Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Alasan lucu warga Lenteng Agung demo Lurah Susan

5 Alasan lucu warga Lenteng Agung demo Lurah Susan Demo lurah Lenteng Agung. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pintar dan cantik ternyata tak membuat Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli, diterima dengan tangan terbuka di daerah binaannya. Dia malah didemo warganya sendiri dengan berbagai alasan lucu.

Warga menolak dipimpin Susan karena keyakinan wanita modis ini berbeda dengan mayoritas warganya. Mereka ingin Susan segera dipindah.

Protes itu tak cukup disampaikan satu kali. Kemarin, Rabu (26/9), dengan massa yang lebih banyak warga kembali mendemo kepemimpinan Susan sambil membawa keranda.

Susan baru saja menempati kursi sebagai lurah sekitar beberapa bulan. Jabatan ini pun bukan atas kehendak sendiri, melainkan setelah lolos proses lelang jabatan camat dan lurah yang diadakan Pemprov DKI.

Susan tak gentar menghadapi protes warga. Selama Gubernur Jokowi dan wakilnya Ahok tak memberikan arahan apa-apa, Susan memilih tetap bekerja.

Berikut lima alasan lucu warga Lenteng Agung sehingga Lurah Susan harus diganti:

Ganti ucapan salam dengan good morning

Setumpuk kesalahan Susan sebagai lurah, sudah dikantongi warga Lenteng Agung sebelum berdemo, pada Rabu kemarin. Salah satunya, Susan yang dianggap terlalu modis dan kekinian, mengubah sapaan salam dengan good morning.Menurut Ruslan, perwakilan RW 02, Lenteng Agung, tindakan itu tidak mencerminkan kesopanan."Sekarang ucapannya good morning bukan lagi Assalamualaikum," ujar Ruslan.

Tak hadiri pengajian

Tak cuma bapak-bapak, ibu-ibu di Lenteng Agung juga gerah dengan kepemimpinan Susan. Perbedaan keyakinan Susan dengan mayoritas warga, dinilai mengganggu aktivitas mereka, salah satunya saat pengajian rutin."Iya Bu Lurah kalau ada pengajian enggak pernah hadir. Kita kan juga mau ngobrol sama Bu Lurah biar tahu kekurangan pengajian ibu-ibu," ungkap Yanti.

Tak nasionalis dan tidak menghormati pejuang bangsa

Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli dinilai tidak nasionalis, dan menghargai para leluhur bangsa Indonesia. Alasannya, pada 17 Agustus lalu, Lurah Susan tidak memasang bendera merah putih di depan Kelurahan Lenteng Agung."Pada tanggal 17 Agustus, itu hari Kemerdekaan bangsa kita. Dan untuk menghormati para leluhur, kita harus memasang bendera merah putih tetapi Lurah Susan tidak memasang bendera merah putih di Kelurahan Lenteng Agung. Banyak warga dan tokoh masyarakat yang mengadu," ujar Tokoh masyarakat Lenteng Agung, KH. Sholihin Ilyas.Susan juga dinilai tidak menghormati perjuangan para leluhur bangsa Indonesia termasuk Presiden Soekarno ."Ini sama saja lurah Susan tidak menghormati perjuangan para leluhur kita. Karena mereka telah berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia termasuk Presiden Soekarno," tegas dia.

Tidak membuat warga sejahtera

Warga Lenteng Agung sudah bisa menyimpulkan kepemimpinan Susan tak bisa menyejahterakan mereka. Itu jadi salah satu alasan mereka tak ingin dipimpin Susan."Karena dari sosiokultural Lenteng Agung sangat berbeda dengan Lurah Susan," kata Tokoh masyarakat Lenteng Agung, KH Sholihin Ilyas.Tapi Sholihin menolak jika dikatakan aksi mereka berbau SARA. Dia ngotot Susan memang tak baik secara kinerja."Dari awal kami bukan bermaksud SARA tetapi kami membahas soal kinerja," tegasnya.

Agama Susan berbeda dengan mayoritas warga

Saat demo kemarin, tiga perwakilan tokoh Lenteng Agung, Thamrin, Nahrawi Marwah dan Naseri Nasrullah, sempat diterima Susan. Ketiga orang ini mendesak Lurah Susan agar meminta segera dipindah pada Jokowi."Saya sudah masuk ke ruangan Bu Susan. Kita sudah sampaikan kemauan kita. Semoga Bu Lurah tidak mati rasa," kata koordinator aksi, Naseri Nasrullah.Menurut Naseri, tak ada dialog dalam pertemuan tadi. Mereka mengklaim Lurah Susan sudah menerima permintaan mereka."Sekarang Bu Susan telah meminta untuk dipindahkan ke Jokowi dan Ahok. Inilah keinginan kita semua. Dia bisa menyampaikan ke atas. Bisa dipindahkan ke tempat lain. Kasian juga kita sama dia," kata Naseri.Meski meyakinkan aksi mereka tak berbau SARA, salah seorang pendemo bernama Yanti menyebut perbedaan agama warga dan Susan cukup jadi masalah."Kita sih minta dia dipindah saja. Lagipula, kalau masyarakat sini kan mayoritas Islam. Jadi kita bantu para bapak-bapak biar aspirasinya didenger," pungkas Yanti.

Baca juga: 5 Pembelaan Jokowi Ahok pada Lurah Susan Wali Kota Jaksel sebut penggerak demo Lurah Susan orang muda PDIP minta Jokowi 'pasang badan' terhadap Lurah Susan Demo warga Lenteng Agung tolak lurah Susan cederai Pancasila Jokowi, Obama dan 'ground zero' (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Petugas Kelurahan di Garut Diduga Paksa Warga Pilih Paslon Pilkada, Ini Modusnya
Petugas Kelurahan di Garut Diduga Paksa Warga Pilih Paslon Pilkada, Ini Modusnya

Warga diresahkan dengan aksi petugas yang mengaku dari kelurahan.

Baca Selengkapnya
Profil Muhtar Kepada Desa Sangrawayang Sukabumi, Sempat Tolak Pandawa Group Bersihkan Pantai
Profil Muhtar Kepada Desa Sangrawayang Sukabumi, Sempat Tolak Pandawa Group Bersihkan Pantai

Sosok Kepala Desa Sangrawayang Sukabumi curi perhatian. Ia sempat menolak kegiatan Pandawa Group membersihkan pantai.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Wanita di Bogor Adang Truk Sampah Masuk Komplek Pakai Pajero Usai Kalah Pemilihan Ketua RT
Duduk Perkara Wanita di Bogor Adang Truk Sampah Masuk Komplek Pakai Pajero Usai Kalah Pemilihan Ketua RT

Kepala Desa Palasari, Aip Syarifudin menjelaskan duduk perkara wanita mengadang truk sampah pakai Pajero di Bogor.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Indah Aprianti, Kepala Desa Cantik yang Berani Lawan Pria Tolak Bangun Jalan
Mengenal Sosok Indah Aprianti, Kepala Desa Cantik yang Berani Lawan Pria Tolak Bangun Jalan

Seorang kepala desa cantik Indah Aprianti jadi sorotan karena berdebat dengan pria yang menolak pembangunan jalan di desanya. Berikut ini sosoknya.

Baca Selengkapnya
Cabup Nina Agustina Ngamuk Lagi Lewat Warga Malah Salam 2 Jari, sampai Bawa Nama Bapaknya Eks Kapolri
Cabup Nina Agustina Ngamuk Lagi Lewat Warga Malah Salam 2 Jari, sampai Bawa Nama Bapaknya Eks Kapolri

Nina tampak marah-marah kepada warga dan membawa-bawa nama Lucky Hakim yang saat ini merupakan pesaingnya di Pilkada Indramayu.

Baca Selengkapnya
Membedah Kekuatan Lucky Hakim vs Putri Mantan Kapolri di Pilkada Indramayu
Membedah Kekuatan Lucky Hakim vs Putri Mantan Kapolri di Pilkada Indramayu

Pertarungan Pilkada Indramayu 2024 kini kian memanas usai Calon Bupati (Cabup) Nina Agustina ‘perang terbuka’ dengan rivalnya Lucky Hakim.

Baca Selengkapnya
Bentuk Dukungan Warga Jateng Terhadap Capres, Mulai dari Main Wayang Sampai Main Bola
Bentuk Dukungan Warga Jateng Terhadap Capres, Mulai dari Main Wayang Sampai Main Bola

Beragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 besok

Baca Selengkapnya
Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran
Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran

Mereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Polwan Berjatuhan Saat Demo Ricuh di Al Zaytun Tuntut Panji Gumilang Ditangkap
VIDEO: Polwan Berjatuhan Saat Demo Ricuh di Al Zaytun Tuntut Panji Gumilang Ditangkap

Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.

Baca Selengkapnya
Suswono Dipolisikan Buntut 'Janda Kaya Nikahin Pemuda Nganggur', Pelapor Diarahkan ke Bawaslu
Suswono Dipolisikan Buntut 'Janda Kaya Nikahin Pemuda Nganggur', Pelapor Diarahkan ke Bawaslu

Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit, David Darmawan mengatakan telah mengadukan Suswono ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kepung Gedung DPR, Pendemo Bawa Poster Gambar Jokowi Hingga Singgung Oligarki
FOTO: Kepung Gedung DPR, Pendemo Bawa Poster Gambar Jokowi Hingga Singgung Oligarki

Pengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.

Baca Selengkapnya
Guyonan Suswono soal Janda Kaya Dinilai Hanya Soal Kepatutan, Tak Ada Unsur Penistaan Agama
Guyonan Suswono soal Janda Kaya Dinilai Hanya Soal Kepatutan, Tak Ada Unsur Penistaan Agama

Dia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.

Baca Selengkapnya