Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sempat Dituding Hoax, Ridwan Kamil Ungkap Pengalaman Jadi Relawan Vaksin Covid-19

Sempat Dituding Hoax, Ridwan Kamil Ungkap Pengalaman Jadi Relawan Vaksin Covid-19 Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. ©2020 Merdeka.com/Aksara Bebey

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menceritakan pengalamannya selama menjadi relawan vaksin Covid-19. Ia bersama 1.619 orang lainnya berhasil melewati tahap demi tahap rangkaian penyuntikan vaksin yang diproduksi perusahaan asal China yaitu Sinovac.

Kendati demikian, gubernur yang kerap disapa Kang Emil ini meyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang telah disuntikkan sebagai tiga kali itu dirasa aman. Selain itu, vaksin juga tidak menimbulkan reaksi apapun. Uji klinis vaksin yang juga turut disaksikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telahdilaksanakan di Unpad melalui tiga tahap fase uji klinis.

"Tahap satu vaksin disuntikkan pada relawan yang jumlahnya dibawah 100 orang. Tahap dua, disuntikkan pada relawan dengan jumlah antar 100 hingga 1000 orang. Dan tahap tiga untuk relawan di atas 1000 orang dan tepatnya 1.620 relawan," katanya dalam wawancara yang dilakukan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (9/10) lalu.

Melewati 5 Tahapan

uji coba vaksin sinovac

https://jabarprov.go.id/ ©2020 Merdeka.com

Ridwan Kamil menuturkan jika selama menjadi relawan, dirinya harus mengikuti 5 tahapan pelaksanaan yang dilakukan sesuai prosedur ketat.

Pada tahap pertama Emil mengaku harus menjalani tes PCR, Rapid dan lainnya untuk mengkondisikan tubuhnya. Pada pertemuan ke dua ia menerima suntikan vaksin tahap satu, di kunjungan ketiga disuntik kembali untuk tahap kedua. Kemudian pada kunjungan keempat dan kelima ia diambil darahnya untuk dicek reaksi dari vaksin yang telah disuntikkan.

"Apakah setelah disuntik vaksin, di dalam tubuh saya ini antibody berlimpah atau tidak. Nah, kalau berlimpahnya sampai 90%, berarti badan saya siap melawan virus Covid-19 yang akan menyerang tubuh saya. Pengambilan darah kedua akan dilakukan Desember 2020 dan untuk melihat hasilnya," ujarnya. Nah kalau hasil uji darah Desember kelak berhasil, maka produksi vaksin secara massal baru bisa dimulai dan dilanjutkan vaksinasi massal.

Sempat Dituding Hoax

Dalam siaran tersebut Emil juga sempat mendapatkan tudingan hoax terkait keikutsertaannya sebagai relawan uji coba vaksin untuk penanganan Covid-19 tersebut. Kejadian itu ia dapatkan saat dirinya mengunggah foto di laman Instagram pribadinya saat pengambilan darah.

Menurutnya upaya menjadi relawan memang tidak mudah, dengan masih adanya kelompok-kelompok masyarakat yang meragukan keamanan dari vaksin tersebut.

"Persepsi publik, orang-orang yang tidak paham menyangka saya bohong. Karena menurut yang tidak paham, jarum suntik itu masih seperti model yang lama, padahal dalam tes vaksin menggunakan jarum suntik modern yang disebut vacutainer," ungkapnya.

Meyakinkan Masyarakat

Untuk meyakinkan masyarakat, ia menyarankan agar masyarakat yang belum mengetahui tentang vaksin bisa bertanya sehingga tidak menimbulkan kesalahan informasi di masyarakat.

Menurutnya sejauh ini yang ia rasakan, tidak ada dampak medis yang ditimbulkan akibat vaksin tersebut.

Dalam kesempatan itu Emil juga meminta kepada masyarakat yang tidak paham tentang prosesnya, jangan berkomentar yang mengandung unsur memprovokasi.

Kandidat Vaksin Covid-19 di Indonesia

ilustrasi vaksin covid 19

Ilustrasi vaksin Covid-19 ©2020 REUTERS

Sebelumnya diinformasikan jika saat ini terdapat beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Di antaranya adalah vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Ada pula kandidat vaksin kolaborasi Bio Farma dengan Sinovac dari Tiongkok, Kimia Farma dengan G42 dari Uni Emirat Arab, dan Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Ridwan Kamil Ditolak di Jaktim, PKS: Belum Kenal Kang Emil Saja
Viral Ridwan Kamil Ditolak di Jaktim, PKS: Belum Kenal Kang Emil Saja

Menurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Rano Karno Membela Saat Ridwan Kamil Diserang Netizen
Rano Karno Membela Saat Ridwan Kamil Diserang Netizen

Fitnah tersebut beredar di platform media sosial X yang menyebut Ridwan Kamil meraih simpati publik lewat kematian anaknya

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Akun WhatsApp Catut Nama Ridwan Kamil,  Modus Pinjam Uang
Waspada Penipuan Akun WhatsApp Catut Nama Ridwan Kamil, Modus Pinjam Uang

Akun WA tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
RK Jawab Keresahan Warga Pulo Gadung soal Penggusuran: Saya Menang Dulu, Kalau Menang Orang Lain Nanti Digusur
RK Jawab Keresahan Warga Pulo Gadung soal Penggusuran: Saya Menang Dulu, Kalau Menang Orang Lain Nanti Digusur

Warga merasa resah menunggu kepastian rencana penggusuran yang berembus bakal melanda lahan yang mereka tempati.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Disebut Terlalu Normatif di Debat Perdana Pilgub DKI, Ridwan Kamil: Super Serius Hayuk Aja!
Disebut Terlalu Normatif di Debat Perdana Pilgub DKI, Ridwan Kamil: Super Serius Hayuk Aja!

Ridwan Kamil (RK), merespons Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang menyebut debat cagub-cawagub Jakarta masih terlalu normatif.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya