4 Cara Jokowi-Ahok selesaikan masalah dengan DPRD
Merdeka.com - Seharusnya DPRD dan Pemprov DKI bermitra membangun Jakarta. Tapi kenyataan yang terjadi saat ini, saat Jakarta dipimpin Jokowi dan Ahok justru DPRD dan pemprov sering berseberangan.
Dalam beberapa proyek yang dirancang Jokowi dan Ahok , DPRD tak mendukung bahkan mengkritik. Banyak saja yang menjadi alasan DPRD tak menyetujui proyek-proyek itu.
Meski kondisi tak bersahabat, mau tidak mau Jokowi dan Ahok harus tetap menjaga hubungan baik. Keduanya mengaku punya cara jitu agar masalah yang terbentur bisa menemukan kesepahaman.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut empat cara Jokowi dan Ahok menyelesaikan dengan DPRD DKI:
Masalah tarif parkir, Ahok ajak selesaikan secara adat
Dua pekan setelah pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Pemprov DKI Jakarta belum juga selesai membahas soal kenaikan tarif angkutan umum. Saat ini, pembahasan itu masih menggantung di DPRD DKI karena menganggap usulan kenaikan tarif membebani rakyat.Kesal dengan sikap DPRD yang bertele-tele, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) siap menyelesaikan secara adat jika DPRD terus memperlambat persetujuan kenaikan tarif. Sebab keterlambatan ini, membuat pengusaha angkutan umum mengalami kerugian Rp 80 ribu per mobil kecil setiap harinya."Selesaikan secara adat," ucap Ahok sembari tertawa di Balai Kota Jakarta, Kamis (4/7).Tapi Ahok tak menjelaskan maksud dari penyelesaian secara adat itu. Yang jelas, menurut Ahok, pemprov harus mengambil keputusan cepat dan terbaik untuk semua pihak.
Masalah KJS, Ahok tantang DPRD debat terbuka
Sejumlah masalah Kartu Jakarta Sehat (KJS) membuat DPRD DKI terus saja mengkritik kinerja Jokowi dan Ahok. Kartu sakti berobat gratis itu dianggap tak siap.Kesal dengan sikap DPRD, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersikeras tak ada yang salah dengan program tersebut. Dia pun menantang DPRD untuk debat terbuka."Gini aja, suruh interpelasi aja, tapi suruh debat terbukanya suruh semua media masuk. Biar masyarakat menilai. Biar jelas. Siapa yang mengerti, siapa yang tidak mengerti," kata Ahok, Senin (27/5).
Program dikritik, Jokowi tak takut di-impeachement
Bukan cuma Ahok, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga tak gentar menghadapi serang bertubi-tubi dari DPRD DKI. Jokowi pun menantang DPRD DKI Jakarta untuk menggunakan hak impeachment dalam kisruh Kartu Jakarta Sehat (KJS). Sebab, dia tidak merasa KJS bermasalah selama ini."DPRD mau impeachment silakan. Saya siap saja kok kalau mau di-impeachment," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/5).Dia mengatakan semua sistem punya fungsi dan kebijakan. Di mana salah satu fungsi legislatif adalah melakukan pengawasan, termasuk mengajukan hak budgeting, hak interpelasi dan hak lainnya.
Selalu beserangan, Jokowi coba rangkul DPRD
Meski selalu berseberangan, Jokowi maupun Ahok selalu berusaha merangkul mitranya, DPRD DKI. Apalagi setelah DPRD mengancam akan mengajukan hak interpelasi pada program-program yang dianggap tak pro rakyat."Terus diperbaiki dikoreksi mestinya rumah sakit yang memilih masalah itu berkomunikasi dengan kita, ngomong lah dengan kita, begitu juga dengan DPRD ini dibutuhkan rakyat," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (27/5).Jokowi mengatakan, jika DPRD DKI ingin sistem yang sempurna harus dikoreksi secara bersama-sama dengan eksekutif. Sehingga, tidak perlu ada hak interpelasi."Tapi kalau mau interpelasi silakan. Tapi gak perlu, kita ini tiap hari diajak bicara juga mau. Tiap hari juga Pak Wagub berikan penjelasan," jelasnya.
Baca juga:Jokowi-Ahok mulai direpotkan relawannyaAhok: Tak masalah anggota ormas jadi tukang parkir atau PNSDPRD perlambat kenaikan tarif, Ahok akan selesaikan secara adatJokowi: Hanya orang bodoh yang mau dimakelari (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS menilai Jakarta masih layak menyandang status sebagai Daerah Khusus Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPKB setuju usulan PKS itu karena setelah RUU DKJ ditetapkan menjadi undang-undang, maka Jakarta bakal berganti status.
Baca SelengkapnyaFraksi parpol disilakan untuk mengusulkan nama pejabat eselon 1 yang dianggap mumpuni memimpin Jakarta sebagai Pj Gubernur.
Baca SelengkapnyaPolemik Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Baleg DPR: Masih Usulan, Pemerintah Belum Tentu Setuju
Baca SelengkapnyaPKS dan Golkar Mulai Dekat jelang Pilkada DKI, Mau Usung Siapa?
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya ingin gubernur serta wakil gubernur Jakarta ditentukan melalui mekanisme pemilihan langsung.
Baca SelengkapnyaDalam RUU diatur gubernur akan dipilih oleh Presiden.
Baca SelengkapnyaDPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.
Baca SelengkapnyaRapat ini mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU).
Baca SelengkapnyaDPR mengesahkan RUU tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi UU dalam rapat paripurna ke-14.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan menunjuk sejumlah menteri untuk menyiapkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU DKJ setelah mendapat surat dari DPR.
Baca Selengkapnya