Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

8 Modus sindikat pengemis tipu warga Jakarta

8 Modus sindikat pengemis tipu warga Jakarta Pengemis. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pendapatan seorang pengemis ternyata sungguh menggiurkan. Makanya tak heran jika banyak orang dari daerah berbondong-bondong ke Ibu Kota hanya untuk mengharapkan belas kasih dari sesama.

Berdasarkan data Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Namun, untuk yang tingkat kasihannya standar berpenghasilan Rp 450 ribu hingga Rp 500 ribu.

Dengan begitu, banyak cara-cara dilakukan para pengemis untuk mendapat simpati. Ada juga yang tampil sedemikian menyedihkan, sampai mereka harus berbohong dengan menampilkan kondisi tubuh yang tidak sempurna.

Orang lain juga bertanya?

Belakangan, terbongkar aksi pengemis di sejumlah wilayah dengan berpura-pura hamil dan buta. Kuat dugaan jika mereka merupakan sindikat yang pola beroperasinya memang sudah terorganisir.

Berikut modus-modus pengemis untuk menarik simpati masyarakat:

Koreng dikasih terasi

Para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pun rela membuat luka bohongan di bagian tubuhnya guna mendapat iba pengendara di jalan. Agar terkesan busuk, koreng bohong itu dipakaikan terasi."Jadi mereka menyampurkan terasi dan obat merah," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.Miftah menuturkan, terasi bertujuan untuk mengundang lalat ke arah 'koreng' buatan mereka. "Biar terkesan itu luka sudah busuk dan butuh biaya untuk berobat. Kalau obat merah tentu saja biar terkesan berdarah," paparnya.

Pura-pura hamil

Berbagai cara dihalalkan beberapa orang untuk tetap bisa menyambung hidup di Ibu Kota. Salah satunya pengemis wanita yang beraksi di perempatan lampu merah dengan berpura-pura sedang hamil."Dari pengaduan masyarakat banyak wanita hamil yang mengemis di perempatan dan pinggir jalan. Padahal yang ada di balik bajunya itu bantal. Makanya kita sebar petugas untuk menertibkannya," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, Selasa (25/6).Modus tersebut, lanjut Miftahul, kerap digunakan oleh pengemis yang biasa beroperasi di kawasan Mampang Prapatan. "Alasannya itu untuk biaya melahirkan, karena sudah masuk bulannya," terang Miftahul.

Tangan pura-pura buntung

Modus lainnya lagi yang digunakan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di jalanan Ibu Kota, yakni dengan berpura-pura tangannya buntung. Hal itu terungkap karena setelah diperiksa tangannya dilipat pakai tali ke belakang."Pernah kita temui laki-laki yang tangannya pura-pura buntung. Ya ada yang talinya dililit ke perut biar tangannya nggak pegel juga dilipet kelamaan begitu," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.

Sekeluarga tidur di gerobak

'Manusia gerobak'. Sebutan itu kerap muncul saat bulan suci Ramadan. Biasanya pengemis selama satu bulan mencari nafkah, dan sehari-hari mereka tidur di gerobak bersama keluarganya."Kalau di bulan puasa itu biasanya lebih banyak PMKS gerobak," terang Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.PMKS gerobak, kata dia, tidak lain ialah para pengemis yang biasa mengangkut keluarga mereka dengan menggunakan gerobak. "Biasanya si ayah yang menarik gerobak lalu di dalam gerobak itu ada istri dan juga anak-anak mereka," paparnya.Lokasi yang kerap dijadikan para PMKS gerobak 'mangkal' biasanya di sepanjang jalan Fatmawati, Pondok Indah, Mampang Prapatan dan Gatot Subroto. Oleh sebab itu Miftah berharap para pengendara tidak sembarangan memberi uang kepada mereka."Karena itu juga berbahaya. Tidak jarang kasus kecelakaan lalu lintas disebabkan pengendara yang memberi uang kepada para pengemis di jalan," paparnya.

Pura-pura buta

Memiliki tubuh sempurna, tetapi tidak disyukuri. Hanya untuk mendapat belas kasih, ada pengemis yang berpura-pura tidak bisa melihat."Ada yang berpura-pura buta," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.Untuk itu, Miftahul mengimbau kepada masyarakat yang ingin memberikan sumbangan menyalurkan ke tempat yang tepat."Dengan menyalurkan ke badan zakat yang resmi, akan disalurkan ke yang berhak menerimanya. Dan secara otomatis ini mengurangi pengemis, karena tidak ada yang mau memberi di jalan," katanya.

Orangtua suruh anak ngemis

Anak kecil menjadi cara ampuh bagi pengemis untuk mendulang rupiah. Dengan membawa anak-anak itu warga akan semakin iba sehingga dengan ikhlas akan memberikan uang."Ibu-ibu yang mengemis dengan membawa anaknya," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat ditemui di kantornya, Selasa (25/6).Cara seperti ini, kata Miftahul, memang sengaja digunakan oleh para orangtua. Kadang anak sengaja didandani semiris mungkin, lalu disuruh mengemis."Baju anaknya dibuat secompang camping mungkin. Lalu disuruh muter di lampu merah. Itu banyak kita temui di Fatmawati," ucap Miftah.Parahnya, jika si anak tidak membawa hasil yang memuaskan kepada orang tuanya, mereka kerap mendapat makian hingga kekerasan fisik."Ya kalau dapatnya sedikit, omongan Ragunan buat anaknya. Orangtuanya juga suka nyubitin sampai memukul. Itu ada orangtua kandung, ya ada juga bukan orang tuanya tapi karena itu anak ibaratnya sudah dipelihara jadinya harus nurut," papar Miftah.

Dorong nenek sakit

Selain pura-pura buta dan hamil, cara lain yang kerap digunakan adalah dengan membawa nenek saat mengemis. Agar lebih dramatis, sang nenek ditampilkan dalam kondisi tidak sehat."Selain ibu hamil, ada yang mendorong nenek sakit," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.Menurutnya, petugas akan semakin gencar melakukan razia, terlebih akan memasuki bulan Ramadan. "Iya, nanti jelang bulan puasa, saat bulan puasa bahkan setelah bulan puasa kita akan lebih sering razia. Jumlah personel juga ditambah," terangnya.

Luka didramatisir

Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan juga mencatat modus yang dipakai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan mendramatisir cacat yang dimiliki."Ada beberapa pengemis yang memang memiliki cacat dari kecil, misalnya waktu kecil dia pernah kesiram air panas atau luka seperti itu," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda."Nah, kemudian cacat permanen yang mereka punya itu didramatisir dengan cara saat mengemis mereka menunjukkan bekas luka tersebut. Dan seolah-olah luka itu baru didapat," paparnya.

Baca juga:Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajerPenghasilan pengemis Jakarta dalam sehari capai Rp 1 jutaLima pengemis tajir sejagatPendapatan pengemis di China setara gaji presidenPengemis Malaysia ini punya saham dan tiga rekening bank (mdk/has)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengemis Asal Bojonegoro Bawa Uang Rp18 Juta saat Beraksi di Jalanan, Begini Ujungnya
Pengemis Asal Bojonegoro Bawa Uang Rp18 Juta saat Beraksi di Jalanan, Begini Ujungnya

Pengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Sindikat Hipnotis Gendam, Pura-Pura Jadi Pengusaha Asal Singapura
Polisi Tangkap Sindikat Hipnotis Gendam, Pura-Pura Jadi Pengusaha Asal Singapura

Tercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.

Baca Selengkapnya
5 Pengemis yang Ternyata Punya Harta Melimpah di Indonesia
5 Pengemis yang Ternyata Punya Harta Melimpah di Indonesia

Identik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pakai Umpan Wanita Cantik, Pelaku Hipnotis Raup Rp2 Miliar
Pakai Umpan Wanita Cantik, Pelaku Hipnotis Raup Rp2 Miliar

Kepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.

Baca Selengkapnya
Hati-hati Para Pencari Kerja, Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja saat Interview Dipaksa Serahkan Uang Hingga Disandera
Hati-hati Para Pencari Kerja, Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja saat Interview Dipaksa Serahkan Uang Hingga Disandera

Beredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.

Baca Selengkapnya
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube

Dinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Pengemis Tajir Punya Emas 66,6 Gram dan Uang Rp4 Juta saat Digeledah Satpol PP
Pengemis Tajir Punya Emas 66,6 Gram dan Uang Rp4 Juta saat Digeledah Satpol PP

SA mengaku berasal dari Kabupaten Aceh Timur. Perempuan itu diamankan petugas pada, Senin malam (30/9) lalu.

Baca Selengkapnya
Niat Mencari Nafkah di Pabrik Sepatu, 80 Pencari Kerja Malah Kena Tipu Calo sampai Rp300 Juta
Niat Mencari Nafkah di Pabrik Sepatu, 80 Pencari Kerja Malah Kena Tipu Calo sampai Rp300 Juta

Polres Serang melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan juga para korban.

Baca Selengkapnya
Diamankan Dinas Sosial, Pengemis Ini Ternyata Kantongi Puluhan Juta di Kresek Hitam
Diamankan Dinas Sosial, Pengemis Ini Ternyata Kantongi Puluhan Juta di Kresek Hitam

Dia membawa sebuah kantong kresek hitam besar. Isinya, ternyata ada uang senilai puluhan juta rupiah.

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Aplikasi Kencan Mirip Serial The Tinder Swindler, Kenali Modusnya
Waspada Penipuan Aplikasi Kencan Mirip Serial The Tinder Swindler, Kenali Modusnya

Aksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Terkuak! Fakta-Fakta Kasus Perdagangan Ginjal Viral, Sosok Polisi Jahat Hingga RS Militer Terlibat
VIDEO: Terkuak! Fakta-Fakta Kasus Perdagangan Ginjal Viral, Sosok Polisi Jahat Hingga RS Militer Terlibat

Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) modus perdagangan ginjal jaringan Kamboja.

Baca Selengkapnya
Viral Pengemis di Surabaya Paksa Minta Uang Rp5 Ribu, Diduga Sudah Beroperasi di Berbagai Tempat
Viral Pengemis di Surabaya Paksa Minta Uang Rp5 Ribu, Diduga Sudah Beroperasi di Berbagai Tempat

Pengemis tampak menolak uang Rp2 ribu dari pengendara mobil lantaran nominal yang diminta tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Baca Selengkapnya