mimpi saya ini bermula di tahun 1998, waktu itu usia saya masih 13 tahun, dan mengikuti piala dunia dari awal sampai akhir, lalu saya lihat anak-anak yang digandeng oleh pemain sepak bola dan ngebatin, kayaknya enak banget ya jadi ambil bagian di acara besar itu,” kata Mita, antusias mengutip YouTube Liputan6 SCTV, Rabu (30/11).
Mencari Jalan Menuju Event Piala Dunia
Setelah ajang tersebut berakhir, dirinya memegang mimpi itu dan selalu datang di setiap perhelatannya. Walau memiliki mimpi, Mita masih belum mengetahui cara untuk menembus piala dunia.
Baru di usia 37 tahun ini dirinya mulai mendapat jalan setelah FIFA membuka pendaftaran. Kesempatan ini langsung ia manfaatkan hingga berhasil tembus.
“Keinginan itu selalu berulang, di setiap pertandingan mulai itu saya selalu ingin menjadi bagian dari FIFA, dari situ, ketika tahu ada pembukaan, saya langsung berfikir bahwa oke mungkin ini jalannya saya harus ke sana,” kata Mita, yang saat ini berprofesi sebagai seorang pengajar Bahasa Inggris.
Mengalahkan Ribuan Pendaftar
Menurut Mita, tantangannya adalah bersaing dengan lima ratusan ribu pendaftar. Dari situ, dirinya berhasil lolos bersama lima ribu pendaftar lainnya. Mita diketahui lolos bersama 13 pendaftar lain asal Indonesia.
“Dari hampir 500.000 pendaftar, dan kembali lagi yang diterima hanya 5.000 orang. Saya sendiri lolos bersama 13 orang asal Indonesia lainnya,” lanjut Mita.
Setelah dinyatakan lolos, Mita kemudian memikirkan cara untuk bisa berangkat ke Qatar. Sponsor kemudian menjadi pilihannya.
Ia kemudian mengirim proposal ke lebih dari 100 perusahaan, organisasi, tokoh sampai artis agar bisa terbantu untuk keberangkatan.
“Singkat cerita, proposal saya ini akhirnya bisa tembus dari tangan Pak Erick Thohir, di mana beliau adalah orang terakhir yang ada di fikiranku saat itu,” lanjutnya.
Peluk Terus Mimpimu Agar TerwujudMita terus berpesan kepada anak muda agar terus memeluk mimpimu, dan mencari peluang untuk mewujudkannya.
“Dreams do come true, peluk terus mimpimu dan salam dari Piala Dunia Qatar 2022,” tandas Mita. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan mengatakan, olahraga mengajarkan seseorang menjadi pribadi yang sportif tapi tetap gembira. Semangat yang ditiru jelang Pemilu pada Februari nanti.
Baca SelengkapnyaDidaulatnya Cinta Laura sebagai Duta Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 diharapkan dapat mendongkrak popularitas Indonesia sebagai penyelenggara di mata dunia.
Baca SelengkapnyaFestival Pemuda Indonesia merupakan salah satu rangkaian acara menuju peringatan Hari Sumpah Pemuda 2023.
Baca SelengkapnyaBalap sepeda TdBI memberikan banyak pengalaman internasional bagi banyak talenta muda Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan suporter timnas Indonesia yang menggelar aksi joget dangdutan di depan Stadion Ahmed bin Ali, Qatar.
Baca SelengkapnyaDalam memberikan dukungan tersebut para suporter Timnas Indonesia tampil heboh dengan berbagai atribut bernuansa merah dan putih.
Baca SelengkapnyaDua anggota polisi itu ialah Bripda Muhammad Ferrari dan Bripda Daffa Fasya Sumawijaya.
Baca SelengkapnyaSejak jauh-jauh hari warga antusias menghias kampung dengan berbagai ornamen Piala Dunia. Hasilnya bikin pangling.
Baca SelengkapnyaKirab Trofi Piala Dunia U-17 berlangsung meriah di Solo.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution juga mengajak kaum muda untuk tidak malu dan minder dalam belajar di berbagai hal, termasuk terjun ke dunia politik.
Baca SelengkapnyaTernyata, sebelum menjadi pemain bola, Ramadhan Sananta pernah bercita-cita menjadi Polisi.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PNM, Arief Mulyadi turut bangga atas prestasi yang diraih oleh Mila.
Baca Selengkapnya