4 Stasiun KRL Selesai Ditata, Anies Bilang Tanah Abang Dulu Kumuh Kini Nyaman

Merdeka.com - 4 Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) di Jakarta telah selesai ditata. Stasiun tersebut yakni Tanah Abang, Sudirman, Juanda, Senen.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terima kasih pada Kementerian BUMN atas penataan stasiun di Jakarta. Dia menyebut peresmian hari ini adalah kado HUT bagi PT MRT Jakarta.

"Alhamdulillah kita bersyukur siang hari ini bisa sama-sama hadir di dalam sebuah upacara penting dalam kemajuan transportasi di Ibu Kota. Proses yang cukup panjang," kata Anies di Stasiun Tanah Abang, Rabu (17/6).

"Saya juga ingin menyampaikan selamat. Ini tepat 17 Juni 2020 adalah ulang tahun ke-12 MRT Jakarta. Jadi pak Komut, selamat kepada seluruh jajaran. Pak Dirut, persis pak ini seperti kado ulang tahun, pak," tambah Anies.

Anies mengapresiasi perubahan drastis di Stasiun Tanah Abang, dari semula kumuh menjadi nyaman saat ini.

"3-4 Bulan yang lalu, tempat kita berada di sini, ini adalah kawasan yang kumuh, jauh dari aman, tidak sehat, dan kurang sedap dipandang, apalagi jadi gambar selfie. Tadi MC-nya cerita, datang ke sini langsung foto-foto. 3-4 bulan lalu kira-kira begitu. Alhamdulillah sekarang sudah berubah menjadi fasilitas publik yang nyaman," jelasnya.

4 Stasiun Lagi Ditata

Ke depan, ada 4 stasiun lagi akan ditata yakni Manggarai, Tebet, Gondangdia dan Palmerah. Anies mengusulkan agar menambah satu stasiun lagi yakni stasiun Kota Tua.

"Ke depan akan ada 4 lagi yang rencananya dibuat. Tambahannya adalah Manggarai, Tebet, Gondangdia, dan Palmerah. Kalau boleh usul, tambah satu lagi sekarang yaitu stasiun Kota Tua. Jadi lima stasiunnya. Ini kelihatannya setiap peresmian ada usulan satu lagi pak. Jadi usul Kota Tua," kata Anies.

Anies menyatakan, penataan Stasiun Kota Tua akan saling melengkapi karena Pemprov sedang menata kawasan wisatanya.

"Kebetulan kami juga sedang dalam proses penataan di sana. Harapannya nanti kita bisa benar-benar mewujudkan fasilitas kendaraan umum massal yang terintegrasi. Karena kita tahu persis bahwa ketika kendaraan umum itu tersedia tapi tidak terintegrasi, maka masyarakat tidak akan menggunakannya dengan optimal," jelasnya.

Anies menyebut dalam integrasi moda transportasi, yang dibutuhkan tidak hanya penumpang melainkan juga kolaborasi pengelolanya.

"Bukan hanya integrasi penumpangnya, saya rasa integrasi itu dimulai dari gotong royong di antara pengelolanya. Dan hari ini semangat gotong royong, semangat kolaborasi betul-betul terbangun," ucapnya.

"Jadi dengan semangat itulah kita bahu membahu. What is impossible menjadi possible. Sesuatu yang dulu hanya kita impikan, sekarang menjadi kenyataan," tutup Anies.

Reporter: Delvira Hutabarat

Sumber: Liputan6.com (mdk/rnd)