Ahok akan restorasi Benteng Dalam yang ditemukan di bawah Pasar Ikan
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menemukan Benteng Dalam peninggalan Belanda yang berada di bawah Akuarium, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Melibatkan tim arkeologi dari Universitas Indonesia, rencananya benteng tersebut akan dilakukan restorasi.
"Kami mau bentuk tim arkeolog kerjain. Waktu penggalian udah ketemu, ada dinding yang menunjukkan pintunya bulet. Ternyata sudah tenggelam dua meter di bawah muka laut ada fotonya zaman Belanda. Kita mau bikin kalau bisa rekonstruksi kembali walau harus turun dua meter," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/5).
Dalam melakukan restorasi benteng tersebut, rencananya akan dibangun tanggul untuk memompa air keluar. Air laut yang menutupi benteng zaman VOC tersebut akan dibuang ke laut atau Sungai Pakin.
-
Kenapa benteng itu dibangun? Para peneliti mengatakan, jaringan benteng ini fungsinya tidak hanya untuk melindungi permukiman dari penyerang dan penjarah, tapi juga dari bencana alam dan sebagai batas wilayah.
-
Bagaimana bentuk benteng itu? 'Eksplorasi arkeologi mengungkap keberadaan (kira-kira 14,4 kilometer) tembok benteng yang sampai sekarang tidak diketahui, (sekitar 5 kilometer) di antaranya merupakan bagian dari jaringan luar yang mengelilingi kawasan oase,' kata para arkeolog.
-
Bagaimana bentuk benteng ini? Benteng Redoute de Baros memiliki bentuk persegi dengan bastion di sudut utara dan selatan. Bastion tersebut berbentuk setengah lingkaran.
-
Bagaimana desain arsitektur benteng ini? Benteng ini dirancang untuk melindungi perbatasan barat laut dari serangan suku-suku Libya dan Orang-Orang Laut, sekumpulan suku yang mengobarkan perang di Mediterania Timur di Zaman Perunggu Akhir.
-
Siapa yang membangun benteng ini? Penjajahan Bangsa Belanda di Indonesia menyisakan peninggalan-peninggalan yang hingga kini masih bisa kita jumpai keberadaannya.
-
Bagaimana cara membangun Benteng Kuto Besak? Wajar saja, proses pembangunan benteng yang luas ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu sampai 17 tahun! Benteng Kuto Besak resmi berdiri pada tahun 1797.
Mantan Bupati Belitung Timur ini telah melakukan koordinasi dengan arkelog dari UI untuk mengembalikan bentuk benteng seperti semula. Namun, dia tidak menjelaskan dari mana dana restorasi tersebut akan diambil.
"Iya, jadi kembali lagi. Kan udah ada modelnya, misalnya yang dibongkar yang di bawah udah dijadikan fondasi rumah, makanya kita bongkar. Kita tuh ada pos penjaga, untuk berdiri prajurit gitu. Yang asli kan masih ada, tapi yang bawah itu ada yang masih di bawah, termasuk pintu buletnya. Nah kita mau balikin," tutup Ahok. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanggul pantai setinggi 4,8 meter tersebut mampu melindungi pesisir utara Jakarta dari banjir rob.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaMulai dikerjakan pada akhir tahun 2022 lalu Embung KIPP karya Brantas Abipraya ditargetkan tuntas pada awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca SelengkapnyaGiant Sea Wall bisa menjadi solusi atas bencana yang dihadapi di pesisir utara Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan APBN membuat pemerintah meminta swasta ikut serta pengadaan jaringan air pipa.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul laut raksasa yang sesungguhnya berada di Semarang-Demak.
Baca SelengkapnyaAda sisi tembok lain yang retak. Retakan tersebut terdapat air laut yang keluar. Kondisi ini semakin membuat warga waswas.
Baca SelengkapnyaRumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Dave Laksono mendukung rencana pemerintah melanjutkan proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall)
Baca SelengkapnyaWaduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca Selengkapnya