4 Program ini harus dikebut selama 6 bulan sisa jabatan Ahok
Merdeka.com - Suara calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua yang juga merupakan petahana Basuki Tjahaja Purnama kalah dari cagub Anies Baswedan dalam hitung cepat di berbagai lembaga survei. Persentasenya cukup signifikan, seperti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dengan data masuk 100 persen: Ahok-Djarot 42,33 persen dan Anies-Sandi 57,67 persen.
Ahok pun sudah menyampaikan selamat kepada Anies atas perolehan suara versi hitung cepat tersebut. Ahok mengaku ada empat program lagi yang harus dikebut realisasinya dalam waktu enam bulan. Atau sampai bulan Oktober 2017, saat masa jabatannya selesai.
"Kitakan tinggal enam bulan, tentu kita harus kebut. Tentu kalau kemarin kita sambung sampai 2022 bisa lebih santai dikit. Kalau waktunya cuma enam bulan ini, kita harus cepet kerjanya," kata Ahok di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
Berikut empat program Ahok yang harus selesai dalam waktu enam bulan:
Pemetaan kepemilikan tanah
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, program pertama yang akan dikebut adalah pemetaan kepemilikan tanah di Jakarta. Untuk itu dia akan mempercepat pembuatan sertifikat hak milik (SHM) tanah warga.
"Kita akan percepat soal pemetaan semua orang Jakarta rumahnya punya sertifikat, yang dua miliar nggak harus bayar BPHTB. Kalau di atas itu kalau nggak jual nggak usah bayar," jelasnya.
Memasukan bahan bangunan dalam e-katalog untuk program bedah rumah
Kemudian program kedua yang akan segera dipercepat adalah memasukan bahan bangunan dalam e-katalog untuk program bedah rumah. Mengingat beberapa toko bangunan besar sudah mampu berpartisipasi untuk melakukan pengadaan barang sebagai material bedah rumah.
"Kita juga mau di e-katalog-kan di LKPP bahan-bahan bangunan. Karenakan ada beberapa toko bangunan yang besar, yang kaya super store itu bisa masukan sebagai e-katalog. Jadi nanti kalau kita punya pasukan merah pegawai lepas di dinas perumahan itu untuk memperbaiki rumah orang berapa genteng, semen berapa, pintu berapa kita harapkan dengan dasar ini bisa menyelesaikan perbaikan semua rumah kumuh yang ada di Jakarta," tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.
Penggantian tanah dengan luas 2,5 kali
Dan untuk program ketiga, Ahok ingin konsep penggantian tanah dengan luas 2,5 kali juga harus segera direalisasikan. Karena ini merupakan salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan penataan dan penyusunan terhadap kawasan kumuh agar terbebas dari pelbagai macam penyakit.
"Kita ingin selesaikan konsep 2,5 kali. Kampung yang terlalu padat dan kumuh kan penyakit banyak, TBC, diare, kita tawarkan 2,5 kali. Jadi apartemen yang dibangun 100 meter bisa dapat 250 meter atau tujuh unit. Ini sudah ada orang yang nawarin ke saya di Cengkareng 1 hektare. Jadi kita bisa dapat setengah hektar bisa jadi taman dan setengah hektar jadi apartemen, dan kita pasti untung," jelasnya.
Tambahan modal untuk Jakarta Propertindo (Jakpro)
Sedangkan program terakhir adalah memberi tambahan modal untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Propertindo (Jakpro). Alasannya, Jakpro akan menyelesaikan program Light Rapid Transit (LRT) dari Velodrome hingga Dukuh Atas.
"Satu yang kita inginkan, kita juga akan beri modal lagi penambahan penugasan untuk PT Kakpro. Karena Jakpro mau menyelesaikan lagi LRT dari Velodrome sampai Dukuh Atas. Jadi kita mau kejar, termasuk ITF. Kita mau kasih lagi ke Jakpro biaya," katanya.
Ahok menegaskan, dirinya merasa perlu mempercepat keempat program ini agar calon penggantinya hanya tinggal melanjutkan. "Sehingga nanti kalau Gubernur baru masuk semua sudah, minimal PR yang ada di kami sudah diusahakan semaksimal mungkin," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaHanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaBeberapa lembaga survei mulai melansir pergerakan Quick Count Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTema survei ini '90 Hari Menuju Pilpres: Yang Meroket dan Yang Terjungkal'.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan 41,7 persen. Disusul oleh Ahok 27,0 persen dan di posisi ketiga Ridwan Kamil 15,4 persen.
Baca Selengkapnya