Agil, preman Batres palak orang pakai samurai uang diberi ke ibu
Merdeka.com - Mayoritas komplotan preman Batres (Bajingan Stress) merupakan pengangguran. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, para pemuda yang cuma lulusan SMP itu menempuh jalan pintas dengan memalak warga Koja.
Gerombolan bandit ini terkenal kejam ketika beraksi. Jika warga enggan memberi uang, mereka tak segan melukai dengan senjata tajam seperti pedang, samurai dan celurit.
"Uangnya buat kasih ibu. Biasanya 50 atau 100 ribu. Ibu saya cuma pembantu rumah tangga, bapak sudah enggak ada. Adik ada tiga, SMA, SMP sama TK," ungkap Agil (19) kepada merdeka.com di Polsek Koja, Jakarta Utara, Rabu (12/3).
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Kenapa nelayan Indramayu bayar uang ke preman? 'Biar saya nyari ikannya nggak keluar dari wilayah,' kata si nelayan.
-
Siapa yang memberikan uang saku kepada Pratama Arhan? Arhan adalah sosok yang berperan penting dalam timnas Indonesia, dengan keahlian khusus dalam lemparan jauh.Setiap kali dipanggil untuk bermain bersama timnas Indonesia, Arhan selalu diberikan uang saku.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
Hal yang sama juga dikatakan rekan Agil, Febri (19). Febri yang baru ikut geng setahun ini juga kerap memberi uang kepada keluarga yang ekonominya terbatas.
"Buat bantu-bantu keluarga. Bapak sama kakak-kakak saya kerja semuanya jadi petugas kebersihan," terang Agil, preman yang lengan, punggung dan dadanya dipenuhi tato.
Pengakuan ini jauh berbeda dengan pengakuan korban Batres. Korban mengaku saat minta uang alasan mereka untuk membeli minuman.
"Katanya buat nambahin uang beli minuman. Tapi saya enggak kasih," terang Tomi yang kena sabetan parang Febri hingga jempolnya putus.
Satuan Reserse Kriminal Polsek Koja menggulung dua komplotan preman yang kerap meresahkan warga di wilayah Koja. Lima orang dari komplotan bernama Batres (Bajingan Stress) dan Uka City ditangkap pada dini hari kemarin di berbagai tempat.
"Ada 5 tersangka yang diamankan Dd, NL, AM dari Uka City dan AG, FN dari Batres. Selain itu diamankan juga 20 senjata tajam," kata kapolsek Koja Kompol Simangunsong di Polsek Koja, Jakarta Utara, Jakarta, Rabu (12/3). (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan berinisial AGP (37) ditangkap polisi karena memeras hingga mengajak wanita untuk bersetubuh.
Baca SelengkapnyaPengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaTerdapat pengakuan jujur prajurit yang ternyata menarik perhatian. Ia mengungkap bahwa dalam keluarga kecilnya, istri justru lebih galak.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI asal Papua menodong pistol kepada komandan dan meminta duit, rekan-rekan TNI yang melihat kejadian tersebut pun hanya bisa tertawa.
Baca SelengkapnyaBerbekal video yang ada, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya meringkus pelaku.
Baca Selengkapnya