5 Cerita Jokowi marah
Merdeka.com - Selama ini, publik lebih sering mendengar cerita Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah. Jarang sekali Gubernur DKI Joko Widodo menunjukkan kemarahan di depan publik.
Jokowi memang lebih dikenal sebagai pribadi yang kalem dan tidak meledak-ledak. Lain halnya dengan Ahok yang sedikit temperamental. Perpaduan keduanya disebut banyak orang saling melengkapi.
Tetapi, pada situasi tertentu Jokowi juga bisa marah. Ahok pun juga bisa kalem. Jika selama ini lebih sering tersenyum, Jokowi pun sebenarnya pernah marah. Dia akan menunjukkan mimik wajah yang berbeda dari biasanya jika tidak berkenan dengan sesuatu. Berikut 5 cerita Jokowi marah seperti dirangkum merdeka.com.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
Soal rumah sakit mundur dari KJS
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terlihat kesal saat ditanya soal rumah sakit swasta yang mundur dari Kartu Jakarta Sehat (KJS). Ia menegaskan, persoalan KJS dengan rumah sakit sudah selesai."Yang nolak mana! Yang nolak. Tunjukin. Itu bayar kok. Sama-sama bayar. Kalau orang kaya bayar pakai uang sendiri kalau ini yang bayar Pemprov DKI. Nolak-nolak yang mana nolak. Siapa yang nolak," kata Jokowi di Puskesmas Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/5).Justru, dengan adanya KJS masyarakat yang sakit bisa terlayani dengan baik. "Sudah 3,3 juta (terlayani)," ujarnya.Meski ada kritik dari DPRD terkait sistem KJS ini, Jokowi tidak akan mundur. Jika ada kekurangan dalam pelaksanaan KJS, maka akan diperbaiki."Kami ingin perbaiki sistem. Didampingi Askes. Askes itu mendampingi kita untuk memperbaiki sistem yang ada ini. Masa kita mau mundur lagi," ujarnya.
Merasa dijebak
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merasa dijebak oleh tvOne. Sebab, saat talkshow dengan tvOne yang berlangsung di tanggul Latuharhary yang jebol, presenter menanyakan hal-hal yang sebelumnya tidak disepakati.Menurut salah satu ajudan Jokowi, Ivand, sebelum acara siaran berlangsung, Jokowi sudah berpesan agar tidak menyertakan narasumber lain. Jokowi juga tidak ingin ada pertanyaan selain soal banjir dan tanggul jebol. Pihak tvOne yang dipandu oleh presenter Muhammad Rizki rupanya memanfaatkan momentum untuk menanyakan seputar 100 hari kepada Jokowi."Bapak (Jokowi) tadi malam tampak kecewa berat dan marah," ungkap salah satu ajudan Jokowi, Ivand kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (22/1).Menanggapi hal itu, pakar komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando menilai wajar jika Jokowi marah. Sebab, haknya sebagai seorang narasumber telah dilanggar oleh tvOne."Wajar saja kalau dia marah, tapikan itu malah jadi buruk di mata masyarakat nantinya," katanya kepada merdeka.com, Rabu (23/1).Menurutnya, sebuah TV dapat dikatakan profesional jika menghormati hak sang narasumber. Karenanya dia menilai apa yang dilakukan oleh tvOne tak etis.
Marahi Kepala Satpol PP Solo
Saat menjadi wali kota Solo misalnya, Jokowi bikin merah telinga Kepala Satpol PP Solo. Jokowi menceritakan itu saat menjadi pembicara di kuliah umum Puspen-PPWI dengan judul "Kepemimpinan yang Memuliakan Pelayanan Publik" di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.Saat itu, kepala Satpol PP Solo meminta tambahan anggaran untuk membeli 600 pentungan. "Langsung saya jawab, terus?" kata Jokowi setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta.Padahal, Jokowi saat itu marah karena Satpol PP malah minta tambahan anggaran buat pentungan. Kemarahan Jokowi sempat tidak ditangkap oleh Kepala Satpol PP Solo. Malah dia meminta kembali pengadaan tameng dan senjata api. "Minta pistol juga," cerita Jokowi.Setelah Kepala Satpol PP itu mengutarakan keinginannya, Jokowi langsung membentak. "Langsung saya bentak saja. Pak tolong diingat ya, selama saya menjadi wali kota, jangan sekali-kali meminta barang-barang itu. Besok semua pentungan dan tameng harus masuk gudang," ujar Jokowi.
Rapat MRT bertele-tele, Jokowi pergi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan rapat saat membahas tentang proyek Mass Rapid Transit (MRT). Rapat itu berlangsung di Balai Kota Jakarta beberapa waktu lalu.Rapat itu dilakukan dengan komisaris dan direksi MRT. Rapat dimulai sejak pukul 14.00 WIB dan hingga saat ini masih berlangsung. Setelah rapat berjam-jam, baik komisaris dan direksi belum bisa menyakinkan Jokowi soal proyek MRT."Saya juga ingin cepat, tapi kalau penjelasan direksi dan komisaris kepada saya belum komplit, saya belum mau menyetujui," kata Jokowi saat meninggalkan rapat di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/10).Jokowi berharap, pengembang proyek MRT dapat segera menjawab semua pertanyaan dan meyakinkan dirinya. "Intinya penjelasan mereka (pihak pengembang proyek) kepada saya belum komplit," tutur dia.Jokowi juga menjelaskan, proyek BUMD ini harus dipikirkan matang-matang agar tidak terjadi kolaps di kemudian hari. "Bagaimana soal penumpang, kalau terjadi sesuatu siapa yang tanggung, ini nanti bisa jalan atau gak, saya ini orang bisnis, jadi hitung-hitungan," ujar Jokowi.Setelah Jokowi keluar, rapat tetap dilanjutkan dan dipimpin oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Jokowi mengaku keluar dari rapat karena juga ada pertemuan dengan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono. "Saya ada rapat dengan Kemenhub," kata dia.
Dia ngertinya hanya untung!
Di sela-sela peresmian acara Jakarta Fair 2013 di JIExpo Kemayoran Senin malam, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tiba-tiba naik pitam. Dia geram saat diminta tanggapan soal pernyataan Komisaris PT JIExpo yang menyebut kegiatan Pekan Raya Jakarta (PRJ) bukanlah pameran kerak telor."Karena dia enggak memulai dari awal. Dia ngertinya hanya untung, hanya untung, hanya untung, tahu!" tegas Jokowi dengan muka merah saat mengunjungi penjual kerak telor di pinggiran PRJ Kemayoran Jakarta.Mantan wali kota Solo ini menjelaskan, dari awal konsep PRJ adalah hiburan rakyat dalam rangka menyambut HUT DKI. Di PRJ, dagangan yang dijual adalah hasil kreatifitas warga atau home industri, bukan barang-barang mewah."Mikro-mikro, usaha-usaha rumah tangga seperti ini yang seharusnya diberi ruang. Biar mereka bisa berpesta setahun sekali. Itu yang baru kita rapatkan sekali dua kali. Mateng nanti saya sampaikan," jelasnya.Tak hanya itu, lanjut Jokowi, kuliner yang disajikan harusnya berbasis budaya, seperti kerak telor dan lainnya panganan lainnya."Bayangin-bayangin, saya pingin tunjukin ini. Sepanjang jalan ini, dari ujung jalan sana tadi sampai di depan pintu. Saya sudah tahu semuanya," ucap Jokowi berapi-api.Jawaban tegas Jokowi itu muncul karena sebelumnya Dirut JIExpo Murdaya Poo mengklaim jika jumlah pedagang kerak telor setiap tahunnya semakin bertambah di PRJ. Hal itu dia katakan usai rapat bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, pada 4 Juni lalu.
Baca juga:Desember, Jokowi kumpulkan raja-raja seluruh dunia di JakartaJokowi terima penghargaan Upakarti dari SBYJokowi & Ahmadinejad sama-sama naik pesawat kelas ekonomiPejabat naik pesawat, Jokowi telanjur gandrung kelas ekonomi (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla menyinggung pemimpin suka marah-marah. Menurutnya, seorang pemimpin itu harus tenang, dan tidak emosional.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, seorang pemimpin itu harus tenang, dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaJK menilai seorang pemimpin harus tenang, baik, sopan dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo tak mau ambil pusing soal orasi Rocky Gerung yang diduga menghinanya dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaJokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan justru pemimpin yang kerap kasar dalam berdebat bisa diusir dari pergaulan pemimpin dunia.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal pemimpin yang baik. Dia menyindir capres yang kerap marah-marah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca Selengkapnya