Tak Dapat Bantuan Sosial, Warga Serang Banten Datangi Kantor Desa
Merdeka.com - Banyaknya masyarakat yang terdampak Covid-19 membuat mereka menanti bantuan sosial dari pemerintah agar bisa tetap bertahan hidup. Namun di masa sulit seperti saat ini, banyak dari masyarakat yang tidak kebagian bantuan logistik tersebut. Akibatnya tidak sedikit pula masyarakat yang merasakan kekecewaan.
Seperti yang terjadi di Desa Carenang Udik, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Banten, puluhan warga dilaporkan beramai-ramai melakukan perusakan di kantor Desa Carenang, pada hari Jum’at lalu, 15/05. Penyerangan tersebut diduga buntut dari pembagian bantuan sosial dari pemerintah untuk korban Covid-19 di wilayah tersebut tidak merata.
Kronologis Kejadian
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
-
Apa yang membuat orang merasa kecewa? 'Kekecewaan terbesar adalah saat orang yang kita cintai menjadi sumber kekecewaan itu sendiri.'
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
-
Bagaimana Bhabinkamtibmas mengungkapkan kekecewaannya? 'Saya ngga mengerti apa syarat dari kriteria khusus,' lanjutnya.
-
Bagaimana cara orang meluapkan kekecewaan? Kata-kata kecewa yang bijak adalah salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan seseorang dalam meluapkan emosinya.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
Informasi yang dihimpun dari Liputan6, warga mendatangi kantor desa pada pagi hari, sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian mereka tiba-tiba berteriak dan berusaha mengacak-ngacak kantor desa. Selain itu warga juga melakukan pembakaran terhadap benda yang berada di sekitar kantor Desa Carenang Udik.
"Sudah selesai, tadi ada Babinsa dan Babinmas," kata Danramil Kopo, Katen Jajang, melalui pesan singkatnya beberapa waktu lalu.
Banyak Warga Tidak Mampu yang Terlewat Bantuan
Dilansir dari Liputan6, Bansos yang disalurkan kepada warga di Desa Carenang Udik sudah dilakukan sejak 14 Mei 2020 lalu. Namun, hanya 53 Kepala Keluarga saja yang mendapatkan bantuan tersebut.
Padahal, banyak warga desa yang tidak mampu dan lebih membutuhkan akibat terdampak ekonomi secara langsung akibat pandemi Covid-19.
Karena perusakan ini, kantor desa jadi acak-acakan dan asap hitam sempat terlihat di langit Desa Carenang Udik karena terdapat warga yang membakar benda di kantor desa. Beruntung keributan tak meluas, karena kedatangan personel Polri dan TNI ke lokasi.
"Sudah jelas aman terkendali, masyarakat sudah kembali ke rumah dari siang dan melanjutkan kegiatannya masing-masing, itu saja terimakasih," dia menjelaskan.
Didominasi oleh Emak-Emak
tangerangonline.id ©2020 Merdeka.com
Menurut keterangan warga setempat warga yang melakukan penyerangan mayoritas adalah emak-emak yang membawa serta anak-anak mereka. Mereka meluapkan kekesalannya akibat tidak mendapatkan bantuan dan berusaha menanyakan kepada petugas di kantor Desa tersebut.
Merasa tidak puas akhirnya mereka melakukan penyerangan dan perusakan terhadap kantor desa di Carenang tersebut.
“Bentuk ketidakpuasan warga saja. Datang ke desa menanyakan, kenapa saya nggak dapat? Gitu kan,” ungkapnya.
Kecemburuan Sosial
Kejadian tersebut sebenarnya hanya bentuk kecemburuan sosial mengingat hanya sedikit warga yang menerima bantuan sosial dari ribuan KK di Desa Carenang Udik.
“Jadi di Desa Carenang hanya dapat 53 KK dari jumlah KK berapa ribu gitu. Ada sedikit kecemburuan mungkin yang layak dapat dan yang tidak layak nggak dapat, biasalah,” jelasnya.
Membagikan Sesuai Prioritas
Menurut Madsuni, perwakilan dari pihak desa berupaya menjelaskan kepada masyarakat terkait bantuan tersebut. Pihaknya memberitahu warga bahwa bantuan dari pemerintah masih tersedia dan meminta kepada para masyarakat yang belum mendapat bantuan untuk bersabar.
Madsuni menambahkan jika pembagian bantuan akan di prioritaskan kepada warga yang benar-benar membutuhkan terlebih dulu. Pihak desa pun akhirnya berjanji akan memberikan kepada masyarakat yang terdampak. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga membawa truk pengangkut sampah lalu menumpahkannya di kedua kantor itu.
Baca SelengkapnyaHeru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaDemontrasi di Kabupaten Pohuwato yang dilakukan massa penambang berakhir rusuh.
Baca SelengkapnyaPara petugas kebersihan buang sampah di depan Kantor Bupati sebagai bentuk protes atas 3 bulan gaji yang belum dibayar.
Baca SelengkapnyaPeran ke-26 tersangka berbeda-beda. Namun secara garis besar tindak pidana yang dilakukan seputar pembakaran kantor Bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaDemo di Kantor Bupati Bekasi itu diwarnai kericuhan.
Baca SelengkapnyaRatusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaKades menambahkan, hasil komunikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kendal, ratusan kantong beras yang rusak itu telah diklaimkan ke Badan Urusan Logistik (Bulog)
Baca Selengkapnya