Ada petugas gadungan di Lebak Bulus, Transjakarta buat selebaran
Merdeka.com - Bila Anda akan menaiki bus Transjakarta Koridor 8, wajib waspada jika berangkat dari Halte Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di sana, ada petugas Transjakarta gadungan.
Penampilan mereka mirip petugas Transjakarta. Dalam aksi penipuan yang dilakukannya, mereka mengincar penumpang yang tidak memiliki tiket elektronik (e-tiket).
Saat dikonfirmasi hal itu, Kepala Humas Transjakarta Sri Ulina, mengaku kaget. Dia tak menyangka ada orang nekat seperti itu.
-
Siapa yang menggagas Transjakarta? Pertama kali digagas tahun 2001 dan ditindaklanjuti saat era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
-
Apa yang akan dilakukan Dishub Jakarta? Dishub DKI Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon yang digelar Minggu besok, 30 Juni 2024.
-
Kenapa Pemprov DKI mempercantik halte Transjakarta? Karena, meskipun kota metropolitan, Jakarta harus tetap memberikan kenyamanan untuk warganya.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Kenapa Agen Brilink Bantul curiga dengan korban penipuan? Janggal Karena Korban Diminta Transfer saat Menang Hadiah Kejanggalan Susilowati mulanya muncul dari kedua korban yang mendapat hadiah. Namun mereka justru diminta menstransferkan sejumlah uang ke rekening asing. Dia yakin, ketika seseorang mendapatkan hadiah, seharusnya tidak diminta untuk memberikan uang.
-
Apa saja yang disediakan Transjakarta? Selain menyediakan kantong parkir, pihak Transjakarta juga melakukan penambahan total 300 unit armada saat Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK. Dukungan ini, kata Ayu diharapkan bisa memudahkan mobilitas masyarakat yang ingin menghadiri Misa Agung bersama Paus Fransiskus.
"Ini luar biasa beraninya. Kita akan cek dan lacak langsung Lebak Bulus siapa lagi pelakunya. Kemudian kita buat selebaran lalu disebar ke semua koridor untuk waspada dengan modus penipuan seperti ini," kata Ulin, sapaannya, kepada merdeka.com, Kamis (18/12).
Ulin menambahkan, kejadian yang mirip juga pernah terjadi di halte Lebak Bulus. Dulu, seorang pria menawarkan jasa membuka pintu masuk hanya dengan membayar Rp 5.000 kepada penumpang yang tak memegang e-ticket.
"Kalau yang dulu, dia hanya tawarkan kalau tidak punya kartu bisa pakai kartu saya bayar Rp 5.000, buat yang minat mau saja, dari pada beli smartcard. Tapi sudah kita tegur dan tidak pernah lagi sampai saya mendapat kabar ini," jelasnya.
Dia menduga pelaku sengaja memilih halte yang berdekatan terminal bus antar kota untuk melancarkan aksinya. Mereka menyasar pendatang yang belum tahu informasi dan cara penggunaan Transjakarta.
"Untuk yang ini nanti saya cek lewat CCTV," tambah Ulin.
Andai kata ada petugas loket yang terlibat, dia memastikan langsung diberhentikan. "Aturan kita tegas, coba main-main, dia tidak diperingati lagi tapi langsung diberhentikan," pungkasnya.
Seperti diketahui, siang tadi seorang calon penumpang Transjakarta menjadi korban penipuan. Kido, seorang karyawati swasta menyebut calo itu mirip petugas asli.
"Mereka memakai kaos, topi dan name tag berlogo Transjakarta. Jadi saya percaya saja," kata Kido kepada merdeka.com.
Kido menceritakan, petugas gadungan itu mendekat ketika tahu dia belum mempunyai e-ticket. Dia lantas menawarkan e-ticket dengan Rp 20 ribu dari yang seharusnya Rp 40 ribu.
"Karena saya lihat dia pakai atribut Transjakarta, saya percaya saja," ujar dia.
Lucunya, setelah diberi uang Rp 20 ribu, petugas gadungan itu tidak langsung memberikan e-ticket. Dia hanya membukakan pintu akses untuk Kido dengan kartu yang dipegangnya.
"Setelah saya masuk pintu, dia berkelit. Katanya, kalau mau pakai kartu tambah Rp 20 ribu lagi," ujar Kido.
Lagi-lagi karena diyakinkan oleh atribut Transjakarta yang dipakai pria itu, Kido mengiyakan. Namun, setelah ditunggu lebih dari 10 menit, pria itu tak kunjung datang. Kido lantas mencari petugas gadungan yang sudah agak menjauh dari halte.
"Setelah saya samperin, tapi dia tetap berkelit telah menipu," ujar Kido.
Malas berdebat panjang, Kido akhirnya menantang si petugas gadungan itu untuk mengaku bahwa dia telah menipu.
"Saya bentak dia, dan saya suruh dia ngaku bahwa dia telah ngibul. Akhirnya dia ngaku. Katanya, iya saya ngibul," ujar wanita bertubuh mungil yang langsung meninggalkan penipu itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seluruh direksi dan operator Transjakarta sudah menandatangani pakta netralitas karena pihaknya merupakan bagian dari Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMarak penyebaran ranjau paku yang berpotensi membahayakan pengguna jalan di Underpass Ciledug.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi salah satu upaya Pemprov DKI agar jalur TransJakarta tetap steril dari kendaraan selain bus TransJakarta.
Baca SelengkapnyaTerjadii cekcok berujung sopir Transjakarta yang kesal karena jalannya terhalang puluhan motor yang mencoba memutar balik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, pihak Dishub bersama tim gabungan berkeliling menindak para jukir yang ada di sejumlah mini market.
Baca SelengkapnyaPegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kena semprot TNI usai melempar umpatan ketika ditegur masuk jalur TransJakarta
Baca SelengkapnyaLRT Jabodetabek kepada seluruh pengguna LRT Jabodebek untuk ikut menjaga dan merawat sarana LRT.
Baca SelengkapnyaSatpol PP melakukan penertiban spanduk bacaleg yang melanggar aturan Perda.
Baca SelengkapnyaGelar Penertiban, Dishub DKI Beberkan Cara Membedakan Juru Parkir Liar dan Resmi
Baca SelengkapnyaKegiatan ini melibatkan 50 personel terdiri atas unsur TNI, polisi, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, dan Bina Marga.
Baca SelengkapnyaSementara untuk dua polantas lainnya, mereka masih menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaBus yang menggunakan klakson tidak standar atau 'telolet' bakal ditindak tegas
Baca Selengkapnya