4 Celetukan keras Ahok biar orang Jakarta disiplin
Merdeka.com - Bicara keras sudah jadi karakter Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Apalagi ketika mengomentari hal yang bertentangan dengan kesejahteraan rakyat Jakarta.
Ahok, sapaan Basuki, seolah tak takut ucapannya itu bakal jadi kontroversi. Baginya, berbicara apa adanya soal kebobrokan negeri ini lebih baik dari pada pura-pura menutupi borok yang terlihat jelas di depan mata.
Apalagi berbicara seputar Jakarta, sebagai pemimpin Ahok harus mengatakan kondisi ibu kota ini apa adanya. Dengan harapan, mereka yang selama ini hidup tenang dan enak bisa ikut memikirkan solusi yang terbaik.
-
Siapa yang bisa dianggap menyinggung? Apa yang dianggap 'bahasa yang tidak pantas' oleh seorang kolega bisa jadi tampak tidak berbahaya bagi kolega lain, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist.
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Untuk siapa kata-kata tajam sebaiknya digunakan? Kata-kata tajam bisa menjadi cara ampuh untuk menyampaikan pesan pada orang yang keras kepala atau sulit dinasihati.
-
Siapa yang sering dikritik netizen? Stefan William sering dikritik netizen gara-gara jarang ketemu anaknya.
Ini celetukan keras Ahok selama jadi wagub demi perbaikan Jakarta:
Ahok: Jakarta harus dibakar setengahnya
Semakin tua usia Jakarta, kondisi ibu kota makin sakit. Masalah tak kunjung selesai justru makin bertambah.Salah satunya pembangunan yang tak terbendung, seperti mal, hotel. Ahok berjanji akan membereskan masalah itu, tapi dia tak bisa memastikan itu akan selesai dengan cepat dan mudah seperti membalikkan telapak tangan."Tapi gak semuanya langsung kita sikat, karena setengah Jakarta harus kita bongkar dan bakar kalau mau menegakkan aturan," ujar Ahok.Meski terdengar ekstrem, tapi Ahok yakin cara itu bisa membuat Jakarta lebih baik."Mau gak mau ya gitu. Kalau mau kasar ya bakar setengah Jakarta. Gak bisa, sudah puluhan tahun kayak gitu, sudah kayak raja. Kalau boleh penjarain saja semuanya," tutupnya.
Ahok bakal penjarakan warga yang manjakan pengemis
Salah satu masalah ibu kota adalah banyaknya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Tak cuma gelandangan, pengemis pun merasa nyaman mengadu peruntungan di Jakarta.Sehari, pengemis di Jakarta bisa raup ratusan ribu sampai jutaan. Padahal mereka ini hanya penduduk gelap di Jakarta.Tak ingin keadaan ini terus terpelihara, Ahok meminta warga Jakarta tak memanjakan pengemis dengan sering memberikan sumbangan."Kita harus menghukum yang ngasih ke pengemis. Kamu rusak mereka dengan uang Anda. Sebenarnya mereka cuma butuh makanan, kenapa dia lebih milih ke luar dari panti, karena ke luar dapat lebih besar," kata Ahok.Ahok menegaskan aturan ini jelas, dan bukan mengada-ada. Hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum."Polisi sudah janji akan perluas hukuman-hukuman. Nanti hukuman dari situ bisa diperluas orientasinya untuk ke pengemis," tambahnya.
Ahok: Negara tak bisa diurus pakai agama
Ahok menyatakan negara yang memiliki kemajemukan tak dapat diurus dengan menggunakan landasan agama. Ini diungkapkannya terkait pernyataan kerasnya saat seorang peserta seminar menyinggungnya soal agama.Dalam seminar yang diselenggarakan di RS Husada kemarin, salah seorang peserta memintanya memperbaiki akhlak para pejabat."Kita urus negara begitu majemuk pakai agama nggak bisa dong, sesama agama saja berantem. Sejarah buktikan, sesama agama saja ribut. Ngomong agama kita nggak usah lah, yang penting nilai-nilai dalam agama kamu harus mempengaruhi kamu dalam kamu bertindak," ujar Ahok.Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, iman harus ditunjukkan dengan perbuatan. "Kamu mau tunjukkan iman kamu, tunjukin perbuatan kamu, baru kemudian aku tahu iman kamu seperti apa," katanya.Ahok mengaku tak pernah menghindari pembahasan agama. "Bukan menghindar, saya terus terang menganut prinsip yang membedakan antara agama dan negara. Tapi saya bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai dan norma agama saya, itu penting," jelasnya.
Warga DKI hafal Alquran tapi tak paham isinya
Kelakuan warga Jakarta kadang membuat Ahok geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, dalam pengamatannya, banyak warga Jakarta yang hafal Alquran, tapi sayang tidak paham makna dari isi kandungan kita suci umat Islam itu."Sayangnya banyak yang tidak paham isinya. Banyak ternyata loh di Jakarta itu," ujar Ahok.Mirisnya lagi, para penghafal Alquran yang kebanyakan lulusan pesantren itu ternyata banyak yang tidak memiliki pekerjaan. Malah ada sebagian yang bekerja serabutan.
"Kan sayang. Kenapa tidak dilatih, biar bisa menerjemahkan, bukan cuma hafal. Mereka bisa jadi dai yang baguskan. Kita kan kekurangan," ungkap mantan Bupati Belitung Timur.Ahok berencana akan meminta Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta untuk memberi pelatihan kepada mereka agar bisa menjadi dai. Selanjutnya mampu memberikan pelajaran di beberapa kawasan Jakarta."Supaya bisa bantu mempekerjakan mereka itu. Nanti mereka dikasih pelatihan enam bulan buat jadi dai," tandasnya.
Baca juga:Ahok akui pemerintah pusat mau bangun flyover di perlintasan KRLTak ada koneksi, Ahok belum bisa pantau debit air dari jauhAhok: Halim Perdana jadi bandara komersil Jakarta makin macetIni alasan Megawati undang Jokowi-Ahok ke rumahnyaJokowi nilai kebudayaan mesti diangkat, bukan hanya mal & duit (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaPramono Anung berjanji bakal menindak pengembang nakal bila diberi mandat memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca Selengkapnya