3 in 1 dihapus perparah macet, Ahok bilang 'nyesuain sendiri!'

Merdeka.com - Wacana penghapusan sistem three in one oleh Pemprov DKI Jakarta kian santer dibicarakan. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tengah mengkaji manfaat dan kerugian bila three in one.

Dia menilai sudah tidak efektif apalagi dalam temuannya terjadi eksploitasi anak oleh para joki three in one seperti yang diungkap Polres Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Ahok, sapaan Basuki, tak ingin anak-anak menjadi rusak karena sering diberi obat tidur oleh para joki.

"3 in 1, anak kecil kalau pagi-pagi suasana ribut itu bangun enggak anak-anak? Anak-anak dibawa kan untuk 3 in 1. Kita temukan anak-anak yang dikasih obat tidur ini bahannya anak-anak dikasih obat bisa rusak ini," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/3).

Ditambahkan Ahok, lebih baik Jakarta menjadi macet karena three in one dihapus ketimbang merelakan anak bangsa kondisi fisiknya rusak karena dicekoki obat agar tidak rewel saat di dalam mobil. Bila penghapusan three in one berdampak kemacetan, katanya, Ahok siap menurunkan banyak bus.

"Jangan gara-gara cuma takut macet, lebih ikhlas anak-anak masa depan rusak. Ini lagi dikaji dan kita saranin nanti enggak ada 3 in 1. Macet, nyesuain sendiri. Lalu nanti saya lepasin aja bus lebih banyak," terangnya.

Selain itu, Ahok mengatakan akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk membahas wacana penghapusan ini. Rencananya, penghapusan three in one di Jakarta akan diuji coba pada tanggal (5/4) pekan depan.

"Tanggal 5 kalau enggak salah, seminggu kita akan lihat," pungkasnya.