4 Kebijakan Anies Baswedan yang menuai polemik
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan selama setahun memimpin Ibu Kota. Kebijakan tersebut ada yang mendapat pujian namun tak jarang menuai polemik dan kritikan.
Dalam menyikapi polemik dan kritikan, Anies menanggapinya dengan tenang. Kebijakan apa saja yang menuai polemik?
Menutup Jalan Jatibaru Tanah Abang
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Kapan Anies Baswedan berkunjung ke Pontianak? Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyambangi Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12).
-
Apa yang ditonton Anies Baswedan? Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan sebagai orang yang sibuk riwa-riwi bersosialisasi dengan masyarakat masih menyempatkan waktu untuk menonton serial anime Jepang. Hal itu dilakukan oleh Anies di dalam mobil ketika melakukan perjalanan darat dari Aceh. Serial anime Jepang yang ditonton oleh Anies adalah berjudul Attack on Titan.
Langkah Pemprov DKI Jakarta menutup Jl Jatibaru, Tanah Abang untuk lapak jualan pedagang pernah mendapat kritikan keras dari Direktorat Lalu lintas Mapolda Metro Jaya. Penutupan hanya dilakukan setengah hari mulai pukul 08.00-18.00 WIB. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya saat itu Kombes Halim Pagarra saat itu menolak penutupan jalan terus dilakukan karena menimbulkan kemacetan yang lebih parah pada daerah lainnya.
"Jadi begini, kemarin kan ikut rapat sama Dishub, anggota saya belum laporan terkait hal tersebut. Kalau bagi saya, kalau di situ banyak kendaraan kenapa dibuatkan tempat itu dibikin kaki lima, kalau saya sih nggak bisa sih (tidak setuju), kalau mengganggu lalu lintas," kata Halim Pagarra.
Karena kebijakan tersebut, Anies dilaporkan ke kepolisian daerah Polda Metro Jaya oleh Cyber Indonesia dengan nomor: TBL/995/II/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus. Tanggal 22 Februari 2018. Pelapor menilai keputusan mantan Mendikbud itu dinilai mengakibatkan terganggunya fungsi jalan dan bertentangan dengan Pasal 12 Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dengan ancaman pidana 18 bulan atau denda Rp 1,5 miliar.
Marka jalan warni-warni
Â
Lagi-lagi kebijakan Pemprov dikritik polisi, kali ini terkait pengecetan separator dan pembatas jalan dengan warna warni. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf kala itu mempertanyakan maksud dan tujuan tersebut. Sebab, Yusuf mengatakan, berdasarkan aturan warna seharusnya adalah hitam putih. Cat warna-warni kala itu dalam momen Asian Games. Karena mendapat kritik, akhirnya dikembalikan ke warna hitam dan putih.
"Untuk marka jalan aturannya adalah warna putih, dengan dasar kalau pun itu trotoar atau pembatas jalan antara pejalan kaki dengan pejalan kali yang lain itu batasnya warna putih atau hitam, hitam putih lah, seperti zebra," kata Yusuf.
Menghidupkan kembali becak
Pemprov DKI Jakarta berencana kembali menghidupkan angkutan tradisional becak. Ide itu pertama kali diutarakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ide itu langsung ramai diperbincangkan dan menjadi polemik. Sebab, becak sudah dihapuskan dari Jakarta. Larangan itu diperkuat dengan terbitnya Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Di mana pada Pasal 29 ayat 1 (a) menjelaskan, Setiap orang atau badan dilarang melakukan usaha, pembuatan, perakitan, penjualan dan memasukkan becak atau barang yang difungsikan sebagai becak dan atau sejenisnya.
Namun Anies menyatakan pihaknya akan mengatur kebijakan pengoperasian becak di Jakarta. Dia menyebut nantinya becak tidak akan kembali di jalan protokol seperti bayangan beberapa pihak. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menyatakan kebijakan tersebut untuk memberikan keadilan untuk seluruh warga Jakarta. Sehingga pemberian fasilitas dapat diberikan secara merata.
Menutup Kali Item dengan waring
Kali Item di depan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat dikenal dengan baunya yang menusuk hidung. Satu cara yang diambil adalah memasang waring untuk mencegah aroma tak sedap menyebar hingga ke Wisma Atlet. Namun, pemasangan waring hitam di Kali Item ini menuai pro dan kontra. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau disalahkan.
Anies Baswedan mengatakan, masalah polusi di kali tersebut bukanlah hal baru, tapi masalah bertahun yang diwariskan padanya. "Ya nomor satu, problem ini bukan problem yang munculnya bulan lalu. Ini adalah masalah yang sudah menahun dan di masa-masa lalu tidak diselesaikan. Jadi, kami terima warisan masalah ini," kata Anies.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengaku sempat enggan wawancara dengan media internasional selama 3,5 tahun saat memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, pembangunan IKN sudah mencapai 26 persen.
Baca SelengkapnyaAnies heran selalu mendapatkan pertanyaan tentang proyek IKN
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, tidak ada serang personal dalam debat tersebut
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan merasa terhormat lantaran karena PDIP tertarik mendukungnya di Pilgub Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, Demokrasi yang baik adalah adanya oposisi yang sehat.
Baca SelengkapnyaAnies menganggap kencangnya isu politik Pilkada Jakarta saat ini sebagai gosip.
Baca SelengkapnyaAnies bercerita, di masa lampau para pendiri negara disegani karena memegang integritas.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai Anies memiliki toleransi yang tinggi.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies menjawab mengenai persoalan hukum yang masih tebang pilih hanya tajam ke bawah.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku merealisasikan puluhan janji politiknya
Baca Selengkapnya