18 Penghuni ilegal Rusun Tipar Cakung diultimatum segera pindah
Merdeka.com - Kepala Unit Rusun Tipar Cakung, Alboim Sitorus, sudah mendata dan memanggil warga Rusun yang ilegal. Menurutnya ada 18 penghuni rusun yang tidak sesuai dengan legalitas yang sudah ada.
"Kita memanggil mereka untuk mengosongkan rusun. Kita menertibkan ini karena tidak sesuai legalitas. Berhubung tidak sesuai dengan legalitas, jadi pembayarannya juga bermasalah," kata Kepala Unit Rusun Tipar Cakung, Alboim Sitorus, Rabu (3/2/2016).
Menurut Alboim Sitorus, pada September 2015 memang sudah dilakukan penertiban dan penyegelan terhadap penghuni Rusun Tipar Cakung yang ilegal.
-
Siapa yang menyewakan rumah itu? Dalam deskripsi iklannya, Supoj dengan jujur menggambarkan rumah tersebut sebagai 'tempat bergaya kumuh' dan tidak berusaha menyembunyikan kondisi bangunannya yang sederhana.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Mengapa rumah ini terbengkalai? Setelah lebih dari satu abad berdiri,tampak rumah ini sekarang menjadi terbengkalai,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang terjadi di Rusunawa Marunda? Sejak ditinggal oleh para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut tampak rusak parah.
"Sekarang langkah yang kita lakukan tinggal pengosongan saja. Jadi kita sudah memanggil orang yang sudah ditertibkan pada bulan September lalu. Saat ini kita kasih waktu dalam waktu seminggu untuk keluar dari rusun ini dan mencari tempat tinggal," ucap Alboim Sitorus.
Dispensasi waktu tersebut diberikan sebagai langkah kemanusiaan saja. "Seharusnya kita sudah bisa paksa mereka. Tetapi karena kemanusiaan, kita memberikan waktu seminggu untuk mencari tempat dan mengosongkannya. Kalau tidak mereka lakukan, kita yang akan langsung mengosongkannya," tuturnya.
Dia menjelaskan warga yang tidak sesuai legalitas otomatis tidak dapat membuka rekening dan tidak dapat melakukan pembayaran uang sewa rusun tersebut.
"Berhubung tidak sesuai legalitas, sehingga pembayarannya juga ikut bermasalah. Jadi pembayarannya itu, dia harus punya Surat perjanjian sewa, kemudian buat KTP rusun. Setelah itu segera membuat rekening Bank DKI atas nama dia sendiri. Sekarang pembayarannya sudah memakai autodebet," tuturnya.
Langkah penyegelan rumah dikarenakan surat perjanjian sewa tidak sesuai dengan nama penghuni yang menempati rusunawa tersebut. "Dalam artian nama yang tertera di surat perjanjian sewa rusun tidak sesuai dengan nama penghuni yan menempati rusun itu sekarang. Maka kita melakukan penertiban warga rusun ini," tutupnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca SelengkapnyaSejak ditinggal para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut menjadi sasaran penjarahan.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaJoko mengaku tidak mengetahui informasi terkini tangkap paksa terhadap warga eks Kampung Bayam bernama Furqon.
Baca SelengkapnyaJakarta International Stadium (JIS) akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17.
Baca SelengkapnyaRumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara dijarah.
Baca SelengkapnyaAnies pernah memandatkan Jakpro membangun Kampung Susun Bayam (KSB) untuk warga Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaKorban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca SelengkapnyaRumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.
Baca SelengkapnyaWarga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.
Baca Selengkapnya