Ada Demo Penolakan UU Cipta Kerja, MRT Tutup Sementara Tujuh Stasiun

Merdeka.com - Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin mengatakan, kereta MRT hanya melayani penumpang dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Blok M saja. Ini dilakukan untuk antisipasi keamanan adanya unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

"Dalam upaya memberikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan setiap masyarakat yang menggunakan layanan MRT Jakarta, PT MRT Jakarta melakukan penutupan enam stasiun bawah tanah dan stasiun layang mulai pukul 13.00 WIB," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/10).

Tujuh stasiun yang tidak melayani pelanggan yakni Stasiun ASEAN, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Untuk jadwal keberangkatan dan waktu tunggu di stasiun yang masih beroperasi tetap sesuai jadwal normal di stasiun tersebut," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan pihaknya melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas dan penutupan ruas jalan di sekitaran Monas, Jakarta Pusat sejak Senin (12/10) pukul 22.00 WIB.

Kata dia, hal tersebut sehubungan dengan adanya unjuk rasa pada 13 Oktober 2020 di kawasan Istana Kepresidenan. Salah satu yang dilakukan penutupan yakni Jalan Medan Merdeka Barat.

"Sejak semalam kami telah menutup sejumlah ruas jalan yaitu Jalan Museum, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Majapahit, Jalan Veteran, serta akan dilakukan penutupan secara situasional pada Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Budi Kemuliaan," kata Syafrin dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10).

Selain itu, dia menyatakan parkir IRTI Monas juga telah ditutup untuk umum mulai 12 Oktober 2020 pukul 22.00 WIB sampai dengan 14 Oktober 2020 pukul 01.00 pagi. "Bagi pengguna fasilitas parkir IRTI Monas agar menggunakan fasilitas parkir lainnya," ucapnya.

Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com (mdk/fik)