4 Keluhan Anies-Sandi gara-gara warisan masa lalu
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno memang belum setahun memimpin ibu kota. Tapi mereka tak segan melontarkan kritikan-kritikan tajam terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin DKI sebelumnya.
Bukan sekadar kritikan, mereka juga mulai mengeluhkan kebijakan yang diwariskan pemimpin sebelumnya. Mereka menyebutkan kebijakan dari pemimpin sebelumnya merugikan masyarakat. Apa saja yang Anies dan Sandiaga keluhkan dari warisan pemimpin sebelumnya?
Program infrastruktur Ahok molor bikin Jakarta macet
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Kapan Anies menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluhkan karena enam program infrastruktur yang dimulai pada era Basuki Tjahaja Purnama molor. Akibat keterlambatan pembangunan tersebut akhirnya warga Ibukota harus mengalami kemacetan. Adapun enam program tersebut adalah flyover Pancoran, simpang tak sebidang Bintaro Permai-rel kereta api, simpang tidak sebidang Cipinang Lontar, underpass Kartini, underpass Mampang-Kuningan, dan underpass Matraman-Salemba. Dari 6 proyek tersebut memang sudah diresmikan Anies maupun Sandiaga dan sudah bisa dinikmati masyarakat.
Anies menuding pemimpin sebelumnya menjadi penyebab makin macetnya jalanan ibu kota. Sebab, banyak proyek infrastruktur yang diteken pemerintahan terdahulu. Bahkan, kala itu dia menyebutkan ada 10 titik pembangunan yang dikerjakan tanpa melalui prosedur seharusnya. "Ada 10 titik pembangunan infrastruktur, 10 titik tidak pernah dilakukan amdal lalin, analisa mengenai dampak lingkungan dan lalu lintas. Sehingga proyek-proyek itu dilakukan mempunyai dampak lalulintas yang tidak pernah diantisipasi sebelumnya," katanya.
Anies kritik koridor 13 tak terintegrasi
Koridor 13 Ciledung-Tendean dibangun pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan diresmikan oleh Djarot Saiful Hidayat. Mendapat kritikan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dia merasa tak nyaman dengan jalur khusus angkutan massal itu. Dia menyindir, pembangunan Koridor 13 tidak didesain secara matang karena tak bisa mengintegrasikan dengan angkutan lain. "Jadi kalau mau contoh yang tidak terintegrasi, ini contoh paling sempurna dibangunnya baru, tapi tidak memikirkan integrasinya," kata Anies sambil menunjuk ke arah jalur yang berada tepat di belakang posisinya berdiri, Jumat (22/12) lalu.
Anies menyayangkan warga yang menaiki Transjakarta Koridor 13 tidak bisa langsung pindah ke moda transportasi kereta di Stasiun Kebayoran. Mereka harus berjalan beberapa menit dari Halte Kebayoran Lama untuk menuju stasiun. "Jadi penumpang busway kalau mau pindah ke kereta api setengah mati keluarnya," sambungnya.
Anggaran membengkak
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018 DKI yang kala itu mencapai Rp 77,11 triliun banyak menuai kritikan. Saat itu banyak yang menyalahkan Anies-Sandiaga karena membengkaknya anggaran daerah dari tahun sebelumnya. Ditambah banyaknya anggaran-anggaran bernilai fantastis. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno seakan tidak mau disalahkan akibat bengkaknya anggaran tersebut.
Dia menegaskan, banyaknya anggaran dibuat pada saat kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. "Silakan, silakan, (evaluasi) bagus banget. Enggak ada masalah. Kan sebagian juga dari zamannya Pak Ahok dan Pak Djarot yang dimasukkan. Jadi kita enggak mau memecah belah, pokoknya intinya kita fokus untuk warga yang marjinal, warga yang selama ini belum tersentuh," ungkap Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/11).
Kali Item warisan masa lalu
Ini kritikan terbaru. Kali Sentiong atau yang lebih dikenal dengan kali item sedang ramai diperbincangkan publik, bukan karena keindahannya melainkan aroma bau busuknya. Untuk menghindari bau menyengat pemprov melakukan penutupan Kali Item dengan jaring. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, masalah polusi di kali tersebut bukanlah hal baru melainkan masalah bertahun yang diwariskan padanya.
"Ya nomor 1, problem ini bukan problem yang munculnya bulan lalu. Ini adalah masalah yang sudah menahun dan di masa-masa lalu tidak diselesaikan. Jadi, kami terima warisan masalah ini," kata Anies di Ragunan, Selasa (24/7/2018) (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK juga bercerita mengenai perubahan sikap Jokowi yang belakangan banyak disorot.
Baca SelengkapnyaAnies bercerita, di masa lampau para pendiri negara disegani karena memegang integritas.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengutarakan hal itu dalam debat perdana calon presiden di KPU, Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaAnies mencontohkan saat kampanye di Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies meminta segala tuduhan itu dapat dibuktikan dan dibanding-bandingkan dengan pasangan calon presiden lainnya.
Baca SelengkapnyaPesan itu ditulis Anies sehari setelah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaArah dukungan politik dari Anies Baswedan dan relawannya, bisa menjadi penentu pemenang Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, ada sesuatu yang hilang dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab kritikan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan atas pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca Selengkapnya