Ada kesedihan terpendam di balik tawa keceriaan anak-anak Kampung Akuarium
Merdeka.com - Siang itu, cuaca di sekitaran Kampung Akuarium, Luar Batang, Jakarta Utara, sangat menyengat kulit. Namun sekumpulan anak-anak tetap ceria bermain dan penuh tawa.
Mereka seolah tak pernah memikirkan apa yang terjadi di kampung mereka sekitar satu tahun setengah lalu. Saat hunian mereka diratakan dengan alat berat.
Sekumpulan anak-anak itu mengaku lebih bahagia bermain di antara gedung tinggi yang menjulang di sekitarnya. "Enak di sini bisa main lari kejar-kejaran abis itu mainan," ucap salah seorang anak di Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, kamis (2/11).
-
Apa yang membuat kampung itu terbengkalai? Sementara rumah-rumah di sekeliling rumah Bu Wahyuti tampak terbengkalai. Bagian atap hingga dindingnya sudah dipenuhi tumbuhan merambat.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Kenapa permukiman di Jakarta Timur ditinggalkan? Dari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
-
Kapan permukiman di Jakarta Timur ditinggalkan? Dari keterangan warga setempat, sekitar seratusan rumah di sana sudah ditinggalkan warga sejak pemerintahan Gubernur Sutiyoso puluhan tahun lalu.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
Biasanya, mereka bermain selepas pulang sekolah. Banyak jenis permainan yang dimainkan oleh anak-anak Kampung Aquarium. Ada yang bermain kejar-kejaran, ada juga yang asyik bermain gundu dan sejumlah permainan fisik lainnya.
Meski penuh keceriaan, ternyata ada satu kesedihan yang tak bisa disembunyikan anak-anak ini. Mereka tak bisa lagi bersekolah karena masalah perekonomian kedua orangtuanya. Selain itu, beberapa teman yang dulu main bersama juga sudah tak ada lagi.
"Enggak tahu yang lain ke mana ada yang pindah. Sedih, kan jadi sedikit yang main," seru salah seorang anak.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya kampung ini indah banyak pohon buah dan bioskop. Namun sekarang hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaWarga Gaza di Rafah melaksanakan salat Idulfitri di masjid yang hancur dibom Israel.
Baca SelengkapnyaPotret anak-anak Palestina main di renrtuhan bangunan sukses bikin warganet sedih.
Baca SelengkapnyaBangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca Selengkapnya