Ahok banggakan Kadisdik baru, bisa bikin terobosan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Marbun Larso sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggantikan Taufik Yudi Mulyanto. Marbun sebelumnya menjadi Kepala Biro Organisasi Tata Laksana (Ortala) DKI Jakarta.
Jokowi punya alasan mengapa mencopot Taufik. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jokowi menilai Marbun memiliki kemampuan untuk melakukan dobrakan struktur dan kinerja di Dinas Pendidikan. Alasannya karena dia termasuk salah satu staf andalan di Ortala.
"Pak gubernur merasa ada sesuatu yang dia bisa didobrak oleh Marbun. Dia jago di Ortala, jago menyusun orang, dia yang memotong semua posisi-posisi penggabungan pembelian satu pintu," jelasnya di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (13/2).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
Ketika ditanyai mengenai latar belakang pendidikan Marbun yang tidak sesuai dengan bagian kerjanya, Ahok menjawab, itu tidak akan berpengaruh terhadap kinerjanya. Karena latar belakang pendidikan Marbun adalah sarjana hukum.
Bahkan, untuk membenarkan ucapannya, Ahok membandingkan dengan kinerja para guru belatar belakang pendidikan. Ia menilai, kinerja guru tersebut belum tentu lebih baik dibandingkan dengan guru dengan latar belakang hukum, sosial atau lainnya.
"Guru-guru juga pasti beres kalau latar belakangnya pendidikan? Belum tentu jugakan? Jadi Kadis Pendidikan tidak harus bisa ngajar. Sekarang dia tugasnya cuma nyusun struktur yang bener supaya lebih efisien," jelasnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaBukan hanya retorika semata, selama ini Ganjar dan Mahfud sudah membuktikan keberaniannya itu.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, Ahok merupakan sosok yang tegas dan berani dalam mengambil suatu kebijakan.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaPramono-Rano mengaku mendapat dukungan dari pendukung kedua sosok tersebut, yakni Ahokers dan Anak Abah.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca Selengkapnya