5 Sentilan Anies Baswedan soal Kepemimpinan di Indonesia
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan sejumlah terobosan yang dilakukan selama menjadi orang nomor satu di ibu kota. Mulai dari pembangunan, transportasi hingga penanganan Covid-19.
Hal tersebut diungkap Anies dalam acara Workshop Nasional PAN yang digelar di Bali. Dalam paparannya, Anies juga menyinggung soal gaya kepemimpinan di Indonesia.
Lihat juga berita tentang Anies Baswedan di Liputan6.com
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Apa yang ditonton Anies Baswedan? Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan sebagai orang yang sibuk riwa-riwi bersosialisasi dengan masyarakat masih menyempatkan waktu untuk menonton serial anime Jepang. Hal itu dilakukan oleh Anies di dalam mobil ketika melakukan perjalanan darat dari Aceh. Serial anime Jepang yang ditonton oleh Anies adalah berjudul Attack on Titan.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Dimana Anies menyampaikan visi kampanyenya? Hal tersebut disampaikan Anies saat berdialog di 'Desak Anies' yang digelar di Aming Coffee, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/23).
Tak Cuma Karya
Anies bercerita tentang gagasan dalam sebuah pengambilan kebijakan. Menurut dia, seorang pemimpin tak bisa hanya memikirkan karya saja tapi tanpa adanya gagasan.
Anies merumuskan pengambilan kebijakan yang dilakukan di Jakarta dalam tiga hal. Yakni gagas, narasi dan karya.
Anies mengatakan, apabila tidak ada gagasan dan narasi, karya tidak memiliki makna. Dia pun menyesalkan sejumlah pihak yang mempersoalkan kata-kata. Sebab, gagasan memang dalam bentuk kata-kata. Menurut dia, jika tak ada kata-kata, maka tidak ada kitab suci.
"Tapi di balik kata-kata ada pesan ada gagasan, munculkan narasinya, baru karya. Kami di Jakarta pegang itu, gagasan, narasi, karya. Jangan sampai karya, karya, karya karya, tapi tidak ada gagasannya," jelas Anies.
Pemerintah Membiarkan Market
Anies kemudian bicara tentang transportasi yang membuat kesetaraan antar sesama warga masyarakat yang beraktivitas di Jakarta. Dia membenahi transportasi dengan tujuan, setiap orang mulai dari presiden, menteri, CEO, office boy sampai pengangguran merasakan kesetaraan transportasi yang sama.
Kata Anies, pihaknya membangun transportasi yang masif. Jalur bus di Jakarta yang awalnya 23 sampai 24 persen, kini menjadi 85 persen wilayah Jakarta. Jumlah penumpang perhari 360 ribu di tahun 2016, kini meningkat menjadi 1 juta orang.
Anies pun bercerita, Jakarta kota yang besar namun seperti terkotak-kotak. Antar warga masing-masing, tanpa ada kesetaraan.
"Karena pemerintahnya membiarkan ini semua diatur oleh market mechanism, tanpa intervensi. Kita tidak usah memerangi pasar, kita mengatur pasar untuk bisa membangun tujuan kita kesetaraan kebersamaan," jelas Anies.
Anies mencontohkan kesetaraan di sekitaran Bundaran HI. Di sana ada tiga mall yakni Grand Indonesia, Plaza Indonesia dan Thamrin City. Kini para pengunjung merasakan fasilitas pejalan kaki yang setara. Meskipun kemampuan ekonomi pengunjung Grand Indonesia dan Thamrin City berbeda.
"Yang masuk Thamrin City tidak berani masuk ke Grand Indonesia, yang masuk Plaza Indonesia tidak akan masuk ke Thamrin City," jelas Anies.
Kata Anies kondisi tersebut tanpa disadari terjadi. Antar warga saling terkotak-kotakan meskipun beraktivitas di wilayah yang sama.
"Negara membiarkan itu hadir, pemprov DKI Jakarta mengubah itu semua. Sekarang semua harus disatukan, lewat apa? Pedestrian jadi satu," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan menilai banyak aturan yang dibuat di Indonesia tidak masuk akal.
Baca SelengkapnyaAnies menambahkan seorang pemimpin harus mampu bersikap tegas ke bawah agar semua memiliki kepentingan yang sama.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menekankan pentingnya berdiskusi dalam proses demokrasi. Kebijakan menurutnya harus dimulai dari adu gagasan dalam bentuk narasi.
Baca SelengkapnyaAnies juga menyindir capres yang berkampanye dengan cara joget.
Baca SelengkapnyaDitanya Boleh Pilih Pemimpin Gemoy, Anies: Bebas, Asal Bukan Dadakan
Baca SelengkapnyaBicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan
Baca SelengkapnyaAnies membebaskan masyarakat memilih capres cawapres yang diinginkan
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan merespons pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan
Baca SelengkapnyaPemimpin adalah sosok yang harus punya gagasan dan rencana terukur.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menceritakan tantangan menjadi Capres.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, dari setiap periode kepresidenan pasti akan ada keberlanjutan pembangunan maupun perubahan.
Baca SelengkapnyaAnies dan Cak Imin kampanye di Jawa Tengah yang menjadi kandang banteng
Baca Selengkapnya