2 Tahun pembunuhan Akseyna, polisi masih sulit temukan pelaku
Merdeka.com - Dua hari lagi, tepatnya 26 Maret 2017 merupakan 2 tahun kematian Akseyna Ahad Diri alias Akseyna alias Ace (18). Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga dan hingga kini belum terungkap siapa pembunuhnya.
Mahasiswa UI jurusan Biologi ini ditemukan pertama kali oleh mahasiswa bernama Fauzi, yang curiga dengan penampakan tangan mengambang di pinggir danau. Saat itu Akseyna menggendong ransel berisi batu seberat 14 kilogram.
Menurut Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan, ini merupakan tugas utamanya sejak menjabat posisi itu. Ia mengakui banyak kendala ungkap kasus tersebut.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia itu? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.'HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks,' ucap dia.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Itu PR bagi saya pertama saya menjabat, kan concern saya ke Akseyna tetapi ada beberapa benturan misalkan dari olah TKP awal, kemudian pemeriksaan saksi yang sudah lama, setelah diperiksa lama berhenti itu jadi problema sendiri ketika kita membuka kembali sebuah case. otomatis olah TKP yang sekarang kita lakukan tidak sama ketika TKP itu masih belum terkontaminasi," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (24/3).
Hendy mengakui tak mendapatkan bukti baru untuk ungkapnya. Meskipun, ia mengaku telah berupaya keras untuk ungkap kasus tersebut. Namun, lanjutnya, polisi sedang berupaya menganalisis bukti-bukti yang sudah dikumpulkan untuk mencari pelaku.
"Kalau sudah setahun itu kan susah untuk dianalisa, tetapi tetap kita lakukan upaya yang intinya adalah scientific investigasi mengarah kepada dugaan pelaku. (Seperti surat wasiat) Itu sudah kita mintakan juga ke ahli untuk memilah apakah ini tulisan Akseyna atau bukan. (Hasilnya) Memang dalam kesimpulan ahli itu ada dua penulis di situ ada dua penulis yang berbeda tetapi berbeda nya ini siapa kan kita harus cari pembanding, nah ini yang kita harus intens untuk mencari pembanding siapa penulis yang memodifikasi tulisan tersebut," bebernya.
Saat ini, Hendy mengaku sudah memeriksa 13 orang saksi. "Sementara baru sekitar 13, baik keluarga, teman maupun dari dugaan dugaan asumsi asumsi pelaku," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori belum juga terungkap.
Baca SelengkapnyaPolisi Beberkan Kendala Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna, Begini Reaksi Keluarga
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku diamankan dalam pelariannya di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, pelaku pembunuhan mahasiswa Ubaya belum disidang.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pelaku ditangkap di rumahnya daerah Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKorban atas nama Sinta Hanidiyana (40) dimutilasi Fauzan Fahmi.
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca SelengkapnyaDi lokasi jasad korban ditemukan, ada helm diduga milik pelaku yang tertinggal.
Baca Selengkapnyapenangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca Selengkapnya