15.400 Dosis Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Telah Dipakai oleh Pemprov DKI
Merdeka.com - Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca nomor batch CTMAV547. Penghentian ini menyusul adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang fatal, sekaligus proses uji toksisitas dan sterilitas oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Di Jakarta, Trio Fauqi Firdaus (22) meninggal usai mendapat vaksin merek AstraZeneca. Proses investigasi pun dilakukan oleh Komnas KIPI.
Lalu, berapa banyak dosis vaksin AstraZeneca dengan nomor batch CTMAV547 yang telah dipakai oleh Pemerintah Provinsi DKI?
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menyampaikan distribusi vaksin AstraZeneca dengan nomor batch tersebut dilakukan pada 3 Mei. Kemudian mulai disuntikan ke warga pada 5 Mei.
Sampai akhirnya ada arahan dari pemerintah untuk penghentian sementara, vaksin yang telah terpakai sebanyak 15.400 dosis.
"No batch CTMAV547 ke DKI sudah dipakai 15.400 dosis," ucap Ngabila kepada merdeka.com, Rabu (19/5).
Dia tidak merinci jumlah dosis yang diterima DKI, dan jumlah dosis yang tertahan akibat adanya penghentian sementara.
Yang jelas, sambil menunggu hasil dari BPOM, vaksin tersebut masih tersimpan di Dinas Kesehatan DKI Jakarta. "Eampai hasil uji toksisitas dan sterilitas BPOM keluar sekitar 14 hari," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPolio merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui pemberian imunisasi kepada anak-anak.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya