5 Kelemahan kartu sehat ala Jokowi
Merdeka.com - Awal bulan lalu, Kartu Jakarta Sehat (KJS) diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Kartu sakti ini menjadi program unggulan Jokowi.
Untuk tahap awal sampai akhir tahun ini, akan dicetak sebanyak 3000 KJS. Dan tahun depan, KJS akan menyasar 4,7 juta warga Jakarta.
"Semua dapat, tidak ada yang tidak dapat, yang kaya raya pun kalau mau dapat bisa, kalau gak malu," ujar Jokowi saat membagikan KJS di Pademangan Timur, Jakarta Utara.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
-
Dimana Jokowi akan bekerja di IKN? 'Kalau kantor presiden, Istana Presiden insyaallah sudah siap pada bulan Juli itu,' kata Basuki di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
-
Apa itu JKN? Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan telah menjadi salah satu kebijakan paling signifikan dalam sektor kesehatan di Indonesia.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Menurut Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna, ada beberapa kelemahan dalam implementasi penggunaan KJS. Apa saja?
Bisa dipakai orang kaya
Dalam praktiknya, KJS bisa saja digunakan orang mampu. Padahal, warga kelas ini bisa berobat menggunakan uang sendiri."Ini persoalan etika. Apalagi kalau tidak ada pengawasan," kata Yayat kepada merdeka.com, Selasa (18/12).Dengan adanya KJS, pemerintah daerah juga harus memberikan penyuluhan kepada warga dengan mengubah pola pikir bahwa KJS ini benar-benar digunakan bagi orang tidak mampu.
Anggaran bisa bengkak
Jika tidak digunakan dengan hati-hati, maka semua orang dengan gampang menggunakan KJS. "Ini bisa mengakibatkan anggaran jebol," ujar Yayat.Karena, setelah mendapat KJS orang cenderung terdorong berobat di puskesmas "Memang KJS adalah hak semua warga Jakarta," katanya.Apalagi setelah ada KJS, di puskesmas-puskesmas terjadi lonjakan pasien.
Bisa manjakan warga
Selain anggaran bengkak, KJS juga bisa memanjakan warga. Karena pola pikir masyarakat setelah menerima KJS berbeda pandangannya.Sebelum ada KJS, orang berpikir seribu kali untuk dirawat. Karena sudah mempunyai KJS dan syaratnya mudah, orang yang awalnya tidak perlu dirawat malah pingin dirawat. Hal ini tentu bisa berpengaruh pada anggaran. "Hal-hal kecil seperti ini yang perlu diperhatikan. Bisa-bisa penggunaan KJS berlebihan. Kartu sehat seharusnya untuk mendorong orang untuk hidup sehat. Cara hidup orang harus berubah," katanya.Padahal KJS hanya sebagai garansi dan pegangan kalau sewaktu-waktu mereka sakit.
Pengawasan lemah
Ini yang harus menjadi fokus Pemprov DKI. Jika tidak, KJS bisa tidak tepat sasaran.Seperti kasus di RSUD Cengkareng. "Kita tidak punya wewenang untuk menolak mereka (orang mampu) untuk menggunakan KJS. Karena syarat penggunaan KJS hanya menyertakan KTP dan KK (kartu keluarga)," kata Kepala Satuan Pelaksana Pemasaran Agung Rusyana RSUD Cengkareng.Menurut Yayat, hal semacam ini perlu dibenahi agar KJS tepat sasaran.
Semua orang inginnya gratis
Masalah ini harus dicermati dengan baik. Lagi-lagi soal pola pikir masyarakat yang ingin semuanya gratis.Yayat berpendapat, bicara KJS tidak hanya soal pengobatan saja, tapi lebih mendorong orang untuk bisa lebih produktif setelah sehat. Sehingga, dengan sehat, orang tidak lagi menjadi boros."Tinggal di kawasan kumuh memang bikin orang jatuh sakit. Karena itu kartu sehat untuk mendorong orang hidup sehat," jelasnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit
Baca SelengkapnyaProgram KIS dimanfaatkan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun. Cakupan usia peserta mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan groundbreaking pembangunan kantor BPJS Kesehatan di Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan yang dilakukan dengan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil maupun Pramono Anung mengaku tidak menutup kemungkinan akan melanjutkan program-program Kartu Sakti yang dicetuskan oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan akan menambah fasilitas dan dokter spesialis jantung dan stroke di RSUD Sibuhuan, Padang Lawas, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pembangunan RS Kemenkes ini sangat penting agar masyarakat tak berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaSuswono menilai dalam beberapa tahun terakhir, data penerima KJP dinilai belum akurat.
Baca SelengkapnyaPrestasi Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan Indonesia telah memicu ketertarikan dari sejumlah negara.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menyindir program KTP Sakti dengan kasus mega korupsi proyek e-KTP.
Baca Selengkapnya