Ahli Beberkan Syarat Agar Sumur Resapan di Jakarta Berfungsi Optimal
Merdeka.com - Permasalahan sumur resapan di ibu kota Jakarta tak kunjung selesai. Ada yang sedang mulai dibenahi. Sedangkan beberapa masih terbengkalai begitu saja. Keberadaan sumur resapan di trotoar jalan ini tentu membahayakan para pengguna jalan.
Salah satu yang sudah dibenahi adalah di daerah Jalan Lebak Bulus III, Jakarta Selatan. Sumur-sumur resapan ini berada di jalan yang menurun. Ada sekitar 23 sumur resapan. 8 sumur terletak sebelum Gereja Sumber Kasih dan sisanya terletak di depan gereja tersebut.
Pakar Teknologi Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali menilai kemampuan daratan Jakarta menyerap air tidak dapat dioptimalkan, meski pemerintah Pemprov DKI membangun sumur resapan. Menurut Firdaus, ada tiga hal yang membuat sumur resapan atau biopori berfungsi optimal.
-
Gimana cara atasi air sumur keruh? Menggunakan filter air sumur dapat membantu menjernihkan air yang keruh. Filter ini dapat menangkap partikel-partikel kecil yang menyebabkan kekeruhan air sumur.
-
Kenapa sumur air jadi keruh? Penyebab air sumur menjadi keruh dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti galian sumur yang kurang dalam, kondisi geologis atau struktur tanah yang kurang baik, hujan deras atau terus-menerus yang membuat tanah di sekitar sumur menjadi lunak atau berlumpur, dan kebocoran pipa yang menyebabkan kerusakan pada sumur.
-
Di mana sumur resapan dibuat? 'Di sini walaupun sudah musim kemarau seperti ini, tapi mata air di sekitar kita masih mengalir meskipun tidak seperti saat musim hujan. Jadi sebenarnya sumur resapan sangat penting untuk kelangsungan mata air yang ada di daerah kita,' kata Joko Waluyo, penggerak sumur resapan Desa Patemon.
-
Bagaimana Kementerian PUPR mengatasi masalah air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Kenapa sumur di Lebak kering? “Biasanya pakai jet pump, cuma karena sekarang kering, kebanyakan warga sini dan kampung sebelah ngambil air di sumur ini,“ kata salah satu warga, Dopi.
-
Mengapa sumur diisi pasir? Menariknya, sumur-sumur ini pertama kali tercatat dalam prasasti yang terukir di tembok Kuil Karnak pada masa pemerintahan Raja Seti I. Waziri juga menjelaskan, empat dari lima sumur yang ditemukan tampaknya telah diisi dengan pasir untuk mencegah pasukan Persia mendapatkan air.
Pertama karakteristik tanah. Firdaus mengatakan, jika karakteristik tanah cenderung lempung, akan sangat kecil fungsi tanah menyerap air.
"(Tanah) lempung relatif kecil permeabilitas untuk bisa meneruskan atau meresapan air ketimbang tanah yang berpasir (sandy)," ucap Firdaus kepada merdeka.com, dikutip pada Minggu (5/12).
Kedua elevasi muka air tanah. Menurut dia, semakin tinggi elevasi (posisi ketinggian) muka air tanah semakin sulit untuk menerima dan meresapkan air.
Terakhir kondisi saturasi air tanah. Firdaus mengatakan, pada musim hujan tanah cenderung jenuh air sehingga efektifitasnya dalam membantu meresapkan air mengecil.
Dari tiga hal tersebut, Firdaus berpendapat bahwa karakterisitik tanah di DKI bervariasi. Menurut dia, karena struktur geologi tanah didominasi oleh endapan sedimen dan berada di daerah pesisir sehingga memberikan tantangan tidak sederhana.
Sebagai contoh, Firdaus menyebutkan di wilayah selatan, tanah cenderung lempung sehingga agak kecil kemampuan resapannya jika dikaitkan dengan upaya menghilangkan genangan dalam waktu cepat. Kemudian, di belahan tengah menuju utara cenderung berpasir sehingga relatif lebih bisa meresapkan air hujan.
"Tapi celakanya elevasi muka tanahnya tinggi yang berakibat sulit diharapkan bisa meresapkan air dalam jumlah besar," tutup dia.
Pemprov DKI Tetap Bangun Sumur Resapan Meski Anggaran 2022 Dicoret DPRD
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi menyatakan pihaknya akan tetap melanjutkan pembangunan sumur resapan pada tahun 2022 meski tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kata dia, dalam pembangunan tersebut rencananya dilakukan berdasarkan kebutuhan setiap wilayah yang memerlukan sumur resapan.
"Nanti kita lihat kasus per kasus, karena memang ada genangan-genangan yang mungkin masih sering terjadi, intensitasnya masih kerap walaupun sudah ditanam, nanti ditambahkan," kata Dudi saat dikonfirmasi, Jumat (3/12).
Dudi menyatakan nantinya pembangunan sumur resapan pun tak dapat dilakukan secara masif seperti saat ini. Lanjut dia, sumur resapan yang akan dibangun jauh dari jumlah yang ditentukan jika menggunakan anggaran APBD DKI.
"Ya kalau ini janji tahun 2021 tanpa pihak ketiga, itu paling banyak 2 ribuan, paling banyak. Tapi upaya itu tetap ada," ucapnya.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta mencoret anggaran program penanganan banjir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupa pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022.
Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Nasdem, Nova Paloh mengungkapkan bahwa Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengusulkan anggaran pembangunan sumur resapan sebesar Rp 330 miliar pada KUA-PPAS 2022.
Namun alokasi tersebut dihapus saat pembahasan Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta pada Rabu (24/11/2021) lalu.
"Di-nol-kan (anggaran sumur resapan) dari forum Banggar kemarin. Jadinya tidak ada kegiatan lagi untuk sumur resapan," ujar Nova dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Nova menjelaskan, anggaran sumur resapan telah dipangkas lebih dari separuh sehingga tersisa Rp 120 miliar saat pembahasan di Komisi D DPRD DKI sebelum dibawa ke Rapat Banggar.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyiraman air untuk mengurangi polusi dinilai tidak efektif jika areanya besar.
Baca SelengkapnyaIka meminta agar warga yang tinggal di pesisir Jakarta menggunakan air dari Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.
Baca SelengkapnyaNyata air tanah di Jakarta saat ini tidak layak konsumsi karena sudah tercemar
Baca SelengkapnyaDia ini menekankan, pentingnya memperhatikan isu-isu semacam ini dalam kepemimpinan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaStudi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaTiga calon gubernur Jakarta, ditantang mencari solusi agar analisis Jakarta akan tenggelam bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaPenurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.
Baca SelengkapnyaTerkait keefektifan water mist, Fitri mengklaim alat ini bisa mengurangi polutan PM2,5. Namun, ia tak merinci berapa besaran polutan yang bisa dikurangi itu.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaHeru mengatakan, riset di China tersebut menemukan penyemprotan air malah membuat polusi udara makin parah.
Baca SelengkapnyaIka memastikan pihaknya bergerak cepat melakukan penanganan sementara terhadap sejumlah titik tanggul yang bocor di kawasan pesisir Jakarta.
Baca Selengkapnya