16 Nelayan Tenggelam di Laut Teluk Jakarta, 13 Orang Selamat dan 3 Meninggal
Merdeka.com - Dinas Penyelam Bawah Air (Dislambair) TNI Angkatan Laut (AL) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmada I telah selesai melakukan evakuasi 16 nelayan yang sempat tenggelam di perairan Teluk Jakarta. Kejadian ini terjadi pada siang hari tadi.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I, Letkol Laut (P) Laode Muhamad mengatakan, dari 16 orang yang tenggelam tersebut tiga diantaranya meninggal dunia dan 13 orang lainnya selamat. Kini, jenazah sudah diserahkan ke Polisi Air Polda Metro Jaya.
"Yang meninggal diserahkan ke Pol Air Polda Metro Jaya untuk keperluan visum. Sementara yang 13 lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit Koja untuk dilaksanakan pemeriksaan kesehatan sebelum akhirnya diizinkan kembali," kata Laode saat dihubungi merdeka.com, Minggu (21/3).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
Ia menjelaskan, dari tiga orang yang meninggal dunia tersebut. Dua diantaranya akibat terjepit kapal yang mereka tumpangi berukuran tujuh meter dan satu orang lainnya karena tak bisa berenang.
"(Ditemukan mengambang) iya, kecuali ada dua orang yang terjepit akhirnya meninggal terjepit oleh kapal itu pada saat dievakuasi," jelasnya.
"Iya terjepit, jadi yang meninggal ini informasinya memang tidak bisa berenang. Yang dua terjepit oleh kapal, kemudian yang satunya ini tidak bisa berenang, informasinya begitu," sambungnya.
Ia menyebut, untuk proses evakuasi para korban ini memakan waktu selama satu jam setelah pihaknya mendapatkan informasi adanya kapal nelayan yang terombang-ambing.
"(Proses evakuasi) Kalau di lautnya kurang lebih satu jam, jadi pada saat kurang jam 12.15 Wib mendapatkan laporan ada kapal atau ada nelayan terombang-ambing di laut dan tenggelam itu, tim dari Dislambair dan Kopaska Koarmada I langsung menuju ke lokasi," sebutnya.
"Karena cuaca yang kurang bersahabat, sehingga proses evakuasinya memakan waktu kurang lebih satu jam," sambungnya.
Berikut 13 orang nelayan yang selamat :
1. Heri Samsul (42) Nahkoda
2. Haji Hanafi (60) Pademangan
3. A. Sofian (40) Manggarai
4. Andi Saifudin (36) Rawa Badak
5. Ardi (39) Jembatan Lima
6. Acan (53) Kradang Jembatan Lima
7. Acek (45) Jembatan Lima
8. Dudung Abdul Rahim (49) Rawa Badak
9. Budi (40) Mangga Besar Kebun Jeruk
10. Nanang S (40) Koja Jakarta
11. Bambang Yudistira (35) Rawa Badak
12. M. Rahman Abdullah (23) Serang Banten
13. Suherman (48) Mangga Besar Kebun Jeruk
Berikut Tiga orang nelayan meninggal dunia :
1. Tjungseng Engun (47) Jembatan Lima
2. Gunawan Law (36) Tambora
3. Yahya Suryadi (44) Tomang
Kronologi
Sebanyak 16 orang nelayan tenggelam di perairan Teluk Jakarta, Minggu (21/3). Kapal mereka tenggelam dalam perjalanan pulang ke daratan. Peristiwa itu terjadi di dekat Pondok Dayung.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I, Letkol Laut (P) Laode Muhamad menceritakan kronologinya. Peristiwa itu dimulai saat mesin kapal mati.
"Jadi itu nelayan atau pemancing berjumlah 16 orang rencana mau kembali ke darat, kemudian belum sempat memasuki area pelabuhan, mesin kapal mereka mati," kata Laode saat dihubungi merdeka.com.
Kapal yang mempunyai panjang tujuh meter ini terombang-ambing. Hingga menghantam ombak. Kapal mereka pecah.
"Terombang-ambing oleh ombak menghantem ke pickwater pemecah ombak yang ada di sana. Menyebabkan kapal mereka pecah, kemudian tenggelam," jelasnya.
Cuaca yang kurang bersahabat membuat proses evakuasi terhadap para korban berlangsung selama satu jam. Evakuasi dilakukan tim dari Dislambair dan Kopaska Koarmada I.
"Kalau di lautnya kurang lebih satu jam (proses evakuasi), jadi pada saat kurang jam 12.15 Wib mendapatkan laporan ada kapal atau ada nelayan terombang-ambing di laut dan tenggelam itu, tim dari Dislambair dan Kopaska Koarmada I langsung menuju ke lokasi," sebutnya.
Kendala lain saat melakukan evakuasi para nelayan, petugas tidak menemukan satu pun pelampung. "Pada saat pelaksanaan evakuasi tadi tidak ditemukan," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca Selengkapnyapenyebab kebakaran diduga berasal dari ledakan pada mesin pendingin (freezer) kapal saat aktivitas bongkar muat ikan.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan yang terbakar pada awalnya hanya dua. Namun kebakaran kemudian menjalar ke kapal-kapal lainnya.
Baca Selengkapnya