20 Unggas dimusnahkan, warga Cilandak diminta waspada flu burung
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih mengawasi kawasan Cilandak, Jakarta Selatan terkait virus flu burung (H5N1), yang beberapa hari telah memusnahkan sekitar 20 ekor unggas. Kepalas Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Koesmedi meminta masyarakat waspada dalam waktu kurang lebih 14 hari ke depan.
"Kita masih awasi itu, masih. Jadi masyarakat yang di sekitar radius 25 meter harus waspada," katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (21/3).
Koesmedi mengatakan, pihaknya telah memerintahkan kepada Puskesmas agar lebih giat memantau lokasi tersebut.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu Singapura? Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan flu Singapura.
-
Bagaimana cara mencegah DBD di Jakarta? 'Utamanya PSN 3M plus & vaksinasi. Gencarkan G1R1J/gerakan 1 rumah 1 kader jumantik dengan menunjuk petugas PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk),' ucap dia.
-
Bagaimana cara mencegah DBD menurut Pemprov DKI? Lebih lanjut, orang tua juga diharapkan menjaga anak-anak saat beraktivitas di liar ruang. Anak-anak diminta untuk memakai pakaian yang menutupi tubuh, seperti celana dan baju lengan panjang.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
"85 persen penderita virus H5N1 meninggal dunia. Ini harus diantisipasi dengan meminimalisasi peternakan unggas di daam kota. Lagipula, berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengendalian, Pemeliharaan, dan Peredaran Unggas dan instruksi gubernur juga sudah tidak boleh ada lagi peternakan dalam kota dan pemotongan di perumahan," katanya.
Seperti diketahui, puluhan unggas mati di Cilandak, Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil uji laboratorium, puluhan unggas itu positif terjangkit virus H5N1. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaDinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaPernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaChikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSatu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca Selengkapnya