Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Keluhkan Harga Minyak Goreng di Garut Masih Lebih dari Rp14 Ribu, Ini Alasannya

Warga Keluhkan Harga Minyak Goreng di Garut Masih Lebih dari Rp14 Ribu, Ini Alasannya Ilustrasi minyak goreng. Shutterstock/Aleksandrs Samuilovs

Merdeka.com - Masyarakat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengeluhkan harga minyak goreng yang dijual di pasar tradisional setempat masih tinggi di atas Rp14 ribu.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana mengatakan, pihaknya belum bisa mengikuti aturan pemerintah karena barang yang dijual di Garut merupakan stok lama.

"Harga jual minyak goreng Rp14 ribu per liter itu belum bisa dilakukan di pasar tradisional karena kalau diberlakukan kasihan pedagang rugi," kata Nia di Garut, Kamis (27/1), mengutip ANTARA.

Harga Stok Lama Sudah Mahal

ilustrasi minyak goreng

Shutterstock/Aleksandrs Samuilovs

Nia menjelaskan, ketetapan harga tertinggi Rp14 ribu baru bisa diterapkan di mini market dan swalayan Kabupaten Garut, lantaran pengelolaannya terpusat dan diatur oleh manajemen. Sayangnya, hal tersebut belum bisa di pasar tradisional karena harga beli sebelumnya sudah mahal, dan menimbulkan selisih cukup besar.

"Untuk di supermarket, minimarket itu saya pastikan harga minyak Rp14 ribu karena penjualannya terpusat ada manajemen, mudah mengaturnya, kalau pasar tradisional belum bisa seperti itu," terangnya.

Penjualan dengan harga Rp14 ribu, jika dipaksakan oleh pedagang di pasar tradisional, maka harus ada ganti rugi atau subsidi dari pemerintah.

"Memang siapa yang akan mengganti kerugiannya, kalau pun harus disubsidi kami tidak ada anggarannya, jadi harga minyak di pasar tradisional belum bisa mengikuti sesuai kebijakan pemerintah," lanjut Nia.

Ia memastikan, harga penjualan tertinggi di pasar modern tetap sesuai dengan aturan pemerintah dan jika lebih dari itu akan dijatuhkan sanksi teguran.

Dikeluhkan Pedagang dan Pembeli

Ketimpangan harga ini turut dikeluhkan seorang pedagang sembako di Kecamatan Samarang, Garut, Yatno. Menurutnya, minyak goreng yang dijualnya tidak bisa bersaing dengan harga di pasar modern karena masih tinggi di angka Rp38 ribu per kemasan 2 liter.

Ia mengaku tak berani menjual Rp14 ribu per liter, karena akan menyebabkan kerugian yang cukup besar. Untuk bertahan, ia terpaksa tetap menjual di harga tersebut.

"Saya masih jual minyak dengan harga masih tinggi, saya ambil untung cuma Rp2 ribu," kata Yatno.

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga asal Tarogong Kaler, Sumartini mengeluh karena minyak goreng murah di ritel modern selalu ludes dalam waktu singkat.

Mau tak mau, ia harus membeli minyak goreng yang dijual di warung eceran dengan harga cukup tinggi hampir Rp40 ribu untuk kemasan 2 liter.

"Mau beli ke minimarket, minyak goreng sudah habis, terpaksa beli ke warung biarpun mahal Rp38 ribu," katanya. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Keluhkan Harga Beras Terus Alami Kenaikan: Bisa-Bisa Tidak Makan karena Tak Mampu Beli
Masyarakat Keluhkan Harga Beras Terus Alami Kenaikan: Bisa-Bisa Tidak Makan karena Tak Mampu Beli

Masyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.

Baca Selengkapnya
Mendag Usul Harga MinyaKita Naik Jadi Rp15.700 Per Liter
Mendag Usul Harga MinyaKita Naik Jadi Rp15.700 Per Liter

Saat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Harga Eceran MinyaKita Naik Jadi Rp15.700 per Liter dan Berlaku Pekan Depan
Diam-Diam, Harga Eceran MinyaKita Naik Jadi Rp15.700 per Liter dan Berlaku Pekan Depan

Permendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Harga MinyaKita Sudah Naik Jadi Rp15.700 per Liter
Diam-Diam, Harga MinyaKita Sudah Naik Jadi Rp15.700 per Liter

Harga jual MinyaKita masih dibanderol di bawah harga penjualan minyak goreng kemasan premium. Hal ini demi menjaga keterjangkauan di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga Minyak Goreng MinyaKita Naik Setelah Idul Adha 2024
Siap-Siap, Harga Minyak Goreng MinyaKita Naik Setelah Idul Adha 2024

Setidaknya ada 10 komponen dalam penghitungan HPP, di antaranya yaitu harga CPO, ongkos angkut pabrik, biaya pengolahan, pengemasan, serta biaya distribusi.

Baca Selengkapnya
Puan Ingatkan Pemerintah Terus Awasi Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi
Puan Ingatkan Pemerintah Terus Awasi Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi

Hal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Beras Mahal, Pedagang Warteg Pilih Kurangi Porsi Nasi Ketimbang Naikkan Harga
Beras Mahal, Pedagang Warteg Pilih Kurangi Porsi Nasi Ketimbang Naikkan Harga

Harga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg
Beda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).

Baca Selengkapnya
Pengusaha Jual Minyakita Harga Tinggi, Siap-Siap Kena Sanksi
Pengusaha Jual Minyakita Harga Tinggi, Siap-Siap Kena Sanksi

Harga Eceran Tertinggi Minyakita per liter yaitu Rp15.700.

Baca Selengkapnya
Antrean SPBU Mengular, Masyarakat Keluhkan Harga BBM Pertalite Naik Jadi Rp15.000 per Liter
Antrean SPBU Mengular, Masyarakat Keluhkan Harga BBM Pertalite Naik Jadi Rp15.000 per Liter

Sebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.

Baca Selengkapnya
Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Pentingnya Cepat Atasi Harga Komoditas di Atas HET
Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Pentingnya Cepat Atasi Harga Komoditas di Atas HET

Pasalnya, beberapa komoditas pokok penting masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, seperti terjadi pada minyak goreng.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya