4 Kejanggalan penyadapan di rumah Jokowi
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengaku kini sedang diteror. Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo kemarin tiba-tiba mengatakan teror itu ditujukan untuk Megawati dan Gubernur DKI Joko Widodo.
"Kemarin kita operasi, terdapat tiga penyadap di rumah Pak Jokowi ," kata Tjahjo dalam dalam diskusi di Jakarta, Kamis (20/2) kemarin.
Alat penyadap itu ditemukan sekitar dua minggu lalu. Tjahjo menyebut ada sejumlah pihak yang sedang ingin menjatuhkan citra Jokowi . Tim ini bahkan sudah bergerak ke Solo. Mencari kesalahan Jokowi di masa lalu.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang menemukan kodok ini? Peneliti, Paul Oliver menyampaikan, sumber suara itu adalah “katak besar yang luar biasa.“
-
Apa yang dideteksi oleh alat dari Jogja? Dikutip dari berbagai sumber, saat gempa CIanjur pada 21 November 2022, tim dari UGM mengklaim sudah mendeteksi tanda-tanda gempa beberapa hari sebelumnya.
-
Siapa yang menemukan alat penyamak? Ayah Quinn, Brad May, juga ikut berkemah pada minggu berikutnya dan menemukan alat penyamak yang sangat tembus cahaya, penemuan penting lainnya menurut Chaucer.
-
Apa yang ditemukan pria itu? Seorang pria asal Australia bernama David Hole tidak sengaja menemukan benda aneh saat ia sedang menggali emas. Penemuannya itu diketahui sejak 2015 dan melebihi emas yang sedang dicarinya. Apa yang ia temukan? Mengutip Indy100, Senin (27/11), David saat itu sedang menggali emas di Maryborough Regional Park, dekat Melbourne.
-
Siapa yang menemukan senjata itu? Tombak Schoningen yang ditemukan di Jerman pada 1990-an mengungkap banyak informasi tentang bagaimana kehidupan manusia Neanderthal.
"Bahkan sampai ke Solo, mereka mencari-cari, nanya-nanya ke sana kemari," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo, PDI Perjuangan telah mengetahui pihak-pihak mana yang melakukan kegiatan memata-matai tersebut. Namun dia tak ingin mengungkapnya. "Ini untuk lingkungan kami saja," katanya.
Pengakuan Tjahjo Kumolo ini cukup mengagetkan. Apalagi pengakuan ini di saat PDIP sedang digoyang isu tak sedap terkait rencana mundurnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diduga ada kaitannya dengan PDIP .
Apa saja kejanggalan-kejanggalan penyadapan di rumah Jokowi? Berikut yang berhasil dihimpun merdeka.com, Jumat (21/2):
Kenapa baru diungkap sekarang
Seperti diketahui, menurut Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, penyadapan di rumah Jokowi terjadi sekitar dua minggu lalu. Penyadapan itu, menurut Tjahjo merupakan ancaman bagi Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.Namun menurut Jokowi sendiri, dirinya sudah disadap sekitar dua bulan lalu, tepatnya Desember 2013.Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa baru sekarang Jokowi buka-bukaan soal penyadapan tersebut. Padahal, jika langsung dipublikasikan, bisa saja segera terungkap siapa yang melakukan penyadapan. Si pelakunya pun juga tidak akan lagi berani menyadap lantaran sudah diketahui secara luas oleh publik.
Diungkap Sekjen PDIP
Kejanggalan kedua, kenapa bukan Jokowi langsung yang mempublikasikan bahwa dirinya sedang disadap. Malah justru dipublikasikan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dalam sebuah forum diskusi."Itu sebenarnya kalau saya membaca, PDIP sendiri harus hati-hati dalam konteks memainkan isu," kata pengamat politik Gun Gun Heryanto kepada merdeka.com.Harusnya, Jokowi sendirilah yang mengumumkan atau bahkan melaporkannya ke polisi biar segera ditangani.
Topik pilihan: Capres Jokowi | Megawati
Tidak lapor ke polisi
Yang lebih mengherankan lagi, kenapa tahu disadap selama berbulan-bulan Jokowi diam saja. Bukannya melaporkan kepada polisi untuk segera diusut siapa pelakunya.Menurut pengamat politik Gun Gun Heryanto, bisa jadi PDIP sengaja memainkan isu. Kalau benar ingin menyelesaikan kasus penyadapan, harusnya PDIP lapor polisi saja."Kalau PDIP mau dan mampu melaporkan, harusnya dilaporkan ke polisi. Kalau berani lapor, saya salut. Tapi kalau tidak berani ini hanya manajemen isu," kata Gun Gun saat dihubungi merdeka.com.
Topik pilihan: Capres Jokowi | Megawati
Berbarengan dengan PDIP tertekan isu Risma
Mencuatnya kasus penyadapan terhadap Jokowi berbarengan dengan isu mundurnya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Isu mundurnya Risma ini disangkut-sangkutkan dengan partai yang mengusungnya saat itu, PDIP. PDIP pun merasa dirugikan atas isu ini."Publik akan melihat bahwa PDIP sendiri harusnya jauh lebih elegan dalam memainkan isu. Kalau isu seperti ini kan sensitif," kata pengamat politik Gun Gun Heryanto.Bagi Gun Gun, Tri Rismaharini adalah aset yang sangat berharga bagi PDIP. Jika benar dia mundur, maka PDIP kehilangan aset yang sangat berharga."Kalau Risma mundur, PDIP kehilangan aset yang sangat baik, satu tipikal sama Jokowi. Kerugiannya andaikan Risma dipinang partai lain, maka akan menjadi faktor yang bisa membuat peta politik sedikit berubah. Kalau misalnya diambil oleh Gerindra, maka bisa jadi Prabowo akan terdongkrak," papar Gun Gun.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTerlihat pula seseorang menggunakan rompi berwarna krem turut menyaksikan barang-barang tersebut saat dibawa masuk ke dalam mobil.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya
Baca SelengkapnyaPenggeledahan disaksian ketua RW dan ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaKPK mengakui sempat menggeledah kediaman advokat PDIP, Donny Tri Istiqomah terkait kasus mantan Caleg PDIP Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaPDIP menduga penggeledahan rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bekasi merupakan pengalihan isu Jokowi masuk nominasi tokoh paling korupsi versi OCCRP.
Baca SelengkapnyaKPK belum menjelaskan lebih lanjut terkait apa saja yang didapat penyidik dari hasil penggeledahan kemarin. Hanya saja tiga koper sempat dibawah keluar.
Baca Selengkapnya