Zona Merah Tinggal 12 Daerah, PPKM di Jabar Diklaim Berhasil

merdeka.com Sekitar 3 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Provinsi Jawa Barat dinilai berhasil untuk mengendalikan kasus aktif Covid-19. Klaim tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, Rabu (28/7) kemarin dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Ridwan Kamil, pemberlakuan PPKM berhasil membuat Jawa Barat melewati puncak kasus aktif yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Tak hanya itu, jumlah zona merah di provinsi yang dipimpinnya kini mulai berkurang.

"Kalau pakai data, PPKM berhasil. Ibarat naik ke puncak gunung, sekarang kita masih turun gunung. Tetapi kita masih di bukit, belum ke jalan, kalau kawahnya (puncak) telah lewat," jelasnya seperti dilansir dari Liputan6.

Orang lain juga bertanya?

BOR Turun

Mantan Wali Kota Bandung itu juga menjelaskan penerapan PPKM membuat Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit menurun dan saat ini berada di angka 62,44 persen.

Sebelum PPKM diberlakukan, lanjut Ridwan Kamil, BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayahnya mencapai 91 persen. Saat itu, kasus aktif terus meningkat per harinya sehingga menyebabkan tempat tidur rumah sakit penuh.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini pun berharap BOR bisa terus ditekan hingga di bawah 30 persen seperti pada kondisi sebelum hari raya Idulfitri lalu.

"Memang data tambahan (harian) itu masih tercampur dengan kasus lama, seperti kemarin. Hari ini Pak Sekda melaporkan ada kasus 8 ribu, tapi 2 ribu masih (tercampur) data lama. Tapi yang konkret data harian itu, ketika memonitor data rumah sakit," ujarnya.

Zona Merah Tinggal 12 Daerah

Selain berdampak pada BOR, penerapan PPKM juga mampu mengubah status zona merah Covid-19 di beberapa daerah Jawa Barat. Menurut Kang Emil, saat ini ada 9 daerah zona merah yang telah turun menjadi zona oranye. Hal ini pun membuat zona merah di Jawa Barat kini tinggal 12 daerah.

"Artinya lambat laun PPKM di Jabar mengurangi mobilitas warga yang atas ketaatannya berhasil menurunkan zona (kedaruratan)," tuturnya.

Upaya Percepatan Herd Immunity di Jabar

ridwan kamil setelah pengambilan sample darah

Provinsi Jawa Barat, lanjut Kang Emil, saat ini masih terus melakukan percepatan herd immunity dengan menggalakkan program vaksinasi Covid-19.

Menurutnya kolaborasi menjadi faktor penting dalam percepatan vaksinasi hingga bisa dituntaskan lebih cepat dari prediksi awal.

"Yang pertama bahwa kecepatan (vaksinasi) sekarang akan berakhir di 2027. Tapi, jika dikeroyok bersama-sama, maka tahun ini akan selesai," jelasnya dalam Rakor Percepatan Vaksinasi Provinsi Jabar seperti dilansir dari jabarprov.go.id.

Pihaknya pun telah menyiapkan lima strategi untuk mewujudkan pembentukan herd immunity di akhir tahun 2021 ini, yakni pos vaksin (rumah sakit, puskesmas, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan), home service, jemput bola ke area publik, drive thru, dan sentra vaksin.

"Tolong semangati puskesmas-puskesmas untuk melakukan vaksinasi. Kemudian, semua tempat dimanfaatkan. Tidak hanya SMA, tetapi juga SD, SMP, dan pesantren yang memadai (untuk pelaksanaan vaksinasi) bisa didata," ucapnya. (mdk/nrd)