Ahok akan penjarakan penghuni rusunawa yang palsukan data
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pihaknya akan secara serius menindaklanjuti kasus jual beli rumah susun sederhana sewa (rusunawa), yang kerap terjadi di beberapa rusun milik Pemprov DKI Jakarta.
Bahkan, Ahok mengaku tak segan-segan memenjarakan para penghuni rusun yang telah melakukan pemalsuan perbankan agar bisa sesuai dengan data rekening Bank DKI. Hal itu menjadi modus yang kerap dilakukan, sebagai prasyarat untuk mendapatkan izin huni berupa Surat Perjanjian (SP) huni rusun.
"Kami akan lakukan razia. Karena sudah gunakan ATM dari bank, kami samakan dengan KTP, nama kamu dan alamat. Kalau di Dukcapil memang bisa 'main' (dipalsukan). Tapi kalau di Bank Indonesia, enggak bisa," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/6).
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Bagaimana cara razia dilakukan? Adapun temuan lainnya yakni pada 14 Desember Polisi berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika dengan modus operandi disembunyikan dalam jaket. Barang bukti yang diamankan adalah 2.060 gram sabu dengan 4 orang tersangka,' lanjut Mukti.
-
Apa yang terjadi di Rusunawa Marunda? Sejak ditinggal oleh para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut tampak rusak parah.
-
Kenapa Rusunawa Marunda dijarah? Ada beberapa barang berharga seperti besi, tralis besi, dan barang bernilai lainnya sudah dibongkar oleh para pencuri atau penjarah.
"Kalau semuanya (data) enggak sama, saya akan penjarakan semuanya," katanya menegaskan.
Ahok mengaku, sebenarnya pembenahan pengelola rusun telah dilakukan oleh pihaknya. Tak jarang, ada sejumlah PNS DKI yang terlibat jual beli rusunawa atau yang kinerjanya sangat buruk, langsung distafkan.
Namun, lanjut Ahok, para PNS nakal tersebut nampaknya belum juga akan jera. Sehingga, Ahok mengaku bahwa dia dan jajarannya akan lebih gencar melakukan pembenahan, untuk memberantas masalah jual beli rusunawa tersebut.
"Ada oknum kami juga yang terlibat. RT dan RW, itu yang harus dibenahi. Padahal sudah dipecat-pecatin kemarin, termasuk Kepala Dinas Perumahan dan dulu UPT-nya juga. Yang di rusun Marunda juga sudah saya pecat," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaRumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara dijarah.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaAksi penjarahan telah merusak sejumlah bagian gedung.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan menertibkan kawasan Puncak Bogor dari bangunan liar tak berizin.
Baca SelengkapnyaAHY menjelaskan, dalam menangkap mafia tanah perlu langkah mendadak atau surprise. AHY juga menegaskan upaya tersebut semata untuk melindungi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejak ditinggal para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut menjadi sasaran penjarahan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca Selengkapnya