Ahok bakal usir warga Ancol yang tak kantongi KTP DKI
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berencana akan menertibkan sejumlah permukiman di daerah Ancol, Jakarta Utara. Nantinya, warga Ancol yang tidak mengantongi KTP DKI akan diusir.
Namun, rencana tersebut akan direalisasikan begitu rumah susun (Rusun) sudah rampung dibangun.
"Begitu ada rusun siap, kita lagi ngusirin orang juga. Rusun razia terus tiap razia dapatlah 40 atau 9 unit," ujar Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/11).
-
Kenapa Rusun Nagrak disiapkan? Lebih lanjut, Joko mengungkit rumah susun (Rusun) Nagrak yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai tempat relokasi bagi warga eks Kampung Bayam yang tak memiliki hunian.
-
Siapa yang siapkan Rusun Nagrak? 'Kan sebenarnya sudah ada, kita siapkan Rusun Nagrak. Kita tahu bahwa JIS adalah tempat yang akan digunakan oleh Jakpro untuk kegiatan-kegiatan pertandingan baik itu internasional maupun pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan secara lokal ya,' jelas Joko.
-
Bagaimana warga bisa tinggal di Rusun Nagrak? Pemprov DKI menyiapkan Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara untuk dihuni oleh warga eks Kampung Bayam dengan skema sewa.
-
Apa fasilitas Rusun Sentra Mulya Jaya? Fasilitasnya terbilang mewah, dengan ranjang tingkat yang empuk sampai toilet duduk.
-
Apa yang disediakan di Rusun Nagrak? Di Rusun Nagrak ini warga eks Kampung Bayam disediakan unit hunian dengan tipe 36. Hunian dilengkapi dengan dua kamar, ruang tamu, kamar mandi, dapur, dan balkon untuk menjemur pakaian.
-
Kenapa Rusun Sentra Mulya Jaya dibangun? Penggunaan rusun sendiri sejauh ini diperuntukkan bagi kalangan masyarakat pra sejahtera, sehingga mereka tidak menempati permukiman kumuh dan padat penduduk. Ini jadi salah satu cara pemerintah untuk membantu kebutuhan hunian dan meraih kehidupan yang lebih baik.
Terkait pengusiran warga Ancol yang tidak mengantongi KTP DKI, lanjut Ahok, pihaknya akan merealisasikan hal itu berbarengan dengan penggusuran permukiman liar di wilayah tersebut.
"Kalau enggak sesuai KTP kita usir. Begitu diusir ada yang kosong 200-300 orang baru kita akan gusur lagi," tandas Ahok.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaBudi juga menyebutkan, saat ini terdapat 11.337.563 warga yang tinggal di Jakarta dan akan terus bertambah seiring dengan mobilitas penduduk yang dinamis.
Baca Selengkapnya"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Baca SelengkapnyaAnies Heran Nasib Warga Kampung Bayam Terkatung-Katung: Kunci Rusun Sudah Diberikan Kok
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI akan Beri Bansos ke Warga Pendatang Ber-KTP Jakarta, Apa Syaratnya?
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca Selengkapnya