Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'1001' Alasan warga Kalijodo tak mau digusur & pindah ke rumah susun

'1001' Alasan warga Kalijodo tak mau digusur & pindah ke rumah susun kawasan kalijodo. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana membongkar kawasan Kalijodo. Ahok menargetkan pembongkaran kawasan prostitusi ilegal Kalijodo selesai pada Februari ini.

Pihaknya bakal mengebut pembongkaran tersebut dan diharapkan selesai sebelum penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jakarta. KTT OKI sendiri dilangsungkan pada 6 Maret hingga 7 Maret 2016.

Alasan Ahok ngotot melakukan pembongkaran selain karena prostitusi, kawasan Kalijodo juga merupakan lahan hijau. Usai dibongkar Ahok akan membangun taman dan menghijaukan kawasan tersebut.

Pihaknya bakal merelokasi warga yang terkena gusur ke rumah susun. Jika ada yang ingin berusaha, pihaknya melalui Dinas UMKM atau PD Pasar Jaya akan membantu.

Sementara itu, bagi warga Kalijodo yang tidak memiliki KTP DKI, Pemrov akan memulangkan mereka ke kampung halamannya. Biaya pulang kampung ditanggung Pemrov DKI.

Namun, warga menolak digusur. Mereka juga tak mau direlokasi ke rumah susun. Berbagai alasan diutarakan mereka. Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com;

Warga: Emang kita anak haram?

Salah satu warga yang tinggal di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, Leonard Eko Wahyu, merasa seperti anak haram lantaran Gubernur Basuki Tjahaja Purnama bakal menggusur wilayah yang ditempatinya menjadi rusun."Emang kita anak haram? Kita punya KTP, kita punya KK kita juga di sana sudah lama. Kenapa Gubernur kalau gusur semena-mena," ucapnya ketika mengadu kepada Komisioner Komnas HAM, Hafidz Abas, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (15/2).Leo mengaku tidak ingin wilayah yang sudah ditempati selama 15 tahun diratakan dengan tanah karena sudah patuh membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)."Kalau mau jadi rusun itu lahan enggak usah deh mending uang PBB-nya dibalikin saja. Orang kita bayar PBB," bebernya.

Tak ada kompensasi

Warga Kalijodo mempertanyakan keseriusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal pemberian kompensasi. Mereka juga mempertanyakan posko untuk berdialog."Posko untuk dialog mana? Di mana? Yang ada baru posko pendaftaran untuk pindah saja," kata salah satu warga, Leonard Eko Wahyu, di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (15/2).Leo menjelaskan Pemprov DKI langsung akan melakukan penggusuran tanpa ada kompensasi yang jelas. "Penggusuran dilakukan begitu saja tanpa ada kompensasi balik profesi atau pelatihan untuk warga terdampak," bebernya."Yang ada pelatihan dulu baru gusur. Ini malah sebaliknya," tambahnya.

Tak ada preman, miras dan perjudian

Salah seorang warga Kalijodo, Leonard Eko Wahyu membantah pemukiman tempatnya tinggal terdapat premanisme dan peredaran miras hingga perjudian."Sebut di mana ada premanisme? Yang premanisme itu warga atau pemda? Sampai bawa senjata laras panjang?" katanya di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (15/2)."Secara hak, kami stroke diteriakin membiarkan perjudian. Tapi ada enggak perjudiannya? Mohon maaf kasus Fortuner kemarin itu karena minum bir dan itu memang sudah legal, kecuali kalau mereka minumnya miras oplosan," tandasnya.

Sudah senang dan cari nafkah di Kalijodo

Salah satu warga Kalijodo, Eni (32) yang sehari-hari berjualan mie ayam di kawasan Kalijodo menolak penertiban Kalijodo. Alasannya, jika dipindahkan ke rumah susun usahanya akan banyak saingan.Karenanya, ketimbang dipindahkan ke rusun, dia mengaku lebih baik pulang ke kampung halaman."Lebih baik pulang ke Pemalang," kata Eni di Kalijodo, Senin (15/2).Dia mengaku sebagai penduduk Kalijodo sejak tahun 1990-an. Dia menolak rencana pembongkaran tempatnya cari nafkah."Enggak mau (ditertibkan). Di sini sudah senang," ungkap Eni.

Warga sudah senyawa dengan Kalijodo

Tokoh masyarakat Kalijodo, Abdul Aziz atau akrab disapa Daeng Aziz, menjelaskan warga sudah senyawa dengan kawasan prostitusi Kalijodo."Mereka di sana hidup dengan suasana Kalijodo. Bagaimana bisa dipindahkan kalau mereka hidup dari sana? Lalu mereka harus tinggal di mana?" katanya ketika ditemui di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (15/2).Dia juga menceritakan kerukunan warga di Kalijodo. Dengan gotong royong, warga membangun rumah ibadah tanpa campur tangan pemerintah."Di sana ada tempat ibadah termasuk masjid dan gereja, itu secara swadaya masyarakat bukan dari pemerintah," ucapnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pramono Anung Bakal Hidupkan Kembali Salah Satu Program Peninggalan Ahok
Pramono Anung Bakal Hidupkan Kembali Salah Satu Program Peninggalan Ahok

Pramono menyampaikan hal itu di hadapan ratusan relawan saat deklarasi Rumah Bersama Pramono-Rano.

Baca Selengkapnya
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman

Polisi tengah melakukan pengawasan ketat agar prostitusi tak kembali terjadi.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar

SK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.

Baca Selengkapnya
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat

Terdapat satu alat berat juga ikut merobohkan bangunan tersebut.

Baca Selengkapnya
Respons AHY soal Kabar Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan Bongkar Rumah
Respons AHY soal Kabar Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan Bongkar Rumah

Permintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.

Baca Selengkapnya
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal

Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sarang Prostitusi di Gang Royal, Bilik Asmara dan Cafe Remang-Remang Kini Rata dengan Tanah
Menelusuri Sarang Prostitusi di Gang Royal, Bilik Asmara dan Cafe Remang-Remang Kini Rata dengan Tanah

Petugas membongkar puluhan kafe dan bilik kamar yang biasa digunakan untuk bercinta.

Baca Selengkapnya
156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Dibongkar Tanpa Relokasi
156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Dibongkar Tanpa Relokasi

Penertiban dilakukan karena banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang tidak memiliki izin

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki

Warga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.

Baca Selengkapnya
Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar
Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar

Satpol PP DKI Jakarta akan bersinergi dengan PT KAI untuk mengembalikan lahan tersebut sesuai dengan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Baca Selengkapnya
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok

Prasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya