Ahok akui pemerintah pusat mau bangun flyover di perlintasan KRL
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah membicarakan mengenai solusi perlintasan KRL dengan Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan. Menurutnya, pemerintah pusat sudah memikirkan untuk membangun flyover di perlintasan KRL.
"Akhirnya pusat berpikir, kenapa tidak semua layang, dan karena kita bicara disiplin juga, orang kita kalau mau bikin yang bawah segala macam. Tetap saja daerah-daerah yang tidak resmi orang buat jalan baru lagi, masalah disiplin orang," jelas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/12).
"Saya lihat kondisi dalam kota dengan Wakil Presiden. Layang atau bawah tanah, karena bagaimanapun juga transportasi umum masa depan kita pasti berbasis kereta api," lanjutnya.
-
Kenapa mobil nabrak tembok? Seorang anak bermain di jok pengemudi mobil yang sedang pameran, tidak sengaja menginjak gas sehingga mobil tersebut menabrak tembok,' tulis akun tersebut.
-
Mengapa kereta api tergelincir? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Apa penyebab kecelakaan di Tol Jagorawi? Kecelakaan berawal dari dump truk yang menghantam kendaraan Honda City dikemudikan oleh TW.
Namun demikian, pembangunan flyover bukan perkara mudah. Sebab, banyak sekali perlintasan KRL di Jakarta. Bahkan Menhub mengatakan kepada Ahok, pembangunan flyover membutuhkan waktu lima tahun. Namun, Ahok tidak sepakat dengan hal itu.
"Saya bilang sama Menhub dua tahun juga bisa. Kalau kita buat itu enam tahun atau delapan tahun atau lima tahun, efek terhadap kemacetan semakin lama semakin sedikit macetnya," terangnya.
Ahok mengungkapkan jika proyek pembangunan flyover dilakukan selama enam tahun maka tingkat kemacetan akan bertambah 47 persen. Lalu jika dalam empat tahun maka macetnya meningkat menjadi 57 persen. Jika dikerjakan dalam dua atau tiga tahun, maka kemacetannya akan bertambah hingga 67 hingga 70 persen.
"Saya pilih bapak bikin dua atau tiga tahun saja, jadi kalau macet 70 persen paling risiko kami cuman kehilangan jabatan, tapi selesai. Toh buat saya sama Pak Jokowi sama saja, kalau dibuat tujuh tahun pun kemacetan 47 persen, nambah macet 47 persen sama 67 persen sama saja dimaki-maki orang," kata politikus Partai Gerindra itu.
Ketika ditanyai bagaimana pendapat Menhub, Ahok mengatakan, "Pak Menhub si senang, bapak-an tahun depan sudah berhenti selesai menteri kan. Saya bilang, kami kan masih 2017, jadi harusnya kami risikonya lebih tinggi, ini barang belum jadi, sudah mau Pemilukada, Pak Jokowi sama saya risiko dimaki-maki orang tinggi," kata Ahok.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMenko AHY tidak menjawab secara gamblang terkait kelanjutan pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Ridwan Kamil menjelaskan butuh 2 ideologi mengatasi kemacetan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan proyek IKN jangan selamanya dijadikan patokan untuk menampilkan sebuah warisan pemerintahan Jokowi
Baca SelengkapnyaCapres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).
Baca SelengkapnyaMenurut dia, desain jembatan lengkung panjang dari arah Gatot Subroto menuju Rasuna Said sudah paling pas.
Baca SelengkapnyaSeperti di Kali Krukut. Pramono mengatakan mau dikeruk pun, aliran air di sana tidak akan lancar.
Baca SelengkapnyaJembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, terintegrasi dengan lima moda transportasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menyebut pembangunan LRT, MRT, dan kereta cepat membutuhkan biaya yang banyak
Baca Selengkapnya