Ahok akan cek rekam medis kehamilan Aminah sebelum meninggal di RS
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, mengecek pemeriksaan kehamilan Siti Aminah (28) di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ciracas, Jakarta Timur. Pengecekan itu untuk mengetahui apakah Siti Aminah rutin periksa kehamilan atau tidak.
"Justru itu bukan soal spesialisnya penanganan. Kita lagi minta catatan record kesehatannya, orang ini hamil dia sering cek apa enggak. Itu yang lagi kita suruh cek sekarang ke Pak Koesmedi (Kadis Kesehatan DKI Jakarta)," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/7).
Menurut Ahok, pemeriksaan kehamilan penting dilakukan meskipun hanya di puskesmas. Sebab, hampir semua puskesmas kesehatan kini memiliki dokter spesialisnya.
-
Kenapa ibu hamil perlu periksa janin sebelum mudik? 'Sebaiknya melakukan pemeriksaan terhadap janinnya, dilihat kondisi perkembangan janin apakah ada kelainan atau enggak, dari plasenta ibu, sering kontraksi atau tidak, karena pada perjalanan yang tidak dianjurkan ibu yang pendarahan,' katanya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara mengetahui kehamilan? Jika Anda terlambat haid lebih dari seminggu dan mencurigai kehamilan, lakukan tes kehamilan atau konsultasikan dengan dokter.
-
Kenapa Assyifa periksa kandungan? Ibu aku lagi periksa di @rsubunda.margonda nih, soalnya lagi drop kesehatannya.
-
Bagaimana memastikan kehamilan normal? Untuk memastikan kedua kondisi tersebut, dokter kandungan dapat melakukan pemeriksaan USG. Pada kehamilan normal, USG akan menunjukkan adanya janin yang berkembang dengan detak jantung yang jelas.
-
Dimana Assyifa periksa kandungan? Ibu aku lagi periksa di @rsubunda.margonda nih, soalnya lagi drop kesehatannya.
"Semua ada, bahkan di kecamatan sudah ada RSUD tipe D, sudah ada 18 kalau enggak salah, jadi sebetulnya enggak ada alasan. Yang penting kamu mesti (periksa)," ucapnya.
Selain itu, lanjut Ahok, dirinya mengkritik kiranya puskesmas yang mendapati pasiennya yang mengandung namun tak kembali kontrol, harus tahu keberadaannya dan kalau bisa datangi lokasi orang tersebut.
"Nah yang perlu saya teliti sekarang misalnya orang ini pernah melapor ke puskesmas, saya cuma kritik puskesmas, kamu harusnya proaktif, misal ada pasien A udah datang cek kandungan, kalau dia dua bulan tiga bulan harusnya kan balik kontrol lagi, kalau orang itu tidak kontrol, kamu harus cari di mana orang itu," ucapnya.
"Makanya kamu harus minta no handphone, handphone juga kadang-kadang orang bisa habis pulsa ganti nomor baru bisa, kamu harus gunakan yang puskes keliling datangi. Jadi kita harus maksa, nanti ribut lagi orang sama kita. Waktu orang kita maksa buat berobat, marah lagi, ya kan makanya kita mesti risiko ada, kalau memang reskio seperti itu yang mesti tanda tangan. Anda mau berobat kami harus jemput," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aminah (28) dan bayi dalam kandungannya tak bisa diselamatkan. Aminah yang hendak melahirkan dibawa ke Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, dengan menggunakan angkot 03. Kepala Puskesmas Ciracas dr. Winarto menceritakan peristiwa tersebut.
"Datang ke puskesmas kita diantar angkot dan langsung ditangani petugas kita, ada dokter dan bidan yang menangani," ujar Winarto kepada merdeka.com, Jumat (22/7).
Saat itu Aminah masih sadar namun dalam kondisi lemas. Hasil pemeriksaan, tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi 82 kali per menit dan denyut jantung janin 138 kali per menit teratur. "Kami langsung menangani dengan memberikan infus dan oksigen," ucapnya.
Karena kondisi pasien sangat lemas dan tak memungkinkan ditangani di puskesmas, Aminah langsung dipindahkan ke dalam ambulans untuk dirujuk ke RSUD Pasar Rebo. Sepanjang perjalanan sampai ke RSUD Pasar Rebo, Aminah didampingi bidan dari puskesmas Ciracas. Sesampainya di RSUD Pasar Rebo, Aminah langsung dilarikan ke ruang PK.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.
Baca SelengkapnyaBakal Cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar hari ini menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaCak Imin telah melakukan cek kesehatan di RS Fatmawati beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaNamun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSetelah makam dibongkar, keluarga MR menemukan sejumlah kejanggalan tentang meninggalnya bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaOrang tua bayi diduga tertukar di RS Cempaka Putih yang dikembalikan dalam kondisi meninggal tidak diperbolehkan melihat sang anak sejak lahir.
Baca SelengkapnyaDi lokasi ekshumasi hanya ada ibunda korban yang menyaksikan.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, hasil MCU miliknya dijadwalkan keluar pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan kesehatan sebagai syarat administrasi mendaftar Capres Cawapres.
Baca Selengkapnya