Ahok akan ekspor siswa yang suka tawuran ke luar negeri
Merdeka.com - Tawuran antar pelajar memang belum sepenuhnya bisa diberantas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Salah satu persoalannya karena diduga melibatkan anak pejabat, sehingga penindakannya semakin sulit.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak memungkiri hal tersebut. Dia menilai, orangtua yang membiarkan anaknya melakukan tindakan anarki tidak becus mengurus anaknya.
"Berarti itu orangtuanya enggak becus didik anak. Kalau kayak gitu dibelain, jadi rusak," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/11).
-
Apa yang dilakukan orang jahat? 'Manusia yang sibuk dengan kesalahan dan aib orang lain akan sulit untuk dapat memperbaiki dirinya.'
-
Siapa saja yang bisa jadi psikopat? Psikopat bisa jadi adalah seseorang yang kita kenal, seperti anggota keluarga, pasangan, rekan kerja, atau teman.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
Dia menambahkan, jika memang orangtua mereka mampu secara ekonomi, lebih baik anaknya dilatih tinju. Sehingga anak-anak mereka menjadi profesional dan dapat dikirim ke luar negeri.
"Mendingan dilatih tinju jadi gangster, gue bisa ekspor ke luar negeri. Biar gak cuma ekspor TKI (Tenaga Kerja Indonesia)," tegasnya.
Ahok menilai, tawuran tidak dapat dihindari selama belum ada sanksi tegas. Dia menginstruksikan agar siswa yang tertangkap tawuran untuk dikeluarkan dari sekolah.
"Jadi kalau kamu tawuran di sekolah negeri, saya keluarkan. Masih tawuran juga di sekolah swasta, saya keluarkan dari Jakarta," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/11).
Mengenai keberadaan gangster di sekolah, Ahok telah memberikan larangan keras atas keberadaan mereka. Sebab mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan, jika ingin membentuk geng-geng jangan di wilayahnya.
"Kalau mau jadi gangster di luar saja supaya bisa membunuh dan terbunuh. Jadi jangan cuman manfaatin tekan anak-anak di bawah umur kamu atau junior kamu. Kamu mau jadi jagoan belajar jadi jagoan benar di luar. Jadi preman beneran. Mungkin ada gunanya gue ekspor ke luar negeri," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaHOK membeli bahan peledak memakai uang jajan dari orangtuanya
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto berjanji menindak tegas para pelajar yang terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaBiasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku pembacokan yang menewaskan satu orang pelajar di Jalan Pasar Lama Ciampea ditangkap.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaPelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri telah menangkap seorang pelajar terduga teroris berinisial HOK
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah rumah di kompleks Villa Syariah Bunga Tanjung Kav 34, Kelurahan Jeding, Junrejo, Kota Batu
Baca Selengkapnya