4 Cerita Ahok ingin ada Aladin di Jakarta
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) ingin mengubah ibu kota menjadi lebih baik. Berbagai macam usaha dan ide dia keluarkan untuk membangun Jakarta.
Namun, pada kenyataannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam satu kasus, ada beberapa kendala yang harus dihadapi.
Maka Ahok selalu berandai-andai memiliki lampu Aladin. Lampu Aladin merupakan lampu ajaib di cerita dongeng yang di dalamnya terdapat jin dan mampu mengabulkan segala permintaan.
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Jokowi ingin ITDH menjadi pusat inovasi? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta jadi semakin kompleks? Sedangkan sejak 1990 hingga saat ini, kemacetan semakin kompleks akibat meningkatnya jumlah kendaraan, ketidakdisiplinan pengemudi, dan tingginya kendaraan pribadi.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
Berikut empat keinginan Ahok yang membutuhkan bantuan lampu Aladin.
Calon sekda
Tes calon Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta sudah digelar pada 13-14 Juni lalu dan ada 9 nama calon. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum dapat memutuskan siapa tiga nama yang akan diserahkan ke Mendagri Tetapi, mantan Bupati Belitung Timur ini memiliki kriteria tertentu Sekda nanti. Kriteria tersebut harus dapat kerja cepat."Kan lagi diuji. Sudah test kok. Kita pengen yang cepat, diperintah satu kayak lampu Aladin. Begitu diperintah langsung jadi. Semuanya seperti itu," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (20/6).
Proyek layang non tol
Pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang terpaksa ditunda pembangunannya. Sebab, Pemerintah Provinsi tidak ingin timbul kerugian negara atas anggaran yang telah dikucurkan senilai Rp 101,5 miliar.Ahok mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mau proyek tersebut bersentuhan dengan ranah hukum. Sebetulnya, Jokowi meminta semua proyek dapat dikerjakan secara cepat."Jadi kita tentu semua orang pengen kan, kalau pak gubernur kalau ditanya proyek kapan selesai maunya lampu Aladin yang bisa malam ini selesai. Kalau selesainya melanggar aturan tidak mau pak gubernur ada resiko," terangnya."Harus ada tender baru dong. Nggak bisa main nyambung aja. Tafsirannya gimana? Boleh langsung nyambung nggak? Pakai anggaran baru kalau dia putus. Karena sempat diputus, itu yang mau kita tanya," ujar Ahok.
Bedah kampung
Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan penataan kampung kumuh dengan bedah kampung dan kampung tematik. Namun, kedua rencana tersebut memiliki konsep yang berbeda.Mengenai rencana pembedahan kampung, Ahok mengatakan Dinas Perumahan telah mengecek lokasi tanah di daerah Cempaka Putih, Jakarta Timur. Kemudian akan dibuatkan SK Gubernur untuk membeli tanah tersebut. Sementara tanah lainnya masih dalam proses negosiasi dengan warganya."Yang lainnya masih nego sama warganya. Nggak ada deadline, kita maunya secepat mungkin. Kalau kata pak gubernur prinsip lampu Aladin, bila perlu malam ini selesai. Kita kejar aja terus," paparnya.
Mengubah Jakarta tak mudah
Kebiasaan buruk masyarakat Jakarta akan terhapus jika pimpinan memberikan contoh yang baik. Pasalnya, warga Jakarta ingin Ibukota nyaman."Nanti lama-lama ikut kok, suasananya akan kebawa. Kalau kita beri habit yang baik, nanti yang bawah akan mengikuti. Orang Jakarta kan sebenarnya ingin Jakarta itu nyaman, tapi karena merasa orang pemerintahnya cuek, ya kita juga cuek, Kalau kita lakuin orang Jakarta akan ikut dengan baik, pasti,"jelasnya.Menurutnya, jika pimpinan peduli dengan warga yang mengalami musibah, maka masyarakat akan senang. Pasalnya, setiap musibah seperti Banjir, warga sadar tidak akan mengubah dengan mudah."Kalau kita sudah mulai, masyarakatnya yang penting merasa pejabat itu dateng. Banjir kayak apa masyarakat juga sadar enggak bisa membalikkan tangan seperti lampu Aladin. Tiap kejadian penjabatnya care, mikirin," terangnya.
Baca juga:Ahok obral hadiah umroh dan haji pada Muazin dan Penjaga MakamAhok ingin Sekda seperti lampu Aladin, diperintah langsung jadiIni cara Ahok bantu warga Jakarta yang belum mampu beli rumah4 Orang yang disebut Ahok kurang ajarAhok tak mau Ibu Kota lebih kejam dari ibu tiri (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSalah satu ide gila yang cukup disorot, yakni ingin menyulap wilayah Jakarta Utara seperti Dubai.
Baca SelengkapnyaDia menerangkan, bahwa niatannya dirinya lebih untuk mengembangkan 40 kota selevel Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan sulitnya membangun ibu kota baru, terlebih untuk negara sebesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaJanji tersebut diungkap dalam debat cawapres pada Jumat (22/12) lalu.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca Selengkapnya"Tinggal di Jakarta tuh harusnya (pendapatan) Rp5juta sampai Rp10 juta lebih bagus," kata Ahok
Baca SelengkapnyaWalaupun usulan itu disadarinya akan berbenturan dengan sistem pilkada yang sudah mengharuskan Gubernur dipilih bersama Wakil.
Baca Selengkapnya