Ahok belum putuskan proyek monorail digarap PT Adhi Karya
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini belum memutuskan penawaran kerja sama untuk membentuk anak usaha pengelola monorail di Jakarta yang dipimpin oleh PT Adhi Karya. Pasalnya, Ahok masih menghitung biaya pembentukan konsorsium Adhi Karya dengan BUMD DKI.
Ahok menjelaskan, penawaran Adhi Karya tersebut cukup baik. Lantaran, pembangunan transportasi massal di Jakarta sangat diperlukan.
"Cuma yang ditawarkan (Adhi Karya) model 6 ruas tol. Kita harus keluar biaya. Saya bilang masalahnya, kita nggak mau join nih. Kita mau Jakprem. Jakarta preman dari properti kan. Beda kan," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (15/9).
-
Apa itu Adhi Makayasa? Ia dinobatkan sebagai peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian tahun 2024. Prestasi luar biasa yang diraih Theodore ini menjadikannya puncak dari perjalanan panjang dan penuh dedikasinya di Akpol.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa itu Adhi Makayasa AAU? Sermatutar Jofanka Hendhico Arintio berhasil meraih penghargaan Adhi Makayasa Akademi Angkatan Udara (AAU) 2024.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
Ahok menjelaskan apabila memakai konsep Adhi Karya dengan memakai jalur yang banyak maka harus dilakukan penyambungan. Selain itu, Adhi Karya harus membangun alat untuk membengkokkan tulang beton.
Untuk itu, Ahok meminta BUMN tersebut untuk berkoordinasi lebih dulu dengan BUMD DKI soal sanggup tidaknya mengeluarkan dana tinggi apabila nantinya tergabung dalam konsorsium. Selain itu, apabila BUMN dengan BUMD ingin melakukan konsorsium untuk membangun monorel, maka dibutuhkan Surat Keputusan Presiden atau Keppres penunjukan penyelenggara pembangunan.
"Nah, kita mau rampungkan. Mumpung Jokowi di pusat, nanti untuk kita beresin. Kita tunggu aja. Makanya kita diskusi. Kita mau duduk lagi. Matangkan lagi," kata Ahok.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya M Aprindy mengatakan penawaran kerja sama ini cukup penting. Karena berdasarkan survei, jalur monorel Adhi Karya yakni Cibubur-Cawang dan Bekasi-Cawang dapat mengurangi volume kendaraan hingga 64 persen yang masuk ke Jakarta. Maka, pihaknya memerlukan kerja sama dengan BUMD DKI ini untuk mendapatkan legal standing (hak pembangunan) dari pemerintah.
"Kami berharap proposal ini bisa ditindaklanjuti. Pembangunan bisa dilakukan selama legal standingnya sudah ada. Keppres-nya kan lewat provinsi. Kita nggak tahu Keppres atau Pergubnya seperti apa, sesuai otoritas. Nunggu pihak berwenang," jelas dia.
Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan, jalur monorel Jakarta Link Transportasion (JLT) antara lain Bekasi Timur-Cawang (18,138 km), Cibubur-Cawang (13,728 km), dan Cawang-Kuningan (7,170km). Adhi merencanakan masa kontruksi untuk proyek monorel dilaksanakan dalam waktu 3 tahun. Total dana investasi yang diperlukan tahap pertama Rp 8,2 triliun. Adanya monorel diharapkan memberikan keuntungan sebesar Rp 135 miliar per tahun dengan perhitungannya penumpang sehari 120 ribu, dikali harga tiket Rp 15 ribu dikali 365 hari.
Namun, keterlibatan PT Adhi Karya Tbk dalam proyek monorel dibantah oleh Pemerintah Pusat yang menyebut tak ada Peraturan Presiden yang mengatur pembangunan monorel di Jakarta. Tak hanya itu, pemerintah pun membantah adanya Keputusan Presiden (Keppres) penunjukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai penyelenggara jasa kereta api. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko AHY tidak menjawab secara gamblang terkait kelanjutan pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya.
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, pembangunan LRT Bali rencananya akan dimulai di 2024 dengan masa pengerjaan sekitar 3 tahun.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Yongki ini menyebut, ongkos pengerjaan Tol Dalam Kota Bandung tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN.
Baca SelengkapnyaProyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dicoret dari PSN. Salah satunya karena belum memperoleh pembiayaan yang jelas.
Baca SelengkapnyaErick membantah jika proyek-proyek BUMN Karya dihentikan sementara waktu, lantaran sedang dalam proses restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaPihaknya sudah mendapatkan tiga kajian untuk mengakuisisi KCI.
Baca SelengkapnyaTarif KRL memang belum pernah mengalami kenaikan lagi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaBegitu pula terkait dengan soal wacana tarif tiket KRL berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), Risal menyampaikan hal tersebut belum ada.
Baca SelengkapnyaLuhut menegaskan hanya orang yang berhak yang bisa mendapatkan subsidi KRL Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHanya saja, secara jadwal perlu dilakukan penyesuaian lantaran pemerintahan Prabowo tak ingin melewatkan proyek strategis nasional (PSN) lainnya.
Baca SelengkapnyaWika menyinggung proyek kereta cepat mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan yang ditaksir mencapai Rp7,12 triliun.
Baca Selengkapnya